PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK MELALUI SOSIALISASI GUNA MEMINIMALISIR PENUMPUKAN SAMPAH
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v10i1.21216Keywords:
Kata Kunci : Pemilahan Sampah, Kesadaran Masyarakat, SosialisasiAbstract
Desa Penatahan adalah desa yang berada di Penebel, Tabanan, Bali. Sampah merupakan material sisa yang dianggap tidak berguna lagi. Kesadaran Masyarakat Desa Penatahan terhadap kepedulian dalam menangani sampah terlihat masih sangat kurang, dimana masih banyak masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Hal tersebut dikhawatirkan akan ditiru oleh anak-anak desa sebagai penerus dan juga daya dukung lingkungan akan semakin lemah dikarenakan pencemaran yang terjadi. Pemilahan sampah tidak hanya melestarikan lingkungan melainkan dapat membantu perekonomian masyarakat dengan membuat kerajinan tangan sehingga menjadi nilai jual dan sampah organikpun dapat diolah kembali menjadi kompos. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk kuliah kerja nyata dari kelompok modul 2 bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah organik. Hasil kegiatan pegabdian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi dari kegiatan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat serta pembentukan karakter dengan melalui penyampaian materi dan diskusi terkait pentingnya memilah sampah organik dan anorganik. Saran yang diberikan yaitu dari program sosialisasi pemilahan sampah, masyarakat diharapkan dapat melanjutkan sikap membuang sampah sesuai jenisnya dan perangkat desa juga diharapkan mampu menyediakan sarana dalam pemilahan sampah, seperti tempat sampah sesuai jenis sampahnya agar mampu mendukung masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah.
ABSTRACT
Penatahan Village is located in Penebel, Tabanan, Bali. Waste is leftover material that is no longer considered useful. The awareness of the Penatahan Village Community towards concern in handling waste is still very lacking, where there are still many people who often litter. It is feared that it will be imitated by the village children as a successor and also the carrying capacity of the environment will be weaker due to the pollution that occurs. Waste sorting not only preserves the environment but can help the community's economy by making handicrafts so that they become selling points and organic waste can be processed back into compost. Community service activities in the form of a real work lecture from the module 2 group aim to educate the community about sorting organic waste. The results of this service activity can be concluded that the implementation of these activities can provide awareness and understanding to the community and character building through the delivery of material and discussions related to the importance of sorting organic and inorganic waste. The advice given is that from the waste sorting socialization program, the community is expected to continue the attitude of disposing of waste according to its type and village officials are also expected to be able to provide facilities for sorting waste, such as trash bins according to the type of waste in order to support the community in sorting waste.
Keywords: Waste sorting, public awareness, socialization.
References
Febriadi, I. (2019). Pemanfaatan sampah organik dan anorganik untuk mendukung go green concept di sekolah. Abdimas: Papua Journal of Community Service, 1(1).
Fitriani, H. L., Fatmawati, Harahap, F. D. S., Yenti, E., Alfiah, & Thahir, M. (2020). Pendampingan Manajemen Pengelolaan Bank Sampah Berspektif Gender. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1). https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v5i1.1293
Indah, A. B. R. (2020). Sosialisasi Pengelolaan Sampah Sebagai Bahan Bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan Sistem Strategic Partner. JURNAL TEPAT : Applied Technology Journal for Community Engagement and Services, 3(2). https://doi.org/10.25042/jurnal_tepat.v3i2.138
Latifatul, F. N., A, A., A, A., & Nur, K. R. M. (2018). Pengaruh sosialisasi pemilahan sampah organik dan non organik serta manajemen sampah terhadap penurunan volume sampah di dusun krajan desa kemuningsari lor kecamatan panti kabupaten jember. The Indonesian Journal of Health Science. https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1529
Muryani, E., Widiarti, I. W., & Savitri, N. D. (2020). Pembentukan Komunitas Pengelola Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(1). https://doi.org/10.30595/jppm.v0i0.5647
Peraturan Pemerintah. (2012). PP Nomor 81 Tahun 2012. Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Tersedia pada https://kppip.go.id. Diakses 7 Februari 2022.
Sucipto, C. D. (2009). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah.
Syahid, M. (2019). Pengelolaan Sampah Terpadu Pulau Kodingareng Lompo Melalui Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Dan Pemberdayaan Masyarakat. Warta Pengabdian, 12(3). https://doi.org/10.19184/wrtp.v12i3.8769
Taufiq, A., & Maulana, F. M. (2015). Sosialisasi Sampah Organik dan Non Organik serta Pelatihan Kreasi Sampah. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(1).
Windraswara, R., & Prihastuti, D. A. B. (2017). Analisis Potensi Reduksi Sampah Rumah Tangga Untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan. Unnes Journal of Public Health, 6(2). https://doi.org/10.15294/ujph.v6i2.15360.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Dinamika Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.