UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KOTA MAKASSAR
Improvement of Adolescent Reproductive Health and Sexually Transmitted Infections Knowledge at Vocational High School Students in Makassar City
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v9i2.24018Keywords:
Knowledge, adolescent reproductive health, sexually transmitted infectionsAbstract
Remaja adalah usia yang rentan mengalami berbagai masalah kesehatan reproduksi seperti kehamilan usia dini, pelecehan seksual dan infeksi menular seksual (IMS). Tingkat pengetahuan yang rendah tentang IMS memberi peluang untuk remaja melakukan perilaku seksual yang tidak aman. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2017, kasus IMS baru pada usia remaja yang berumur 15-24 tahun diketahui berkontribusi sebesar 50% dengan resiko yang sama besar pada laki-laki dan perempuan. Tujuan kegiatan penyuluhan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja dan infeksi menular seksual. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 dengan lokasi mitra SMK Muhammadiyah 3 Makassar. Teknik pengambilan sampel untuk evaluasi menggunakan metode systematic random sampling, mengambil sampel siswa sebanyak 50 responden. Evaluasi tingkat pengetahuan siswa dilakukan dengan tahapan pre-test, penyampaian materi dengan metode ceramah, sesi tanya jawab dan diskusi kemudian diakhiri dengan post-test. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata hasil pre-test yaitu 9,02 dan nilai rata-rata hasil post-test yaitu 12,94 dengan nilai maksimal yaitu 15. Hasil uji Wilcoxon signed rank test setelah diberikan penyuluhan kesehatan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (Z= -6,183), nilai p-value yang didapatkan pada penelitian adalah 0,000 yang menunjukan 50 siswa (100%) responden mengalami peningkatan pengetahuan tentang penyakit menular seksual yang berarti (p-value<0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dan infeksi menular seksual pada siswa setelah dilakukan penyuluhan kesehatan.
Kata kunci: Pengetahuan, kesehatan reproduksi remaja, infeksi menular seksual.
ABSTRACT
Adolescents are an age that is vulnerable to reproductive health problems such as early pregnancy, sexual harassment and sexually transmitted infections (STIs). Low levels of knowledge about sexually transmitted diseases have the opportunity to engage in unsafe sexual behavior. According to data from the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) in 2017, new STIs cases in adolescents aged 15-24 years are known to contribute 50% with the same risk for men and women. The purpose of this research is to increase students' knowledge about adolescent reproductive health and sexually transmitted infections. This research was conducted on October, 2022, the research location at SMK Muhammadiyah 3 Makassar. Sampling technique with systematic random sampling method, the sample of students as many as 50 respondents. Evaluation of students' knowledge level is carried out in stages in the form of pre-test, delivery of material using the lecture method, question and answer session and discussion then ended with a post-test. The results of this study indicate the average value of the pre-test results is 9.02 and the average post-test results is 12.94 with a maximum value of 15. The results of the Wilcoxon signed rank test after being given health counseling showed a significant effect (Z = -6.183), the p-value obtained in the study was 0.000 which showed 50 students (100%) respondents experienced a significant increase in knowledge about sexually transmitted diseases (p-value < 0.05). The results of this study indicate that there is an increase in knowledge about adolescent reproductive health and sexually transmitted infections in students after health education is carried out.
Keywords: Knowledge, adolescent reproductive health, sexually transmitted infections
References
Arnett JJ. Emerging Adulthood: What Is It, and What Is It Good For? Child Dev Perspect. 2007;1(2):68-73. doi:10.1111/j.1750-8606.2007.00016.x
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Data sensus penduduk tahun 2020. Published online 2020.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Sexually Transmitted Diseases. Published 2017. Accessed October 28, 2022. https://www.cdc.gov/std/default.htm
Ihsan N. Karakteristik Pasien Infeksi Menular Seksual Di RSPTN Universitas Hasanuddin Makassar Periode Januari 2018 - Desember 2018. Universitas Hasanuddin; 2020. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1639%0A
Kora FT, Dasuki D, Ismail D. Pengetahuan tentang Infeksi Menular Seksual dengan Perilaku Seksual Tidak Aman pada Remaja Putri Maluku Tenggara Barat di Daerah Istimewa Yogyakarta. J Kesehat Reproduksi. 2016;3(1):50. doi:10.22146/jkr.13880
Lipinwati L, Karolina ME, Lestari RH. Peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi dan penyakit meular seksual pada siswa SMAN 5 Jambi. Med Med Dedication. 2018;1(2). doi:https://doi.org/10.22437/medicaldedication.v1i2.4952
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak. Published online 2014.
Perhimpunan dokter spesialis kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI). Mengapa Remaja Rentan Infeksi Menular Seksual? . Accessed October 28, 2022. https://perdoski.id/article/detail/757-mengapa-remaja-rentan-infeksi-menular-seksual
World Health Organization. Adolescence: a period needing special attention - recognizing-adolescence. World Health Organization. Published 2014. http://apps.who.int/adolescent/second-decade/section2/page1/recognizing-adolescence.html
Zainuddin S. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual Di SMPN 5 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Universitas Islam Negeri Makassar; 2017.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Dinamika Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.