ANALISIS KESEPAKATAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KOPI ARABIKA PADA PENGEMBANGAN KAWASAN DI KABUPATEN TORAJA UTARA

Main Article Content

Sunanto Sunanto
Salim Salim
Abdul Wahid Rauf

Abstract

AbstrakPeningkatan produktivitas kopi merupakan upaya untuk memberikan penambahan mutu atau kualitas produk, melalui penerapan teknologi sesuai pedoman pengelolaan tanaman dengan baik dan benar. Pencapaian produktivitas kopi di Indonesia masih rendah yaitu baru mencapai 700 kg/ha/tahun. sedangkan potensi yang dimilikinya yaitu 1.200 kg/ha/thn. Petani sebagai pelaku utama usahatani kopi Arabika memiliki peranan yang sangat kuat dalam mengambil keputusan pelaksanaan kegiatan usahatani kopi Arabika. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Desember 2018. Pelaksanaannya  di Kecamatan Kapalapitu Kabupaten Toraja Utara. Penentuan lokasi ini berdasarkan bahwa lokasi kegiatan sebagai lokasi pengembangan tanaman kopi Arabika. Jumlah petani yang diambil sebagai sampel sebanyak 60 petani yaitu Kelompok Tani Harapan (30 petani) dan Kelompok Tani Marannu (30 petani). Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui biaya pada tahun berjalan. Sedangkan analisis respon  petani terhadap peningkatan produksi kopi Arabika, menggunakan analisis uji  kesepakatan konkordansi kendall’s. Hasil penelitiaan menujukkan Karakteristik petani kopi Arabika di wilayah Kabupaten Toraja Utara memiliki kelompok usia produktif. Tingkat pendidikan yang dimiliki sebagian besar pada pendidikan 7-9 tahun. Anggota rumah tangga tani sebagian besar berkisar 3-5 anggota/kk. Penerapan kegiatan usahatani kopi Arabika yang dilakukan oleh petani belum optimal. Seperti penggunaan bahan tanam petani masih menggunakan bibit yang tumbuh disekitar tanaman kopi dari biji yang dipetik jatuh. Petani menilai terhadap kesubutan tanaman kopi Arabika pada kelompok sedang. Sedangkan tingkat produktivitas tanaman kopi dikelompokkan sedang. Petani mengenal terhadap pupuk organik  sudah bagus. Upaya peningkatan produktivitas kopi Arabika petani sepakat melalui:  penyuluhan/pelatihan yang intensif dan penyebaran informasi teknologi produksi kopi Arabika. Usahatani kopi dengan penerapan teknologi dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani dengan MBCR 2,01. Kata Kunci : Kopi Arabika, produktivitas, kesepakatan. abstractIncreased coffee productivity is an effort to provide additional quality or product quality, through the application of technology in accordance with the guidelines for managing plants properly and correctly. The achievement of coffee productivity in Indonesia is still low,  reaching only 700 kg/ha/year. While its potential is 1,200 kg/ha/year. Farmers as the main actors of Arabica coffee farming have a very strong role in making decisions regarding the implementation of Arabica coffee farming activities. This research was conducted from January to December 2018. The implementation was in Kapalapitu District, North Toraja Regency. Determination of this location is based on the location of the activity as a location for developing Arabica coffee plants. The number of farmers taken as a sample is 60 farmers, namely the Harapan Farmers Group (30 farmers) and the Marannu Farmers Group (30 farmers). Data analysis method used to determine costs in the current year. While the analysis of farmers' responses to the increase in Arabica coffee production, using a test analysis of Kendall's  agreement. The results of the research show the characteristics of Arabica coffee farmers in the North Toraja Regency region that have a productive age group. The level of education held is mostly for education 7-9 years. Most members of farm households range from 3-5 members/family. The application of Arabica coffee farming activities carried out by farmers is not optimal. Like the use of planting material, farmers still use seeds that grow around the coffee plant from the seeds that are picked down. Farmers assess the fertility of Arabica coffee plants in the medium group. While the productivity level of coffee plants is classified as medium. Farmers know about organic fertilizer is good. Efforts to increase the productivity of Arabica coffee farmers agree through: intensive counseling/training and information dissemination on Arabica coffee production technology. Coffee farming with the application of technology can increase the production and income of farmers with MBCR 2.01.Keywords: Arabica coffee, productivity, agreement.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Sunanto, S., Salim, S. and Rauf, A. W. (2019) “ANALISIS KESEPAKATAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KOPI ARABIKA PADA PENGEMBANGAN KAWASAN DI KABUPATEN TORAJA UTARA”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 15(1), pp. 42 -55. doi: 10.20956/jsep.v15i1.6369.
Section
Articles

References

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. 2014. Kelayakan Pengembangan Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Di Provinsi Sulawesi Selatan .http://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/ viewFile/4187/3172. Diakses tanggal 11 September 2014.

Anonim. 2013. Kopi Berkelanjutan.http://ditjenbun.pertanian.go.id/pascapanen/ halkomentar-203-kopi-berkelanjutan-2.html Diakses tanggal 11 Sept 2014

---------. 2018. Penggunaan pupuk organik pada tanaman kopi arabika. Panduan Petunjuk Teknis. Leaflet. BPTP Balitbangtan. 1 hal.

Arwana I.K., N.G.A.G.E. Martiningsih, I.M. Budiasa, dan I.G. Sukarna. 2010. Peningkatan kualitas dan kuantitas kopi arabika Kintamani dalam upaya meningkatkan komoditas ekspor sektor perkebunan. Fakultas Pertanian, Universitas Mahasaraswati Denpasar. Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah Vol. 1 No. 1, 2010. Hal 63-70.

Astuti A. P. 2010. Analisis Pendapatan Dan Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Usahatani Nanas (Ananas Comosus (L) Merr) Di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Basir Napu, Jermia Limbongan, Eka Triana, Azis Bilang, dan Sunanto. 2015. Pendampingan kawasan perkebunan kopi nasional di Sulawesi Selatan. Laporan Hasil Pendampingan BPTP Sulawesi Selatan.

BPKM. 2013. http://regional investment.bkpm.go.id/newsipid/id/ commodity area. php?ic=62&ia=73 Diakses tanggal 12 September 2014

Budiartiningsih R., Y. Maulida, dan Taryono. 2010. Faktor-Faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan keluarga petani di Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Bengkalis. Jurnal Ekonomi Vol 18 No. 1 Maret 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Hal 79-93.

Coelli T.J. D.S.P. Rao and G.E. Battese. 1998. Introduction to efficiency and productivity analysis. Kluwer Academic Publisher. Boston.

Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan. 2009. Laporan Tahunan Pengembangan Kopi di Sulawesi Selatan.

Herminingsing, H. 2011. Penguatan peran lembaga kelompok tani dalam pengembangan usahatani kopi rakyat. Universitas Terbuka Jember. Jurnal Sosek Pertanian Vol. 5 No. 1 Maret 2011. Hal 46 – 53.

International Coffe Organization. 2010. http://www.ico.org/profilese.asp?section= Statistics Diakses tanggal 10 Sep 2014

Kementerian Pertaniaan Republik Indonesia. 2019. Rapat kopi mendukung peningkatan produksi kopi nasional. Kementan RI. Jln. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Jakarta. 1 hal.

Larsito S. 2005. Analisis keuntungan usaha tembakau rakyat dan efisiensi ekonomi relatif menurut skala luas lahan garapan. Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan. Program Pascasarjana. Undip. 106 hal.

Manatar M.P., E.H. Loah, dan J.R. Mandei. 2017. Pengaruh status penguasaan lahan terhadap pendapatan petani padi di Desa Jumani Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Agri-SosioEkonomi Universitas Syam Ratulangi Vol 13 No 1 Januari 2017. Hal 55-64.

Mardani, T.M. Nur, dan H. Satriawan. 2017. Analisis usahatani tanaman pangan jagung di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Jurnal S. Pertanian Vol 1 No. 3 2017. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim. Hal 203-212.

Mufti dan D. Zargustin. Penguasaan lahan usahatani padi sawah dan hubungan dengan tingkat kemiskinan di Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Jurnal Agribisnis Vol 19 No. 1 Juni 2017, Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning. Hal 26-32.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2015. Bahan tanaman unggul kopi. Puslitbangbun, Badan Litbang Pertanian, Kementan. 1 hal.

--------------------------. 2015a. Varietas unggul kopi arabika. Puslitbangbun, Badan Litbang Pertanian, Kementan. 1 hal.

Saragih, J.R. 2010 Kinerja Produksi Kopi Arabika dan Prakiraan Sumbangannya dalam Pendapatan Wilayah Kabupaten Simalungun. VISI (2010) 18 (1) 98 – 112

Suara Pembaharuan. 2018. LPDB siap bantu pelaku usaha kopi di Indonesia. SP. Suara Pembaharuan, Jakarta, Rabu, 27 Februari 2018. Hal. 1

Susanti D., N.H. Lestiana, T. Widayat. 2016. Pengaruh umur, tingkat pendidikan dan luas lahan terhadap hasil produksi tanaman sembung. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 9 No. 2 2016. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Wardani Y.K. 2015. Manajemen pemanenan dan transfortasi hasil panen kopi Arabika (coffe arabica L.) di kebun Blawan, PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bondowoso, Jawa Timur. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. 44 hal.