Pengetahuan dan Persepsi Rumah Tangga Tani di Perdesaan Terhadap Dampak Perubahan Iklim Pada Sektor Pertanian

Authors

  • Nurul Amri Komarudin Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral, Universitas Teknologi Sumbawa, Sumbawa, 84371, Indonesia; Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang, 41361, Indonesia
  • Fahrunnisa Fahrunnisa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teknologi Sumbawa, Sumbawa, 84371, Indonesia
  • Chairul Anam Afgan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Ilmu dan Teknologi Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa, Sumbawa, 84371, Indonesia
  • Ghesa Nova Ardiantoro Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral, Universitas Teknologi Sumbawa, Sumbawa, 84371, Indonesia

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, perubahan iklim memerlukan strategi adaptasi dan mitigasi, mengingat penghidupan petani sangat bergantung pada lingkungan alam dan faktor iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi rumah tangga tani terhadap dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. Penelitian dilakukan di Desa Batu Dulang, Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa, yang terkenal dengan praktik pertanian agroforestri. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei rumah tangga tani dan dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel. Survei melibatkan 100 responden dengan pertanyaan terkait pengetahuan dan persepsi mereka tentang perubahan iklim. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan rumah tangga tani untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman dan pemahaman masyarakat terkait perubahan iklim dan dampaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar petani di Desa Batu Dulang telah menerapkan sistem pertanian agroforestri, mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap aktivitas pertanian. Namun, mereka menyadari bahwa pemanasan global sedang terjadi, yang ditandai dengan peningkatan suhu yang dirasakan. Informasi yang tersebar di antara petani cenderung merujuk pada praktik dan teknologi pertanian, sementara informasi terkait peringatan bencana dan faktor iklim masih terbatas. Sebagian besar informasi yang diterima petani berasal dari rekan sejawat dan organisasi tani seperti gapoktan. Diperlukan peningkatan literasi iklim dan penyuluhan intensif untuk meningkatkan pemahaman petani di Desa Batu Dulang mengenai dampak perubahan iklim, sehingga mereka dapat melakukan mitigasi yang tepat.

Downloads

Published

2024-09-08