KONSERVASI LAHAN GULLY PLUGS UNTUK PENGENDALI EROSI DI DAS BADENG DESA SUMBERBULU, SONGGON, BANYUWANGI
Keywords:
Badeng Watershed, Gully Plugs, Interlock Lego Brick, Land Conservation, Songgon Pine TourismAbstract
In Sumberbulu village in the Badeng Watershed, there is a community group of Songgon Pine Tourism. The initial survey on the tourism area of the Songgon Pine was a flow of surface runoff in pine forest land that flows into the Badeng River. The flow forms a natural trench with a width of ± of 10 m and a depth of ± of 2 m with a surface runoff discharge of 0.04598 m3/s indicated to carry much of the sedimentary material impacted by land erosion. Besides, there is the potential for landslides and floods in the Badeng watershed, especially in the Songgon Pine Tourism area which is affected by floods from the avalanche of the Pendil mountains of Raung volcano. Technology was applied in the form of mechanical land conservation by applying gully plugs construction. The purpose of devotion to apply the material of interlock lego brick made from bagasse ash in the form of conservation gully plugs as an effort to control land erosion. The implementation of conservation prototype construction Gully Plug from Interlock Lego Brick by empowering the community group of Songgon Pine Tourism. The composition of the mix design of Interlock Lego Brick has used a ratio of 2 TL: 3 PS: 3.5 PC: 1.5 Bagasse Ash, with the dimensions of Gully Plug construction along 10 m with a height of 50 cm and a width of 60 cm requires approximately 2000 bricks. The next stage was not only mechanical conservation buildings but also vegetative conservation in erosion-prone locations and critical land around the Badeng watershed. The sustainability program conducted by the MoU between Politeknik Negeri Banyuwangi and Perum Perhutani KPH of West Banyuwangi related to land protection in productive forest areas banyuwangi regency. --- Di Desa Sumberbulu di daerah aliran Sungai Badeng terdapat Kelompok Masyarakat Wisata Pinus Songgon. Survei awal di lokasi Wisata Pinus Songgon terdapat aliran limpasan permukaan pada lahan hutan Pinus yang mengalir menuju sungai Badeng. Aliran tersebut membentuk parit alam dengan lebar ± 10 m dan kedalaman ± 2 m dengan debit limpasan permukaan sebesar 0,04598 m3/detik yang diindikasikan membawa banyak material sedimen dampak dari erosi lahan. Selain itu, terdapat potensi longsor dan bencana banjir bandang di daerah aliran sungai Badeng, khususnya di daerah Wisata Pinus Songgon yang kena dampak banjir bandang dari longsoran Gunung Pendil Pegunungan Raung. Teknologi yang diterapkan berupa konservasi lahan secara mekanik dengan menerapkan konstruksi gully plugs. Tujuan pengabdian untuk menerapkan material interlock lego brick berbahan limbah abu ampas tebu dalam bentuk konservasi gully plugs sebagai upaya pengendali erosi lahan. Penerapan konservasi prototype konstruksi Gully Plug dari Interlock Lego Brick dengan memberdayakan kelompok masyarakat Wisata Pinus Songgon. Hasil komposisi mix design dari Interlock Lego Brick menggunakan perbandingan 2 TL: 3 PS: 3,5 PC: 1,5 AAT (Abu Ampas Tebu), dengan dimensi konstruksi Gully Plug sepanjang 10 m dengan ketinggian 50 cm dan lebar 60 cm membutuhkan kurang lebih 2000 bata. Tahapan kedepannya tidak hanya bangunan konservasi secara mekanik, tetapi juga konservasi vegetatif di lokasi rawan erosi dan lahan kritis sekitar DAS Badeng. Program keberlanjutan dilakukannya MoU antara Politeknik Negeri Banyuwangi dengan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat terkait perlindungan tanah di kawasan hutan produktif Kabupaten Banyuwangi.
References
Departemen Kehutanan. (2007). Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 22/Menhut-V/2007. Pedoman Teknis Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (GN RHL/Gerhan).
Erwanto, Z. (2007). Pengaruh Tindakan Konservasi Tata Guna Lahan Terhadap Laju Erosi Di DAS Sampean Baru Bondowoso Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jember: Universitas Jember
Erwanto, Z., Anwar, N. & Sarwono, B. (2010). A Study Of Sediment Delivery Ratio Using AVSWAT-X In The Catchment Area Of Pacal Reservoir Of Bojonegoro. Journal of Civil Engineering, 30(2), pp.90-101. http://www.iptek.its.ac.id/ index.php/jce/ article/view/1722
Erwanto, Z., Pranowo, D. D., Holik, A., Amin, M. S., & Darmawan, F. (2020). The Innovation of Interlock Bricks with A Mixture of Bagasse Ash Without Combustion. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 854, No. 1, p. 012002). IOP Publishing. https://iopscience.iop.org/article/ 10.1088/1757-899X/ 854/1/012002/meta
Habsya, C., & Sumarni, S. (2015). Lockbrick Modular Beton untuk Alternatif Bahan Dinding yang Memenuhi Mutu SNI dengan Biaya Murah. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 14(2), 234-242. http://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika/ article/ view/1443.
Idjudin, A. A. (2011). Peranan Konservasi Lahan Dalam Pengelolaan Perkebunan. Jurnal sumberdaya lahan 5(2).
Mananoma, T., Djoko, L., & Adam R. (2006). Manajemen Sungai Torrential Guna Pengendalian Kerusakan DAS. pp. 1-106. http://repo.unsrat.ac.id/17/.
Noviandini, C. M., & Erwanto, Z. (2020). Penelusuran Banjir Di Sungai Badeng Banyuwangi Menggunakan Metode Muskingum. Prosiding Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV), 6(1), 650-657. Retrieved from https://proceeding.isas.or.id/index.php/sentrinov/article/view/534
Sallata, M. K. (2017). Pentingnya Aplikasi Teknik Konservasi Air Dengan Metode Struktur Fisik Di Wilayah Hulu DAS. Buletin Eboni 14(1): 47–62. http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/ view/5095.
Saputra, E. (2018). Fenomena sungai jernih berubah cokelat terjadi selama 7 bulan di Banyuwangi. Merdeka.com, Banyuwangi, Rabu 11 April 2018, https://banyuwangi.merdeka.com/info-banyuwangi/fenomena-sungai-jernih-berubah-cokelat-terjadi-selama-7-bulan-di-banyuwangi-180411e.html
Syahruddin, M. H., Amiruddin, A., Halide, H., Sakka, S., & Makhrani, M. (2020). PKM Konservasi Air Tanah Di Kecamatan Mappakasunggu Dan Manggarabombang Kabupaten Takalar. Jurnal Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(2), 172-183. https://journal.unhas.ac.id/index.php/ panritaabdi/article/view/4896
Times Banyuwangi. (2019). Check Dam ‘Gully Plugs’ Karya Dosen Poliwangi Mampu Minimalisir Banjir Bandang Alas Malang. Banyuwangi: Times Banyuwangi. https://www.timesbanyuwangi.com/pendidikan/84993/check-dam-gully-plugs-karya-dosen-poliwangi-mampu-minimalisir-banjir-bandang-alas-malang
Viriasisa, F. B., & Erwanto, Z. (2020). Kajian Potensi Peluapan Aliran Pada Sungai Badeng Tengah Di Daerah Wisata Pinus Songgon Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV), 6(1), 665-672. Retrieved from https://proceeding.isas.or.id/index.php/sentrinov/article/view/532
Wahyudi. (2014). Teknik Konservasi Tanah Serta Implementasinya Pada Lahan Terdegradasi Dalam Kawasan Hutan (Soil Conservation Technique and Its Implementation in the Degraded Land of Forest Regions). Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 6(2): 71–85.
Yulianti, E. (2017). Pengembangan Konservasi Lahan Terhadap Erosi Parit/Jurang (Gully Erosion) Pada Sub Das Genteng Di Kabupaten Malang. Jurnal Spectra 6(12): 28–35.
Yuniartanti, R. K. (2018a). Mitigasi Banjir Struktural Dan Non-Struktural Untuk Daerah Aliran Sungai Rontu Di Kota Bima (Structural And Non-Structural Flood Mitigation For Rontu Watershed In Bima City). Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research) 2(2): 137–50. http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang./index. php/JPPDAS/article/view/ 4600.
Yuniartanti, R. K. (2018b). Rekomendasi Adaptasi Dan Mitigasi Bencana Banjir Di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Banjir Kota Bima. Journal of Regional and Rural Development Planning 2(2): 118–32. http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/ p2wd/article/view/22931.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Zulis Erwanto, Dadang Dwi Pranowo, Yudha Pratama Gumelar, Iqbal Wahyudin, Mochammad Rafli Husamadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.