HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN HDL GURU SEKOLAH MENENGAH YANG MENGALAMI GULA DARAH PUASA TERGANGGU DI MAKASSAR
Abstract
Gaya hidup (pola konsumsi, status merokok, tingkat stress dan aktivitas fisik) dengan penurunan/peningkatan
kolesterol HDL sangatlah berhubungan dan berpengaruh, mengingat peningkatan HDL, memiliki dampak
terhadap sistem pembuluh darah yang berfungsi memberi kehidupan organ-organ vital seperti jantung, otak,
ginjal, paru. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gaya hidup (pola konsumsi, status merokok, tingkat
stress dan aktivitas fisik), dengan HDL guru sekolah menengah yang mengalami gula darah puasa terganggu di
Makassar. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross
sectional. Sampel sebanyak 55 guru yang di ambil dari 12 sekolah berdasarkan hasil skrining faktor risiko
dengan kriteria guru berusia antara 30-60 tahun, yang memiliki riwayat keluarga DM dan hipertensi. Data yang
dikumpulkan adalah gula darah puasa, HDL, pola konsumsi, merokok, tingkat stress dan aktivitas fisik. Pola
konsumsi menggunakan DQS (Diet Quality Score). Tingkat stress menggunakan Dass 21, Aktivitas fisik
menggunakan PAR (Physical Activity Ratio). Data dianalisis dengan chi-square untuk melihat hubungan gaya
hidup (pola konsumsi, status merokok, tingkat stress dan aktivitas fisik) dengan HDL. Hasil penelitian
memperlihatkan sebagian besar subjek berjenis kelamin perempuan (81,8%) dengan tingkat pendidikan sebagian
besar sarjana (94,5%). dengan riwayat penyakit keluarga sebagian besar menderita DM (74,5%), dan mengalami
obesitas sentral (69,1%). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel pola
konsumsi (DQS) dengan kadar HDL (p=0,039), Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel
merokok dengan HDL (p=0,836), Tingkat stress dengan HDL (p=0,805), Aktivitas Fisik dengan HDL
(p=0,483). Disimpulkan bahwa pola konsumsi yang kurang berhubungan dengan penurunan kadar HDL pada
guru yang mengalami GDPT.