PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI KABUPATEN BONE MELALUI PENDAMPINGAN PETANI KEDELAI DAN INTRODUKSI TEKNOLOGI PUPUK HAYATI
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v7i2.19865Keywords:
Kedelai, Pupuk Hayati, Pendampingan PetaniAbstract
Berbagai upaya pemenuhan kebutuhan kedelai nasional, peningkatan produktivitas kedelai (Glycine max L. Merr.) dan peningkatan daya saing kedelai terus dilakukan pemerintah dan pihak-pihak terkait. Namun, peningkatan signifikan daripada produktivitas dan daya saing yang diharapkan belum juga terjadi sehingga target produksi nasional belum juga tercapai. Pulau Sulawesi memiliki potensi yang besar untuk menjadi sentra kedelai nasional sehingga berbagai persoalan harus mampu diselesaikan, baik pada tingkat on-farm maupun off-farm. Pemasukan teknologi pengelolaan kedelai yang efisien dan pendampingan petani menjadi bagian kunci penting dalam peningkatan produksi kedelai. Pelibatan semua stakeholder termasuk universitas akan menjadi solusi penting dan berkelanjutan bagi kelangsungan perkedelaian rakyat. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Bone dengan melibatkan dua kelompok tani pada kecamatan Cina dan Barebbo dengan luas areal 10 ha. Periode penanaman September 2021 hingga Januari 2022. Teknologi tambahan yang diintroduksi adalah pupuk hayati mikrobat dan mikobiota. Introduksi pupuk hayati mikrobat dan mikobiota yang merupakan produk inovasi dari Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin dan kegiatan pendampingan petani mampu menghasilkan produktivitas kedelai diatas 2 ton ha-1. Selain itu, perbedaan waktu aplikasi mempengaruhi produktivitas kedelai. Ketepatan dalam aplikasi dan jenis pupuk hayati berperan dalam peningkatan produktivitas kedelai.
Kata kunci: Kedelai, Pupuk hayati, Pendampingan petani.
ABSTRACT
Efforts to fulfilment the national demand, boost productivity and increase the competitiveness of soybean are continuously conducted by the government and other stakeholders. However, significant improvements and competitiveness than expected have not yet occurred. Therefore, the target of national production has not been yet achieved. Sulawesi island has large potential to be one of the centres of national soybean production. Hence, several problems should be solved, both on-farm and off-farm levels. The introduction of efficient management technology to soybean plantations and farmers empowerment are important strategies in increasing soybean production. The involvement of other stakeholders, including universities and, academia will be a critical and sustainable solution for the sustainability of soybean. The programs were conducted in Bone regency involved two farmer groups with the number of area of 10 ha. The planting period was September 2021 until January 2022. Additional technology that was introduced was biofertilizer of Mikrobiota and Mikobiota. The biofertilizers are innovative products from the faculty of agriculture, Hasanuddin University. The introduction of the biofertilizer and farmers empowerment activities was able to reach productivity above 2 ton ha-1. In addition, the Time difference of application has influenced productivity. Correct time and biofertilizer play a significant role in increasing the productivity of soybean.
Keywords: Snakehead fish, pinrang, stunting, surabi.
References
Anas, I. 2010. Peranan Pupuk Organik dan Pupuk Hayati dalam Peningkatan Produktivitas Beras Berkelanjutan. SemNas Peranan Pupuk NPK dan Organik dalam Meningkatkan Produktivitas dan Swasembada Beras Berkelanjutan, BB Libang SDLP, 24 Februari 2010, 20 p.
Patandjengi, B. 2022. Inovasi Teknologi Peningkatan Produksi Kedelai. Disampaikan pada Bimtek Daring PROPAKTANI “Teknik Budidaya Kedelai yang Menguntungkan Bagi Petani”, Senin, 3 Januari 2022.
Purwani J dan Pratiwi E, 2015. Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai Pada Tanah Ultisols Kabupaten Serang Di Rumah Kaca. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2015
Suprapto. 2002. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.