PEMBERDAYAAN TERINTEGRASI BERMODAL LIMBAH DOMESTIK DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI BIOKONVERSI BERBASIS SERANGGA LARVA BSF (MAGGOT) DI KWT SERUNI KELURAHAN BUNTUSU KECAMATAN TAMALANREA
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v10i2.40183Keywords:
Maggot, Kompos, Limbah domestikAbstract
Kelompok wanita tani (KWT) seruni adalah kelompok wanita tani yang berada di perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), tepatnya di Blok K, Kelurahan Buntusu Kecamatan Tamalanrea beranggotakan 30 orang. Lokasi pertanaman KWT Seruni berada di tengah-tengah pemukiman warga. Konsep berkebun dan bercocok tanam di lahan terbatas identik dengan urban farming. KWT Seruni fokus pada tanaman hortikultura dan menerapkan sistem pertanian yang cenderung ke organik, membatasi penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetik tetapi menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan (Kompos). Sampai saat ini menjadi permasalahan yang dihadapi KWT Seruni dari segi produksi yaitu pemenuhan bahan organik (kompos) dengan ketersediaan pupuk secara kontinu. Solusi untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan pengolahan limbah organik rumah tangga dengan teknologi biokonversi menggunakan maggot (BSF). Pemberdayaan ini terintegrasi antara pengolahan limbah domestik dengan pemenuhan pupuk kompos untuk keberlangsungan usaha tani dan mendukung pertanian organik di KWT Seruni. Pengabdian dilaksanakan dengan memanfaatkan maggot sebagai pengurai limbah domestik. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara ceramah, diskusi, dan praktek langsung oleh peserta. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa dukungan pemerintah setempat Lurah, RW, dan RT sangatlah baik serta antusiasme seluruh anggota KWT Seruni dan masyarakat setempat terhadap pelatihan budidaya maggot cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah partisipan dan keaktifan peserta dalam mengikuti sosialisasi dan pelatihan hingga kegiatan selesai. Pada sesi diskusi banyak peserta yang aktif dalam bertanya terkait budidaya maggot. Kegiatan pelatihan budidaya maggot di KWT Seruni berlangsung sukses dan pemahaman kelompok sasaran meningkat terkait pengolahan limbah domestik dengan budidaya maggot untuk mendapatkan pupuk kompos
Kata kunci: Maggot, kompos, limbah domestik.
ABSTRACT
The Seruni Women's Farming Group (KWT) is a group of women farmers located in the Bumi Tamalanrea Permai (BTP) housing complex, precisely in Block K, Buntusu Village, Tamalanrea District, with 30 members. The KWT Seruni planting location is in the middle of residential areas. The concept of gardening and farming on limited land is identical to urban farming. KWT Seruni focuses on horticultural crops and implements an agricultural system that tends to be organic, limiting the use of chemical fertilizers and synthetic pesticides but using environmentally friendly organic fertilizer (Compost). Until now, the problem faced by KWT Seruni in terms of production is the fulfillment of organic material (compost) with the continuous availability of fertilizer. The solution to this problem is to process household organic waste using bioconversion technology using maggot (BSF). This empowerment is integrated into domestic waste processing, compost fertilizer provision for the sustainability of farming businesses, and supporting organic farming in KWT Seruni. The service is carried out by using maggots as a decomposer for domestic waste. The implementation method is carried out using participants' lectures, discussions, and direct practice. From the activity results, it can be concluded that the support from the local government of the Village Head, RW, and RT was very good, and the enthusiasm of all members of KWT Seruni and the local community regarding maggot cultivation training was relatively high. This is shown by the number of participants and the participants' activeness in participating in socialization and training until the activity is completed. In the discussion session, many participants were active in asking questions regarding maggot cultivation. The maggot cultivation training activity at KWT Seruni was successful, and the target group's understanding of processing domestic waste increased by cultivating maggots to obtain compost fertilizer.
Keywords: Maggot, compost, domestic waste.
References
Aranditio, S. 2023 Kasgot Bisa Menyelamatkan Lahan Pertanian https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/03/15/kasgot-bisa-menyelamatkan-lahan-pertanian.
Auliani, Restu, Bella Elsaday, Desy Ari Apsari, and Helfi Nolia. 2021. “Kajian Pengelolaan Biokonversi Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot Black Soldier Fly (Studi Kasus: PKPS Medan).” Jurnal Serambi Engineering 6(4): 2423–29.
Bay, Maria Marselina, Yardi Mantolas, and Gonsianus Pakaenoni. 2022. “Efektivitas Larva Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) Dalam Mereduksi Pakan Limbah Organik Sawi Putih Dan Daun Singkong.” Journal Science of Biodiversity 3(2): 68–72.
Harsani, Rasbawati, Sukmawati, Fitriani, dan Nur Jihad Syahra. 2024. “Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga.” Jurnal Dinamika Pengabdian 9(2): 255–62.
Hidayah, Fifi Fata’tiatul, Destya Nurfrida Rahayu, and Candra Budiman. 2020. “Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (Hermatia Illucens) Sebagai Penanggulangan Sampah Organik Melalui Budidaya Magot.” Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat 2(4): 530–34.
Kurniawan, DA dan Ahmad Zaenal Santoso. 2021. “Pengelolaan Sampah Di Daerah Sepatan Kabupaten Tangerang.” ADI Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1): 31–36.
Maida, Marciano Oscar et al. 2022. “Edukasi Pengelolaan Sampah Dan Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) Di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Bogor.” Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) 4(2): 40–50.
Rukmini, P, Dinda Rozak, and Winarso Setyo. 2020. “Pengolahan Sampah Organik Untuk Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).” Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat … (3): 250–53.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Dinamika Pengabdian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.