PELATIHAN PEMBUATAN SABUN ANTIBAKTERIAL DARI RUMPUT LAUT DAN BUAH NIPAH DI PESISIR PANTAI AMAL TARAKAN

Authors

  • Imra Imra Universitas Borneo Tarakan
  • Burhanuddin Ihsan Program Studi Akuakultur, Universitas Borneo Tarakan
  • Andika Andika Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Borneo Tarakan

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v8i2.25123

Keywords:

Buah Nipah, E cottoni, Pantai Amal, Sabun

Abstract

Rumput laut dan buah nipah diketahui memiliki sifat antibakteri sehingga dapat menghentikan pertumbuhan bakteri dan dapat dijadikan bahan alami dalam pembuatan sabun. Tarakan khususnya pesisir pantai Amal telah memproduksi rumput laut yang sangat melimpah melalui kegiatan budidaya rumput laut E. cottoni. Produksi rumput laut Tarakan sebesar 450 ton/bulan pada tahun 2012. Tanaman nipah juga banyak ditemukan di pesisir pantaiĀ  Amal Kota Tarakan yang belum termanfaatkan secara optimal. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan sabun yang dibuat dengan penambahan rumput laut. Metode pembuatan sabun rumput E. cottoni terdiri dari 3 proses, proses pertama pencampuran tiga bahan utama yakni NaOH, minyak, dan air. Proses kedua penambahan bahan tambahan yakni rumput laut dan pewarna pada saat trace, dan proses terakhir pencetakan dan pengemasan. Kegiatan pelatihan diharapkan menjadi pengetahuan tambahan untuk menciptakan peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Kota Tarakan. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan di rumah produksi UMKM Ar Raihan Pesisir Pantai Amal Kota Tarakan dengan jumlah peserta 26 orang yang terdiri dari ibu-ibu pembudidaya rumput laut dan UMKM. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin 18 Juli 2022 selama 1 hari. Kegiatan meliputi penyuluhan terkait potensi nipah dan rumput laut serta praktek pembuatan sabun antibakterial dari buah nipah dan rumput laut.

Kata kunci: Buah nipah, E. cottoni, Pantai Amal, sabun.

ABSTRACT

Seaweed and nipa fruit are known to have antibacterial properties so they can stop the growth of bacteria which can be used as natural ingredients in soap making. Tarakan, especially the Amal coast, has produced abundant seaweed through E.cottoni seaweed cultivation. Tarakan seaweed production was 450 tonnes/month in 2012. Nipah plants are also found along the Amal coast of Tarakan City which have not been utilized optimally. The purpose of this training activity is to find out the process of making coir made with the addition of seaweed. The method of making E.cottoni grass soap consists of 3 processes, the first process is mixing the three main ingredients namely NaOH, oil and water. The second process is adding additional ingredients, namely seaweed and dyes during the trace, and the final process is printing and packaging. The training activities are expected to become additional knowledge to create business opportunities to improve the coastal communities of Tarakan City. Community service activities have been carried out at the UMKM production house Ar Raihan Coastal Amal Beach, Tarakan City with 26 participants consisting of seaweed cultivators and UMKM. The activity was carried out on Monday 18 July 2022 for 1 day. Activities include counseling related to the potency of nipa and seaweed as well as the practice of making antibacterial soap from nipa fruit and seaweed

Keywords: Nipah fruit, E. cottoni, Amal Beach, soap.

References

BPPT. 2011. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut. Jurnal Pangan dan Agro Industri. 2 (3): 1-7.

Imra, Kustiariyah. T, dan Desniar. 2016. Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Nipah (Nypa fruticans) Terhadap Vibrio sp. Isolat Kepiting Bakau (Scylla sp.). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19(3).

Sartika. R, Melki dan Purwiyanto. 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Eucheuma cottoni terhadap bakteri Eschercia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio chorela dan Salmonella typhosa. Maspari Journal Vol 5(2).

KPPTT. Download (http//kppttarakan.go.id/25 Maret 2018).

Downloads

Published

2023-05-31