Penguatan Kelembagaan Lokal dalam Pengembangan Agribisnis Hortikultura di Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng

Isi Artikel Utama

Akbar Akbar
Asriyanti Syarif
Muh. Ikmal Saleh
Jumiati .

Abstrak

Sub sektor hortikultura sebagai salah satu sub-sektor unggulan dalam pembangunan pertanian, telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu komoditas yang cukup diminati pasar. Salah satu faktor pendukung pengembangan agribisnis hortikultura adalah pemberdayaan petani melalui pengembangan kelembagaan. Untuk mampu merumuskan bentuk kelembagaan yang sesuai, maka pemahaman terhadap kelembagaan lokal masyarakat merupakan langkah awal yang penting. Pemahaman terhadap kelembagaan dilakukan dengan mengidentifikasi kelembagaan lokal, potensi dan perannanya. Pemahaman tersebut akan memudahkan dalam menyusun strategi penguatan kelembagaan lokal. Kualitas kelembagaan yang bagus akan berpengaruh pada kecakapan dalam mengelolah usaha agribisnis hortikultura yang digeluti. Belakang ini,  kelembagaan telah menjadi hal yang sangat bernilai karena implementasi pembangunan diera modern selalu berkorelasi dengan lembaga atau organisasi yang dibentuk sebagai wahana transfer modal dan teknologi
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1). Teridentifikasinya kelembagaan lokal pada pengembangan agribisnis hortikultura di Kabupaten Bantaeng, 2). Mengetahui strategi penguatan kelembagaan dalam pengembangan agribisnis hortikultura di Kabupaten Bantaeng. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriftif kualitatif dengan teknik analisis data SWOT. Kelembagaan lokal yang ada dalam mendukung pengembangan agribisnis hortikultura diantaranya adalah lembaga Public Sector (BP3K,  Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh serta Dinas Pertanian). Lembaga Voluntary Sector (Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Gabungan Kelompok Tani, Koperasi Unit Desa dan Koperasi Tani). Lembaga Private Sector (Kios Pengecer dan Kelompok Usaha Bersama).
Strategi yang perlu diterapkan dalam penguatan kelembagaan agribisnis lokal adalah peningkatan SDM Lembaga secara berkelanjutan dan pelibatan Pemuda tani dalam struktur kepengurusan lembaga agribisnis, Pelatihan manajemen pengelolaan adminitrasi lembaga berbasis digital, Peningkatan kerjasama dengan lembaga keuangan dan pemanfaatan dukungan pemerintah secara maksimal, Maksimalisasi peran dan fungsi kelembagaan serta pengurus lembaga dan meningkatkan kesadaran berlembaga bagi semua anggota serta peningkatan pelayanan kepada seluruh anggota kelompok dan konsumen.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Akbar, A., Syarif, A. ., Saleh, M. I. dan ., J. (2022) “Penguatan Kelembagaan Lokal dalam Pengembangan Agribisnis Hortikultura di Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 18(2), hlm. 159-174. doi: 10.20956/jsep.v18i2.19384.
Bagian
Articles

Referensi

Anantanyu, Sapja. 2011. Kelembagaan Petani: Peran dan strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA Jurnal. Vol.7.

Creswell. W. John. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Cetakan ke 4. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Dastagiri M.B, Chand R, Immanuelraj T.K, Hanumanthaiah C.H, Paramsivam P, Sidhu R.S, Sudha M, Mandal S, Singh B, Chand K, dan Kumar B.G., 2013. Indian vegetables: production trends, marketing efficiency and export competitiveness. American Journal of Agriculture and Forestry 2013.

Direktorat Jenderal Hortikultura, 2015. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 – 2019. Kementerian Pertanian Dirjen Hortikultura.

Esman, M dan Uphoff, N. 1984. Lokal Organizations Intermediaris in Rural Development. Ithaca: Cornell University Press.

Garkovich, L.E. 1989. Lokal Organizations and Leadership in Community Development. Lowa: Lowa State University Press.

George Saridakis, Yannis Georgellis, Rebeca I. Munoz Torres, Anne-Marie Mohammed, Robert Blackburn, 2021. From subsistence farming to agribusiness and nonfarm entrepreneurship: Does it improve economic conditions and well-being? Journal of Business Research 136 (2021) 567-579. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2021.07.037

Gordon prain, Chrispopher Wheatley, Cameron Odsey, Leonora Verzola, Arma Bertuso, Julieta Roa, Diego Naziri .2020. Research Development Partnership for Scalling Complex Innovation: Lessons from The Farmer Business School IFAD Supported Fro Iona Grant Colaboration in Asia. Agricultural System. https://doi.org/10.1016/j.nbt.2020.11.009

Haryono, Effendi Pasandaran, Kedi Suradisastra, Mewa Ariani, Nono Sutrisno, Sulusi Prabawati, M. Prama Yufdy, dan Hendriadi, A. 2014. Memperkuat Daya Saing Produk Pertanian. IAARD Press Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

Hazel Malapita, Catherine Ragasaa, Elena M. Martinez, Deborah Rubin, Greg Seymoura, Agnes Quisumbinga., 2020. Empowerment in agricultural value chains: Mixed methods evidence from the Philippines. Journal of Rural Studies 76 (2020) 240-253. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.04.003

Helena, T. Pakpahan., 2017. Penyuluhan Pertanian. Plantaxia, Yogyakarta.

Herdiansyah, AG dan Randi. 2016. Peran Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dalam Menopang Pembangunan di Indonesia. Sosioglobal Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi. Volume 1 No. 1.

Iskandar A. Nuhung., 2014. Strategi dan Kebijakan Pertanian dalam Persfektif Daya Saing. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Jialing Yu dan Jian Wu., 2018. The Sustainability of Agricultural Development in China: The Agriculture–Environment Nexus. Sustainability 2018, 10, 1776; doi:10.3390/su10061776. www.mdpi.com/journal/sustainability.

Kahar, Amrin. 1994. Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Proc. Simp. Hort. Nas., Malang.

Lestaria, Mika; Hadi, Setia dan Saleh Buce. 2016. Analisis Kelembagaan dan Peranan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kerinci. Kawistara Jurnal Vol. 6 No. 1.

Luthfi Fatah., 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Jurusan Sosek Pertanian. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Pingping Wang, Jianyue Ji, YI Zhang.2019. Aquaculture Extension System in China: Development, Challenges, and Prospects. Aquaculture Reports. https://doi.org/10.1016/j.aqrep.2020.100339

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2014. Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Puslitbanghorti, Jakarta.

Raja Suzana Raja Kasima, Ariffin Awang, Zulazli Hashim, 2013. Innovative and Sustainable Governance Model of Rural Transformation Center in Agribusiness projects: a conceptual paper. Procedia - Social and Behavioral Sciences 107 (2013) 67 – 71. doi: 10.1016/j.sbspro.2013.12.400

Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sedarmayanti. 2014. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Saptana., Syahyuti, T.R., Elizabeth.R. 2006. Transformasi Kelembagaan Guna Memperkuat Ekonomi Rakyat di Pedesaan: Suatu Kajian Atas Kasus di Kab. Tabanan, Bali. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Vol.4.

Van Westen, Ellen Mangnus, James Wangu and Senait Getahun Worku., 2019. The Inclusive Authors agribusiness models in the Global South: the impact on local food security. Current Opinion in Environmental Sustainability 2019, 41:64–68. https://doi.org/10.1016/j.cosust.2019.11.003 1877-3435

Zulkarnain, 2010. Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta: Bumi Aksara.