PENGEMBANGAN DENDENG BANDENG (Chanos-chanos) TANPA DURI DI UKM MENTARI CITRA LESTARI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN

Authors

  • Muhammad Fitri
  • . Syamsuar
  • . Sumarni
  • Sri Udayana Tartar

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v4i2.7417

Abstract

Diversifikasi olahan produk Bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk ikan Bandeng tanpa duri menjadi produk dendeng akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Hal ini dikuatkan oleh Achmad dkk. (1993) yang menyatakan bahwa teknologi pengolahan ikan Bandeng yang semakin berkembang juga merangsang perkembangan budidaya Bandeng. Dalam usaha pemanfaatan ikan Bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan Bandeng segar tanpa duri, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan Bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan olahan Bandeng tanpa duri dikembangkan di UKM Mentari Citra Lestrari dengan pembuatan dendeng Bandeng tanpa duri. Produksi dendeng Bandeng tanpa duri di UKM Mentari Citra Lestari dengan Program PPPUD tahun 2019 tiap bulan memproduksi rata-rata 1050 ekor/bulan Dendeng Bandeng tanpa duri dengan harga ikan segar Rp 5.000/ ekor setelah di buat dendeng Bandeng tanpa duri perbulan dijual Rp 15.000/ekor, jadi Rp 15.000 x 1050 ekor = 15.750.000 . Pembelian ikan bandeng Rp 5.000 x 1050 ekor = Rp. 5.250.000 -.Jadi Total Keuntungan kotor perbulan Rp. 15.750.000 – Rp 5.250.000 = Rp. 10.500.000. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan tambahan + gaji karyawan + pengemasan), jadi Keuntungan bersih Rp. 10.500.000 –(Rp.300.000 + Rp.525.000 + Rp189,000) = Rp 9.486.000,-( Sembilan juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah). Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan dapat membantu pengembangan bahan baku ikan Bandeng sebagai potensi unggulan Kabupaten Pangkep. dengan program ini dapat memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji. Pengembangkan produk dendeng Bandeng tanpa duri yang berbahan bahan baku potensi unggulan Kabupaten Pangkep dapat dijadikan wirausaha yang berkembang.


Kata Kunci: Ikan bandeng, Dendeng, Diversifikasi, Kewirausahaan.

References

Afrianto E, Evi L. 2011. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Balai Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP). 2004. Ikan bandeng dan ProdukDiversifikasinya. Jakarta (ID): Departemen Kelautan dan Perikanan.

Husaini, 1989. Nilai Gizi Ikan dan Manfaatnya untuk Kesehatan dalam Mukadar dkk., Perbandingan Komposisi Asam Lemak Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut di Perairan Indonesia. Jurnal Pasca Panen Perikanan Vol IX BPPMPHP, Jakarta

Oktavianti D. 2016. Pengaruh Filtrat Bawang Putih (Allium Sativum Linn.) Terhadap JumlahKoloni Bakteri Pada Fillet Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk). Dalam: ProsidingSeminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP Dengan PusatStudi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang. Malang(ID): .

Rofik S, Rita DR. 2012. Ekstrak Daun Api-Api (Avecennia marina) Untuk Pembuatan Bioformalin Sebagai Antibakteri Ikan Segar. Dalam: Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012. Semarang (ID): Universitas Wahid Hasyim.

Saparinto C. 2009. Bandeng Tanpa Duri dan Cara Pengolahannya. Semarang (ID): Dahara Prize.

Sunarya, 1996. Prospek Pengembangan Pasca Panen Perikanan di Indonesia dalam Prosiding Seminar Pengembangan produk dan Mutu Mikrobilogi Hasil Perikanan BBPMHP Jakarta

Winarno FG. 1993. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2019-08-27