ANALISIS POPULASI BAKTERI PADA AIR ASAM TAMBANG DENGAN PERLAKUAN SEDIMEN MANGROVE

Authors

Abstract

Limbah air asam tambang merupakan sumber pencemar pada lingkungan yang bisa mengganggu kehidupan berbagai organisme, dapat ditanggulangi  secara biologis dengan memanfaatkan mikroba dari sedimen lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika populasi mikroba pada air asam tambang dengan perlakuan sedimen  mangrove, perhitungan total mikroba dengan metode  standard plate count .Hasil pengamatan menunjukkan  perlakuan sedimen mangrove meningkatkan pertumbuhan populasi mikroba pada hari ke-15 yaitu 3,5 x 10sel/ml pada perlakuan I dan 1,53 x10sel/ml pada hari ke-15 pada perlakuan II, sedangkan pada perlakuan III sebagai kontrol jumlah mikroba hanya 0,2 x 106  di awal inkubasi dan terus menurun hingga hari ke 25.Hasil isolasi mikroba dari sedimen mangrove, didapatkan 13 isolat yang berbeda berdasarkan ciri morfologi secara makroskopis meliputi warna, bentuk, tipe dan elevasi koloni.

Author Biography

Fahruddin Fahruddin, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

 

References

Fahruddin, F, 2010.Bioteknologi Lingkungan. Alphabeta, Bandung.

Fahruddin dan A.Abdullah 2015. Use Of Organic Materials Wetland To Improving The Capacity Sulfate Reduction Bacteria (Srb) Of Reduce Sulfate In Acid Mine Water (AMW) Asian Journal of Microbiology Biotechnology & Environmental Sciences 17 (2):321-324.

Fahruddin, F. (2018). Population Analysis of Bacteria on Acid Mine Water With Mangrove Sediment Treatment. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 9(17).

Fahruddin, E. T., & Widyastuti, H. Analisis populasi bakteri pada sedimen yang diperlakukan dengan air asam tambang population analysis of bacteria in sediment treated with acid mine water.

Fahruddin, F., 2016. Pengaruh jenis sedimen wetland dalam reduksi sulfat pada limbah air asam tambang (AAT). Jurnal Teknologi Lingkungan, 10(1), pp.26-30.

Dwiyana, Z dan Fahruddin, 2012. Uji Resistensi Antibiotik pada Bakteri Resisten Merkuri (Hg) yang di Isolasi dari Kawasan Pantai Losari Makassar. Sainsmat, Vol. 1, No.2: 199-204.

Fahruddin, F., Nurhaedar, dan N.La Nafie. 2014. Perbandingan Kemampuan Sedimen Rawa dan Sawah Untuk Mereduksi Sulfat dalam Air Asam Tambang (AAT). Sainsmat, Vol. 3, No.2: 135-142.

Fukui, M. and Susumu, T. (1996) Microdistribution of sulfate-reducing bacteria in sediments of a hypertrophic lake and their response to the addition of organic matter Ecological Research.11(3). pp.257–267.

Germida, J. J., 1998. Transformasi of Sulfur in D. M. Sylvia, J. J. Fuhrmann, P.G. Hartel dan D. A. Zuberer (Eds) Principles and Applications of Soil Microbiology Prentice Hall. New Jersey.

Koschorreck M. (2008). Microbial sulfate reduction at a low pH. FEMS Microbiol Ecol. 64(3): pp.329- 342.

Pester, M. (2012) Sulfate-Reducing Microorganisms in Wetlands-Fameless Actors in Carbon Cycling and Climate Change. International Journal 2: pp.47-52

Sudarmaji, S., H. Bambang, dan Suhardi., 1981. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

Sanchez-Andrea I., Nuria R., Ricardo A., and Jose L. S. (2011) Microbial Diversity in Anaerobic Sediments at Río Tinto, a Naturally Acidic Environment with a High Heavy Metal Content. Applied and Environmental Microbiology. 77(17): pp.6085–6093.

Downloads

Published

2018-08-11