INTENSI BERHENTI KERJA DAN BURNOUT: KONSEKUENSI LANGSUNG ATAS TUNTUTAN KERJA DAN KONFLIK KEKRJA-KELUARGA PADA DOSEN PTS DI MAKASSAR

Authors

  • Muhammad Maula Razak Hasanuddin University

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek mediasi variabel konflik kerja-keluarga dalam hubungan antara tuntutan kerja dengan burnout dan intensi berhenti kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah 167 orang yang berprofesi sebagai dosen di perguruan tinggi swasta Makassar. Pengujian instrumen pengukuran dan hubungan antar variabel dalam penelitian ini menggunakan metode SEM berbasis varian dengan menggunakan alat analisis SmartPLS. Hasilnya, terdapat 9 item tuntutan kerja dan 3 item konflik kerja-keluarga yang dihilangkan dalam penelitian ini karena tidak memenuhi kriteria minimum outer loading. Seluruh item pernyataan untuk mengukur variabel burnout dan intensi berhenti kerja memenuhi kriteria minimum outer loading. Hasil pengujian inner model dengan menggunakan kriteria T-statistic di atas 1.96 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel tuntutan kerja dengan konflik kerja-keluarga pada dosen PTS di Makassar. Peran variabel konflik kerja-keluarga sebagai mediator dalam hubungan antara variabel tuntutan kerja dengan burnout juga juga terlihat dalam pengujian outer model ini. Hubungan antara variabel tuntutan kerja dan intensi berhenti kerja dengan konflik kerja-keluarga sebagai variabel mediator tidak terbukti dalam penelitian ini. Hasil temuan ini menjelaskan bahwa pemenuhan peran pada domain rumah dapat mengurangi efek tuntutan kerja yang dapat berdampak pada terjadinya burnout pada dosen. Di sisi yang lain, tuntutan kerja pada dosen tidak mempengaruhi munculnya niatan untuk berhenti kerja di masa depan.

Published

2019-03-02

Issue

Section

Articles