Antara Merdeka dan Dijajah: Problematika Kawula Desa Perdikan di Wilayah Eks Karesidenan Madiun, 1742-1962

Authors

  • Akhlis Syamsal Qomar Universitas Sebelas Maret
  • Setya Yoga Pratama Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.62924/jsi.v7i2.33066

Keywords:

kawula; Madiuan; perdikan village

Abstract

This research focuses on examining the social and economic aspects of perdikan villages, especially the problems of perdikan village people in the former Madiun Residency area. This research uses historical research methods with a social and economic approach. The relationship between kawula and priyayi in several perdikan villages in the former Madiun residency area has not resulted in significant conflict, although in practice the kwula are still charged with taxes and the obligation to work. Apart from the psychological factor of the kawula that they were bound by a relationship with the perdikan village gentry because they lived on their land, the working relationship was only between the kawula and the perdikan village gentry, not between the kawula and the Dutch East Indies colonial government.

References

Besari, M. B. H. (1974). Silsilah Kiai Ageng Kasan Besari Tegalsari Jetis Ponorogo. Tidak diterbitkan.

Bijblad Op Het Staatsblad van Nederlandsch Indie Deel XLVII No. 7699-7847. Batavia: Landsdrukkerij, 1913. 434-449.

Bijblad Op Het Staatsblad van Nederlandsch Indie Deel XXII No. 4017-4156. Batavia:Ogilvie & Co., 1885. 91-109

Daradjati. (2008). Perang Sepanjang 1740-1743 Tionghoa-Jawa Lawan VOC. Jakarta: Eksekutif Publishing

Ham, O. H. (1983). Stratifikasi Sosial dan Kepemimpinan. In Seminar Sejarah Lokal: Stratifikasi Sosial dan Pola Kepemimpinan Lokal. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 89-100.

Ham, O. H. (2019). Madiun dalam Kemelut Sejarah: Priayi dan Petani di Karesidenan Madiun Abad XIX. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Moertono, S. (1985). Negara dan Usaha Bina-Negara di Jawa Masa Lampau: Studi Tentang Masa Mataram II, Abad XVI sampai XIX. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun, (1980). Sejarah Kabupaten Madiun. Madiun: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun.

Qomar, A. S. Q. (2022). Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta: Riwayat Raden Ronggo Prawirodirjo III dari Madiun, sekitar 1779–1810, Jakarta: KPG.

Reinhart, C. (Ed) (2021). Antara Lawu dan Wilis: Arkeologi, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam (Residen Madiun 1934-38). Jakarta: KPG.

Ricklefs, M. C. (1974). Jogjakarta under Sultan Mangkubumi, 1749–1792: A History of the Division of Java. London: Oxford University Press.

Ricklefs, M. C. (2007). Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi.

Schrieke, B. J. O. (1975). Sedikit Uraian Tentang Pranata Perdikan. Jakarta: Bhratara.

Scott, J. C. (1981). Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.

Scott, J. C. (1993). Perlawanan Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Setiawati, N. A. (2011). Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat. Yogyakarta: STPN Press.

Soekanto. (1952). Sekitar Jogjakarta 1755-1825 (Perjanjian Gianti-Perang Dipanegara). Djakarta, Amsterdam: Mahabarata.

Sr, F. F. (1877). De Priesterschool Te Tegalsari. In Tijdschrift Voor Indische Taal-, Land- En Volkenkunde Deel XXIV. Batavia: Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. 318-347.

Sr, F. F. (1886). Vrije Dsa op Java en Madura. In Tijdschrift Voor Indische Taal-, Land- En Volkenkunde Deel XXXI. Batavia: Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. 477-517.

Sutherland, H. (1974). Notes on Java’s Regent Families, Part II. Indonesia, 17, 1–42.

Tauchid, M. (2020). Masalah Agraria: Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia. Yogyakarta: STPN Press.

van Niel, R. (2003). Sistem Tanam Paksa di Jawa. Terj. Hardoyo. Jakarta: Pustaka LP3ES Jakarta.

Downloads

Published

2024-11-30

How to Cite

Qomar, A. S., & Pratama, S. Y. (2024). Antara Merdeka dan Dijajah: Problematika Kawula Desa Perdikan di Wilayah Eks Karesidenan Madiun, 1742-1962. Jurnal Sejarah Indonesia, 7(2), 226–238. https://doi.org/10.62924/jsi.v7i2.33066