PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH KOTORAN TERNAK SAPI KELOMPOK TANI TERNAK DI KELURAHAN WATTANG BACUKIKI, KECAMATAN BACUKIKI, KOTA PAREPARE
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v9i1.27471Keywords:
Organik, Bacukiki, Kaya hara, Ternak sapiAbstract
Kotoran sapi selama ini dibiarkan menumpuk di kandang oleh peternak anggota Kelompok Tani Locci-loccie, yang beberapa diantaranya terletak di tengah pemukiman warga dan berpotensi menjadi sumber pencemaran. Padahal kotoran ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat sebagai sumber pendapatan baru bagi peternak. Tujuan kegiatan ini adalah memberi pengertahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok tani Locci-loccie untuk memanfaatkan limbah kotoran sapi. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan penyuluhan pemanfaatan limbah pertanian. Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi pembuatan kompos dari kotoran ternak sapi. Pengomposan dilakukan selama 20 hari, yang dilanjutkan dengan kegiatan pengemasan produk kompos. Kegiatan ini memberi manfaat kepada anggota kelompok tani, apalagi selama ini, Kelompok Tani Locci-Loccie mempunyai Unit Pengolahan Pupuk Organik namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena tidak adanya pengetahuan dan pendampingan yang baik.
Kata kunci: Organik, Bacukiki, kaya hara, ternak sapi.
ABSTRACT
Cow manure has been left to pile up in pens by breeders belonging to the Locci-Locie Farmers Group, some of which are located in the middle of residential areas and have the potential to become a source of pollution. This manure can be used as organic fertilizer, which has economic value and can be a new source of income for farmers. This activity aims to provide knowledge and skills to the Locci-loccie farming group members to utilize cow dung waste. This activity begins with socialization on implementing the activity, followed by education on the use of agricultural waste. The next activity was a demonstration of making compost from cow manure. Composting is carried out for 20 days, followed by compost product packaging activities. This activity benefits farmer group members, especially the Locci-Loccie Farmer Group, which has an Organic Fertilizer Processing Unit but needs to be appropriately utilized due to the lack of good knowledge and assistance.
Keywords: Organic, Bacukiki, nutrient, cattles
References
BPS. (2020). Provinsi Sulawesi Selatan dalam angka. Makassar: Badan Pusat Statistika.
Chaerani, S. D., & Gusvita, H. (2022). Analisis Karakteristik Dan Pendapatan Petani Jagung Hibrida (Zea Maysl.) Di Nagari Inderapura Utara Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan. Science And Researchjournal Of Mai Wandeu, 2(1), 20–31. https://doi.org/https:/doi.org/10.31933/srjmw.v2i1.61
Festiani, S. (2015). Parepare Siap Jadi Penghasil Daging Sapi Terbesar. Retrieved from https://news.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/02/22/nk69bw-parepare-siap-jadi-penghasil-daging-sapi-terbesar?
Dinas Pertanian, Kelautan, Perikanan (2020). Data Populasi Ternak Kota Parepare.
Tudzynski, B. (2014). Nitrogen regulation of fungal secondary metabolism in fungi, 5(November), 1–15. https://doi.org/10.3389/fmicb.2014.00656
Wibisonya, I. (2023). Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Adopsi Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi di Kecamatan Cikampek, Karawang. Journal of Agribusiness Science and Rural Development (JASRD), 2(2), 47–61. https://doi.org/10.32639/jasrd.v2i2.367
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.