PENGENALAN PANGAN LOKAL SEBAGAI EDUKASI GIZI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI MIN 1 MINAHASA
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v10i2.41144Keywords:
Edukasi gizi, stunting, pangan lokal, pangan fungsional, MIN 1 MinahasaAbstract
Stunting menjadi isu kesehatan nasional yang membutuhkan perhatian serius, terutama di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang masih berada di bawah standar aman. Untuk mengatasinya, MIN 1 Minahasa bekerja sama dengan Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) melaksanakan Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) terkait edukasi gizi anak (ega) melalui program pencegahan stunting berbasis produk pangan lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterampilan memasak, dan konsumsi pangan lokal yang bergizi di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan meliputi edukasi gizi terkait pencegahan stunting, pelatihan memasak berbahan pangan lokal, distribusi paket makanan sehat, serta pengenalan menu berbasis pangan lokal di kantin sekolah. Kegiatan ini melibatkan 79 siswa dan 30 guru serta komite, dimulai dengan pengukuran kesehatan siswa melalui berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan. Guru dan komite sekolah mengikuti pelatihan memasak berbahan lokal seperti kripik daun gedi, es krim alpukat, dan minuman berbasis labu kuning (sambiki), sementara siswa diperkenalkan pada menu-menu tersebut. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan kesadaran akan stunting dan gizi seimbang, dari 50% sebelum program menjadi 90% setelah program. Keterampilan memasak guru dan komite juga meningkat dari 50% menjadi 90%, sedangkan konsumsi pangan lokal di kalangan siswa menunjukkan peningkatan signifikan dengan tingkat kepuasan mencapai 90%. Pengukuran status gizi siswa yang menerima paket makanan sehat menunjukkan perbaikan yang signifikan. Program ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran dan konsumsi pangan lokal di lingkungan sekolah. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Minahasa serta meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak melalui asupan gizi yang lebih baik.
Kata kunci: Edukasi gizi, stunting, pangan lokal, pangan fungsional, MIN 1 Minahasa.
ABSTRACT
Stunting is one of the national health issues that requires serious attention, especially in Minahasa Regency, North Sulawesi, which is still below safe standards. To overcome this problem, MIN 1 Minahasa in collaboration with the Pharmacy Study Program of FMIPA Sam Ratulangi University (Unsrat) implemented a Community-Based Empowerment Program (CEP) related to child nutrition education (ega) through a stunting prevention program based on local food products. The program aims to increase awareness, cooking skills, and consumption of nutritious local food in the school’s elements. The methods used include nutrition education related to stunting prevention, cooking training with local ingredients, distribution of healthy food packages, and the introduction of local food-based menus in school canteens. This activity involved 79 students and 30 teachers as well as a committee, starting with measuring the health of students through weight, height, and arm circumference. Teachers and school committees participated in cooking training with local ingredients such as gedi leaf chips, avocado ice cream, and yellow pumpkin-based drinks (sambiki), while students were introduced to the menus. The results of this program show an increase in awareness of stunting and the importance of balanced nutrition, from 50% before the program to 90% after the program. The cooking skills of teachers and committees also increased from 50% to 90%, while the consumption of local food among students showed a significant increase with a satisfaction rate of 90%. Measurement of nutritional status of students who received healthy food packages showed significant improvements. Overall, this program has a positive impact in increasing awareness and consumption of local food in the school environment. This step is expected to contribute to reducing the stunting rate in Minahasa Regency and improving the quality of children's health through better nutritional intake.
Keywords: Nutrition education, stunting, local food, MIN 1 Minahasa
References
Lumantow PPMLM. Masih di Bawah Target Nasional, Pemkab Minahasa Target Prevalensi Stunting Tahun 2024 Jadi 9 Persen. Tribun Minahasa [Internet]. 2023; Available from: https://manado.tribunnews.com/2023/08/14/masih-di-bawah-target nasional-pemkab-minahasa target-prevalensi-stunting-tahun-2024-jadi-9-persen
Polakitan KA. BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa lakukan percepatan penurunan stunting.
https://manado.antaranews.com/ [Internet]. 2024; Available from:
Ghufran,M. 2009. Sukses Memproduksi Bandeng Super untuk Umpan, Ekspor, dan Indukan. Edisi I. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Dompasa S, Ngangi CR, Taroreh MLG, Lolowang TF. Profil Usahatani Pola Penanaman Tumpang Sari di Desa Sea Kecamatan Pineleng. In: Cocos. 2014.
Wangke WM, Susana BOL. Peran Lembaga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Peningkatan Kapasitas Perempuan Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minhasa. AGRI SOSIOEKONOMI. 2019;14(3):213–22.
Yulia C. Revitalisasi pemberian makanan tambahan dan integrasi pendidikan gizi berbasis kearifan lokal di sekolah sebagai upaya perbaikan gizi anak usia sekolah. Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner. 2017;6(1)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Dinamika Pengabdian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.