PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN PENGAYA KOMPOS PADA KELOMPOK TANI HUTAN MEGA BUANA 3 DESA LIPUKASI KECAMATAN TANETE RILAU KABUPATEN BARRU
Keywords:
Arang, Batang pisang, Kulit kapok, Sabut kelapaAbstract
Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami proses dekomposi oleh mikroba. Kompos mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap namun kadarnya kecil. Penambahan bahan pengaya dalam kompos dapat meningkatkan kualitas kompos. KTH Mega Buana 3 merupakan salah satu kelompok tani hutan yang memproduksi kompos dengan memanfaatkan daun-daun kering, rerumputan dan limbah organik lainnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anggota KTH Mega Buana 3 tentang limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan pengaya kompos. Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di tempat pembuatan kompos KTH Mega Buana 3. Hasil dari kegiatan ini adalah: 1) anggota KTH mengetahui limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan pengaya kompos; 2) mengetahui peralatan yang dibutuhkan untuk pembuatan bahan pengaya kompos; 3) terampil menggunakan tungku pengarangan dan mesin penggiling arang. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan limbah pertanian seperti batang pisang, kulit kapok dan sabut kelapa sebagai bahan pengaya kompos dan menjadi produk unggulan KTH Mega Buana 3.
Kata kunci: Arang, Batang pisang, Kulit kapok, Sabut kelapa.
ABSTRACT
Compost is organic material that has undergone a microbial decomposition process. Compost contains complete macro and micro nutrients but the levels are small. The addition of additives in the compost can improve the quality of the compost. KTH Mega Buana 3 is a forest farmer group that produces compost by utilizing dry leaves, grass and other organic waste. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills to members of KTH Mega Buana 3 about agricultural waste that can be used as compost add-on. The method of implementing the activities is counseling and training. Extension and training activities were carried out at the composting site of KTH Mega Buana 3. The results of this activity were: 1) KTH members knew agricultural waste that could be used as compost add-on; 2) knowing the equipment needed for the manufacture of compost additives; 3) Skilled in using charcoal kilns and grinding machines. This activity is expected to increase the utilization of agricultural waste such as banana stems, kapok skin and coconut fiber as compost additives and become the flagship product of KTH Mega Buana 3.
Keywords: Charcoal, Banana stem, Kapok skin, Coconut fiber
References
Gani, A., S. WIdiyanti, Sulastri (2021). Analisis Kandungan Unsur Hara Makro dan Mikro pada Kompos campuran Kulit Pisang dan Cangkang Telur Ayam. Jurnal Kimia Rise 6 (1): 8-19.
Babayemi, J.O., K.T. Dauda., D.O. Nwudeand A.A.A. Kayode (2010). Evaluation of the Composition and Chemistry of Ash and Potash from Various Plant Materials. Journal of Applied Sciences, 1-4, ISSN1812-5654.
Bachtiar, B., A. H. Ahmad (2019). Analisis Kandungan Hara Kompos Johar Cassia siamea Dengan Penambahan Aktivator Promi. Bioma: Jurnal Biologi Makassar, 4(1): 68-76, Departemen Biologi Fmipa Unhas.
Havlin, J.L., J.D. Beaton, S.L. Tisdale, and W.L. Nelson. 1999. Soil Fertility and Fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. Sixth Edition. Prentice Hall. Upper Saddle River, New Jersey 07458.
Sukeksi, L., P. V. Haloho, M. Sirait. 2017. Maserasi Alkali Dari Batang Pisang (Musa paradisiaca) Menggunakan Pelarut Aquadest. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 4.
Rahmasari, V. 2008. Pemanfaatan air abu sabut kelapa dalam pembuatan agar-agar ketas dari rumput laut. (Skripsi) Institut Pertanian Bogor.
Rahmah, S., B. Rasyid, M. Jayadi. 2019 Peningkatan unsur hara kjalium dalam tanah melalui aplikasi POC Batang pisang dan Sabut Kelapa. Jurnal Ecosolum 8 (2): 74-85
Downloads
Published
Versions
- 2022-10-15 (2)
- 2022-10-15 (1)
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.