PENINGKATAN KAPASITAS DIGITAL MARKETING KELOMPOK YOUNG SDI YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v6i2.11815Keywords:
Content marketing, digital marketing, art merchandiseAbstract
ABSTRAK
Perupa Indonesia pada dasarnya memiliki idealis masing-masing dalam berkarya dan penjualan karya.Kebanyakan perupa hanya mengandalkan penjualan karya pada kegiatan pameran. Fokus mereka pun terbatas pada berkarya dan pameran, padahal merchandising perupa bisa menjadi alternatif pemasukan mereka diluar penjualan karya yang pada saat pandemi seperti saat ini menurun. Berbeda dengan generasi muda pada umumnya, perupa muda khususnya, tidak terlalu ramah dengan penggunaan media sosial yang sebenarnya saat ini banyak digandrungi masyarakat dunia untuk melakukan transaksi jual beli. Pentingnya pengetahuan mengenai merchandise sebagai karya yang memiliki nilai jual dalam dunia seni serta digital marketing di era kemajuan teknologi saat ini membuat pengabdian masyarakat ini perlu untuk dilakukan. Dengan memberikan pemahaman mengenai merchandising yang dalam pemasarannya dimaksimalkan melalui digital marketing serta memberikan pelatihan pembuatan konten marketing sebagai salah sau strateginya diharapkan memberikan solusi kepada kelompok Young SDI sebagai mitra pengabdian dalam memaksimalkan penjualan karya merchandising mereka. Pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring menggunakan aplikasi WhatsApp dikarenakan pelaksanaan bertepatan dengan pandemi Covid – 19. Hasil dari pelaksanaan adalah beberapa anggota kelompok young SDI sudah mulai tertarik untuk membuat merchandise namun masih asing dengan digital marketing. Dengan adanya ketertarikan mereka untuk memproduksi merchandise membuat mereka sangat antusias dalam pelaksanaan pemberian materi dan pelatihan pemaksimalan digital marketing.
Kata kunci: Content marketing, digital marketing, art merchandise.
ABSTRACT
Basically, Indonesian artists have their respective idealists in creating and selling their works. Most of the artists only rely on selling their work at exhibition events. Their focus is limited only to work and exhibitions, even though artist merchandising can be an alternative income for them outside of the sales of their work, which during a pandemic like this is currently declining. Unlike the younger generation in general, young artists in particular are not very friendly with the use of social media, which is actually being loved by the world community for buying and selling transactions. The importance of knowledge about merchandise as a work that has a selling value in the world of art and digital marketing in the era of current technological advances makes this community service necessary. By providing an understanding of merchandising which is maximized in marketing through digital marketing and providing training in marketing content creation as one of the strategies, it is expected to provide solutions to the Young SDI group as a dedicated partner in maximizing sales of their merchandising work. This community service is carried out online using the WhatsApp group because the implementation coincides with the Covid-19 pandemic. The result of the implementation is that several SDI Young group members have started to become interested in making merchandise but are still unfamiliar with digital marketing. With their interest in producing merchandise, they are very enthusiastic about providing materials and training on maximizing digital marketing.
Keywords: Content marketing, digital marketing, art merchandise.
References
Soemanegara, Rd,2006, strategi marketing Communication: Konsep Strategi, dan terapa., Alfabet, bandung
Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia.Yogyakarta: Andi Offset
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.