PRODUKSI BANDENG (Chanos-chanos Forsskal) TANPA DURI BEKU RASA PARAPE

Authors

  • Muhammad Fitri
  • . Syamsuar
  • . Sumarni
  • Sri Udayana Tartar

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v6i2.13493

Keywords:

Ikan bandeng, produk akhir, rasa parape, siap saji, wirausaha

Abstract

ABSTRAK

Diversifikasi olahan produk bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk bandeng menjadi produk bandeng tanpa duri rasa parape akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Dalam usaha pemanfaatan ikan bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan bandeng segar tanpa duri rasa parape, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan produk  bandeng tanpa duri dikembangkan  di UKM Mentari Citra Lestari dengan pembuatan bandeng tanpa duri rasa parape di tahun 2020. Produksi sejak Januari sampai dengan Juni 2020, rata-rata 29 kg/bulan bandeng tanpa duri rasa parape, harga ikan segar Rp20.000,-/kg setelah dibuat bandeng tanpa duri rasa parape per bulan dijual  Rp120.000,-/kg, jadi Rp120.000,- x 29 kg = Rp3.480.000,-. Pembelian ikan bandeng Rp20.000,- x 29 kg = Rp580.000,- sehingga total keuntungan bersih per bulan Rp3.480.000.- – Rp2.820.000,- = Rp660.000,-. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan baku + bahan tambahan + es curah + air PDAM + gaji karyawan + pengemasan + listrik), jadi total selama 6 (enam) bulan = Rp3.960.000,-. Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan  membantu pengembangan bahan baku ikan bandeng  sebagai potensi  unggulan Kabupaten Pangkep, program ini  memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji.  Pengembangan  produk  bandeng tanpa duri rasa parape dijadikan wirausaha.

Kata kunci: Ikan bandeng, produk akhir, siap saji, rasa parape, wirausaha.

 

ABSTRACT

Diversification of the processed milkfish products is one of the efforts to meet people's appetite for consuming fish as a source of protein. Thus, the development of a milkfish product to become a thornsless parape flavored milkfish product will encourage the interest of farmers to produce better. In an effort to utilize milkfish, SME Mentari Citra Lestari has developed fresh, thornless, parape-flavored milkfish in Pangkep Regency as a potential producer of milkfish in South Sulawesi. The development of thornless milkfish products was developed at the SME Mentari Citra Lestari by making parape-flavored thornless milkfish in 2020. Production from January to June 2020, averaged 29 kg / month of parape-flavored thornless milkfish, the price of fresh fish was IDR20,000/kg after making thornsless milkfish with parape flavored, the product was sold for IDR120,000/kg, therefore IDR120,000 x 29 kg = IDR3,480,000. Purchase of milkfish of IDR20,000 x 29 kg = IDR580,000 resulted in a the total net profit per month of IDR3,480,000 - IDR2,820,000 = IDR660,000. Net profit is calculated by reduce the gross profit with the cost (raw materials + additional materials + bulk ice + PDAM water + employee salaries + packaging + electricity). Hence, in 6 (six) months of IDR3,960,000. The Regional Leading Product Development Program (PPPUD) is expected to assist the development of raw material for milkfish as the superior potential of Pangkep Regency. This program provides added value by converting primary products into secondary products or ready-to-eat final products. The development of thornless milkfish products with parape-flavored was made entrepreneurial.

Keywords: Milkfish, end product, ready-to-serve, parape taste, entrepreneurship.

References

Afrianto E, Evi L. 2011. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Balai Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP). 2004. Ikan bandeng dan ProdukDiversifikasinya. Jakarta (ID): Departemen Kelautan dan Perikanan.

Husaini, 1989. Nilai Gizi Ikan dan Manfaatnya untuk Kesehatan dalam Mukadar dkk., Perbandingan Komposisi Asam Lemak Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut di Perairan Indonesia. Jurnal Pasca Panen Perikanan Vol IX BPPMPHP, Jakarta

Oktavianti D. 2016. Pengaruh Filtrat Bawang Putih (Allium Sativum Linn.) Terhadap JumlahKoloni Bakteri Pada Fillet Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk). Dalam: ProsidingSeminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP Dengan PusatStudi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang. Malang(ID): .

Rofik S, Rita DR. 2012. Ekstrak Daun Api-Api (Avecennia marina) Untuk Pembuatan Bioformalin Sebagai Antibakteri Ikan Segar. Dalam: Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012. Semarang (ID): Universitas Wahid Hasyim.

Saparinto C. 2009. Bandeng Tanpa Duri dan Cara Pengolahannya. Semarang (ID): Dahara Prize.

Sunarya, 1996. Prospek Pengembangan Pasca Panen Perikanan di Indonesia dalam Prosiding Seminar Pengembangan produk dan Mutu Mikrobilogi Hasil Perikanan BBPMHP Jakarta

Winarno FG. 1993. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Downloads

Published

2021-08-22