APLIKASI DAN PENDAMPINGAN USAHA GREENHOUSE MELON DAN PAPRIKA HIDROPONIK SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN KORBAN BENCANA LETUSAN GUNUNG SEMERU

Authors

  • Hery Toiba Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
  • Jaisy Aghniarahim Putritamara Faculty of Animal Science
  • Suyadi Suyadi Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
  • Moh. Shadiqur Rahman Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
  • Raushanfikr Bushron Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
  • Aulia Luqman Aziz Fakultas Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya, Malang.
  • Muhammad Fattah Departemen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya, Malang

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v8i2.24088

Keywords:

bencana, greenhouse, hidroponik, melon, paprika, pemberdayaan masyarakat

Abstract

Persoalan pemulihan ekonomi pasca bencana erupsi Gunung Semeru menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah untuk mendapatkan solusi cepat dan tepat agar berdampak secara langsung untuk masyarakat. Masyarakat di Candipuro Kabupaten Lumajang yang terkena dampak signifikan letusan semeru terhadap lahan pertanian. Berdasarkan citra data satelit yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2021 bahwa lebih dari 161,5 hektar lahan pertanian hancur di Lumajang. Akibat keterbatasan lahan pertanian tersebut, sangat efektif dalam aplikasi greenhouse di area sekitar warga yang tidak produktif sebagai potensi baru. Keunggulan dari greenhouse adalah tanaman dapat tumbuh dan produksi sepanjang tahun secara kesinambungan tanpa banyak dipengaruhi oleh musim, kualitas hasil tanam yang lebih terjamin, penggunaan pupuk dan pengairan yang lebih efisien, resiko serangan hama dan ancaman penyakit tanaman yang lebih rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui budidaya tanaman unggul dengan membangun unit greenhouse, pelatihan instalasi dan budidaya sampai pendampingan pemasaran hasil panen. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tiga metode yakni Sosialisasi, Penyuluhan dengan Teknik Participatory Rural Appraisal dan Pendampingan. Hasil pelaksanaan program pengabdian menunjukkan bahwa antusiasme kelompok tani sangat tinggi, bahkan sampai dengan proses pemanenan masyarakat proaktif terhadap program yang diinisiasi oleh ketua melalui kegiatan Doktor Mengabdi yakni pembuatan greenhouse dengan sistem irigasi tetes pada tanaman melon dan paprika. Bahkan kegiatan pemberdayaan ini berhasil menjadi pelopor bagi kelompok tani lain untuk membangun greenhouse melon dan paprika hidroponik.

Kata kunci: Bencana, greenhouse, hidroponik, melon, paprika, pemberdayaan masyarakat.

ABSTRACT

The issue of economic recovery after the eruption of Mount Semeru has become a concern for stakeholders, in this case the government wants to get a quick and appropriate solution so that it has a direct impact on the community. Communities in Candipuro, Lumajang district, were significantly affected by the Semeru eruption on agricultural land. Based on satellite data released by the National Disaster Management Agency in 2021, more than 161.5 hectares of agricultural land were destroyed in Lumajang. Due to the limited agricultural land, it is very effective in greenhouse applications as a new potential in unproductive areas. The advantages of the greenhouse are that plants can grow and produce throughout the year in a sustainable manner without being much influenced by the season, the quality of crop yields is more guaranteed, the use of fertilizers and irrigation is more efficient, the risk of pest attacks and the threat of plant diseases is lower. Based on this background, this community service activity aims to recover the economy through optimization of superior plant cultivation by building greenhouse units, installation and cultivation training to marketing assistance for crops. The implementation method used in this activity includes three methods, namely Socialization, Counseling with Participatory Rural Appraisal Techniques and Mentoring. The results showed that the enthusiasm of the farmer groups is very high, even up to the proactive community harvesting process for the program initiated by the chairman through Community service for doctoral degrees activities, namely making greenhouses with drip irrigation systems on melon and peppers plants. In fact, this empowerment activity has succeeded in becoming a pioneer for other farmer groups to build hydroponic melon and peppers greenhouses.

Keywords: Disaster, greenhouse, hydroponics, melon, peppers, community empowerment.

References

Agustina, R., Soeaidy, M. S., & Ribawanto, H. 2014. Peran Stakeholder Dalam Meningkatkan Perekeonomian Lokal Melalui Indutri Kecil Menengah (IKM) (Studi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Kediri). Jurnal Administrasi Publik, 2(5), 844–850

BNPB. 2021. Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) (Internet). Badan Nasional. Penanggulangan Bencana Kabupaten Lumajang.

Ridwan U. 2011. Greenhouse Solusi untuk Menghadapi Perubahan Iklim dalam Budidaya Pertanian. Diakses pada 5 April 2021 https://inspirasitabloid.wordpress.com.

Roem, R. 2016. Analisis Penurunan Produksi Tanaman Padi Akibat Perubahan Iklim di Kabupaten Bandung Jawa Barat. Kultivasi. 15:1

Downloads

Published

2023-05-31