PRODUK INOVASI KEPITING “KAMBU” PULAU SALEMO-SPERMONDE, PANGKAJENE KEPULAUAN
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v8i2.22708Keywords:
pangkep, rajungan, kepiting kambu, surimiAbstract
Pulau Salemo merupakan daerah penghasil rajungan yang berada di Kabupaten Pangkep. Potensi rajungan yang melimpah dimanfaatkan oleh pengumpul untuk dijual ke unit pengolahan rajungan dan diambil daging rajungannya sedangkan cangkang rajungan terbuang tanpa pemanfaatan lebih lanjut. Oleh sebab itu perlu upaya untuk mengatasi penumpukan cangkang rajungan menjadi produk bernilai ekonomi, salah satunya diolah menjadi Kepiting Kambu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendifusikan teknologi surimi sebagai pengganti daging rajungan dalam pembuatan Kepiting Kambu dan teknik pemasaran yang tepat pada kelompok usaha bersama (KUB) pulau Salemo sehingga produk yang dihasilkan bisa dipasarkan. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu melakukan survey lokasi, persiapan teknologi yang akan didifusikan kepada masyarakat serta sosialisasi dan pelatihan pembuatan Kepiting Kambu hingga pendampingan dan evaluasi program. Hasil pengabdian dikatakan berhasil berdasarkan nilai pre-post test masyarakat karena ada peningkatan pengetahuan setelah sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan.
Kata kunci: Pangkep, rajungan, kepiting kambu, surimi.
ABSTRACT
Salemo Island is a crab-producing region in Pangkep Regency, South Sulawesi Province. Collectors take the benefit of the abundance of crabs by selling them to a processing unit that processes the crab meat and leaving the crab shells to be wasted. Therefore, it is necessary to make efforts to prevent the accumulation of crab shells by processing them into products which have economic value. Crabs can be processed into Kambu Crab. The objective of this project is to disseminate surimi technology as a substitute for crab meat in the production of Kambu Crab at Kelompok Usaha Bersama (KUB) Salemo Island and to identify appropriate marketing strategies so that Kambu Crab may be commercialized. This activity is carried out in several stages, namely conducting site surveys, preparing technology to be fused to the community as well as socialization and training on making Kambu Crab to mentoring and program evaluation. Based on the value of the community's pre-posttest, the outcomes of the service are considered effective because there is an improvement in knowledge following socializing and training.
Keywords: Pangkep, crab, kambu crab, surimi.
References
Abdullah, A., Ratnawati, & Abdullah. (2021). Tinjauan Pemasaran Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) di Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, 648–658.
Angkat, A. H., & Simatupang, N. F. (2022). Pengaruh Penambahan Sari Wortel (Daucus carota L) Terhadap Daya Terima Donat. Journal of Nursing and Health Science, 1, 42–46.
Ihsan, W. E. S., Wisudo, S. H., & Haluan, J. (2014). A study of biological potential and sustainability of swimming crab population in the waters of Pangkep Regency South Sulawesi Province. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research, 16(1), 351–363.
Nurdin, M. saleh, Ali, S. A., & Satari, D. Y. (2015). Mortalitas dan Laju Eksploitasi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Pulau Salemo Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Jurnal IPTEKS PSP, 2(4), 316–321.
Suwandi, R., Nurjanah, N., & Maharani, S. (2019). Perbedaan Waktu Penanganan Terhadap Bobot, Komposisi Proksimat, dan Asam Amino Rajungan Kukus. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 128–135. https://doi.org/10.17844/jphpi.v22i1.25889
Tawali, A. B., Sukendar, N. K., Mahendaradatta, M., & Asfar, M. (2018). Ipteks Bagi Kreativitas dan Inovasi Kampus ; Produk Olahan Ikan Berbasis Surimi. Jurnal Panrita Abdi, 2(1), 8–14.
Wawasto, A., Santoso, J., & Nurilmala, M. (2018). Karakteristik Surimi Basah dan Kering dari Ikan Baronang (Siganus sp.). Jphpi, 21(2), 367–376.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.