PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETANI DAN PETERNAK DI KELURAHAN TANDEBURA KECAMATAN WATUBANGGA KABUPATEN KOLAKA

Authors

  • H Hastuti
  • H Husnaeni

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v4i2.7409

Abstract

Kelurahan Tandebura merupakan salah satu dari beberapa desa atau kelurahan sentra ternak sapi dan kambing di kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka, dikelilingi areal perkebunan dan pertanian.  Selama ini limbah ternak berupa feses dan urine belum termanfaatkan dan relatif dibiarkan begitu saja, sehingga menyebabkan gangguan lingkungan seperti pencemaran bau dan estetika.  Limbah ternak tersebut dapat menjadi sumberdaya lokal yang potensial untuk membantu usahatani masyarakat, jika dimanfaatkan atau diolah menjadi pupuk organik sebagai “pengganti” pupuk anorganik yang harganya kian melambung.  Oleh karena itu, penanganan limbah perlu dilakukan untuk meminimalisir polusi lingkungan, dan meningkatkan nilai tambah bagi petani/peternak. Kegiatan aplikasi Ipteks ini bertujuan mengembangkan teknologi ramah lingkungan dengan memanfaatkan dan memberdayakan sumber-sumber daya lokal guna meningkatkan produksi serta mereduksi input-input sintetik (anorganik) menjadi input non-sintetic untuk mendukung Good Agricultural Practice (GAP) atau pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.  Bentuk kegiatan berupa demonstrasi / pelatihan (sekolah lapang terpadu) dan semi-riset untuk mengaplikasikan teknologi proses pembuatan Pupuk Organik Cair / padat dan dapat berfungsi alami sebagai  Hormon Tumbuh dengan memanfaatkan Limbah Padat dan Cair dan Feses Ternak kambing, dengan  tambahan pemberian perlakuan pengganti  unsur kimia N,P,K  yaitu  Sabuk kelapa (Kg) : Batang Pisang (kg) : Azolla (Kg), kotoran kambing, Urine sapi (L), Air  50 L.  Untuk melihat konsentrasi mana yang terbaik untuk dijadikan Produk Hasil Olahan UKM. Selain itu juga dipraktekkan cara memproduksi pupuk organik padat dari feses yang telah dikomposkan bersama jerami dan Limbah Organik lain.  Produk utama berupa POC maupun POP dikemas sebagai produk UKM dan diberi label “Pupuk Organik petani Tandebura Plus Hormon Tumbuh” (PORTAWA Plus).Kata kunci: PORTAWA Plus, Pupuk Organik, feses ternak kambing, POC, POP.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BPS Kabupaten Kolaka. 2016. Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2016. BPS, Kolaka.

Charles, RT dan Hariono, B. 1991. Pencemaran Lingkungan oleh Limbah Peternakan dan Pengelolaannya. Bull. FKH-UGM Vol. X:2

Haring, F., Rinaldi, S., Amirullah, D., Mufidah, Jamila, dan Hari, I. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Pupuk Organik Dan Pemanfaatannya Pada Budidaya Tanaman Hortikultura Di Pekarangan Di Desa Bina Baru, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Dinamika Pengabdian, Vol: 2, No: 2, Hal. 170-179. Tanggal akses: 20 Desember 2018. http://journal.unhas.ac.id/index.php/jdp/article/view/2160

Menteri Pertanian Republik Indonesia, 2007. Peraturan Menteri Pertanian No. 273/Kpts/OT. 160/4/2007. Tentang pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Lampiran 1. Pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompok tani dan gabungan kelompok tani Departemen Pertanian. 34p

Ridwan, I., Amir, Y., dan Budiman. 2018. Pemberdayaan Petani dan Peternak Di Kecamatan Duapitue Kabupaten Sidrap dalam Pengelolaan Sumberdaya Lokal. Jurnal Dinamika Pengabdian, Vol: 4, No: 1, Hal. 90-102. Tanggal akses: 4 Maret 2019. http://journal.unhas.ac.id/index.php/jdp/article/view/5286/2856

Sihombing, D.T.H. 2000. Teknik Pengolahan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soehadji. 1992. Kebijakan Pemerintah dalam Industri Peternakan dan Penanganan Limbah Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.

Downloads

Published

2019-08-27

How to Cite

Hastuti, H., & Husnaeni, H. (2019). PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETANI DAN PETERNAK DI KELURAHAN TANDEBURA KECAMATAN WATUBANGGA KABUPATEN KOLAKA. Jurnal Dinamika Pengabdian, 4(2), 91-103. https://doi.org/10.20956/jdp.v4i2.7409