Pengaruh Rasio Betina dan Jantan Terhadap Keberhasilan Kawin Udang Windu Penaeus monodon di Bak Resirkulasi
Abstract
Domestikasi udang windu Penaeus monodon di bak resirkulasi terus dilakukan.Namun budidaya udang tersebut masih mengalami kendala, terutama kinerja reproduksinya.Udang betina dapat bertelur tetapi telur yang dihasilkan tidak fertil hal ini disebabkan telur tidak dibuahi oleh sperma atau ditandai dengan induk udang betina tidak membawa spermatofor ditelikumnya karena induk betina tidak kawin. Induk betina tidak kawin dipengaruhi oleh rasio betina dan jantan yang tidak tepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasio induk udang betina dan jantan yang tepat.Perlakuan yang diaplikasikan adalah rasio betina dan jantan berbeda yaitu: A) rasio 1:1, B) 1:3 dan C) 1:5, dimana individu betina sebagai ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi rasio udang betina dan jantan (1:1) diperoleh 37,5% udang windu betina berhasil kawin atau 5 ekor udang betina membawa spermatofor ditelikumnya, perlakuan rasio 1:3 memberikan 16,7% udang windu betina kawin (1 ekor udang betina membawa spermatofor), sedangkan perlakuan rasio (1:5) tidak ada induk udang betina membawa spermatofor ditelikumnya. Induk udang betina yang kawin berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan dan sintasan udang windu. Laju pertumbuhan lebih cepat dan sintasan udang windu tinggi pada perlakuan rasio 1:1 dari pada laju pertumbuhan dan sintasan udang windu perlakuan rasio 1:3 dan 1:5.Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa aplikasi rasio udang betina dan jantan 1:1, merupakan rasio paling tepat untuk mendapatkan udang windu berhasil kawin di bak resirkulasi.