Dekolorisasi dan Degradasi Limbah Zat Warna Naftol oleh Jamur dari Limbah Industri Batik

Authors

  • Nurhaedar Nurhaedar Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin
  • Fahruddin Fahruddin Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin
  • As'adi Abdullah Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin
  • Nur Asmasari Syam Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin
  • Nur Hadijah Talessang Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin

Abstract

Naphthol color substance is a dye that is widely used in the batik industry and usually waste from batik industry household scale directly discharged into the environment without being processed first. This study was conducted to determine the ability of fungia isolated from batik industrial wastes in Makassar to decolorize and degrade dye naphthol. Isolation of naphthol dye degrading fungi was done by using a PDA medium containing 50 ppm naphthol dye. To determine the ability of decolorization and degradation is done visually and decreasing OD at λ580 at various concentrations. In addition to measuring the growth of biomass fungi and PH. The results showed that decolorization and degradation ability by isolate of SL4 and BK4 fungi isolated from batik waste hence the best result shown by SL4 isolate at naphthol concentration of 20%.

References

Darniati, 2008. Penurunan Kadar Warna Limbah Cair Industri Pencucian Jeans dengan Kitosan dan Jamur Lapuk Putih Trametes versicolor. Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Dewi, RS., 2004. Potensi Isolat Fungi Limbah Industri Tekstil Sebagai Agen Pendekolorisasi. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto.

Martani, E., Utami, AT., dan Hartadi, S., 2003. Biodegradasi Zat Pencelup Malachite Green oleh Jamur Pembusuk Putih. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 18:16-27.

Martani, E., S. Margino dan E. Nurnawati, 2011. Isolasi dan Karakterisasi Jamur Pendegradasi Zat Pewarna Tekstil. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 18(2): 127-136.

Mattioli, D., F. Malpei, G. Bortone dan A. Rozzi, 2002. Water Minization and Reuse in Textile Industry: Analysis, Technologies and Implementation. IWA Publishing, Cornwall, UK.

Manurung, R., Rosdanelli dan Irvan, 2004. Perombakan Zat Warna Azo Reaktif secara Anaerob-Aerob. http://www.library.usu.ac.id/ download/ft/tkimia-renita 2.pdf. Diakses pada hari Kamis, 24 September 2015, pukul 20:50 WITA, Makassar.

Paramana, O. dan W. Kusumo, 2000. Peran Pseudomonas dan Khamir dalam Perbaikan Kualitas dan Dekolorisasi Limbah Cair Industri Batik Tradisional. FMIPA UNS, Surakarta.

Purnamasari, R. S., 2001. Pengaruh Penggunaan Faktor-Faktor ProduksiTerhadap Jumlah dan Debit Serta Aspek Finansian Pengolahan Limbah Cair Industri Tekstil. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Jurusan Ilmu- Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Stia, R. D. dan L. Sri, 2010. Dekolorisasi Limbah Batik Tulis Menggunakan Jamur Indigenous Hasil Isolasi pada Konsentrasi Limbah yang Berbeda. Fakultas Biologi. UJS. 5(2): 75-82.

Downloads

Published

2019-09-17