PENDAMPINGAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT TANPA BAKAR DI DESA KALUMPANG, KECAMATAN MENTANGAI, KABUPATEN KAPUAS, KALIMANTAN TENGAH

Authors

  • Anyualatha Haridison Universitas Palangka Raya
  • Afridon Eka Kaharap Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v6i1.12609

Keywords:

Peatland, without burn management, Kalumpang Village, Central Kalimantan

Abstract

Kalumpang Village is one of the peat hydrological units in Central Kalimantan. Land fires are very vulnerable to occur in Kalumpang Village. According to data on the analysis of land and forest fires in Kapuas Regency in 2017, Kalumpang Village has a very high level of vulnerability. Several areas of peatland that burn during the rainy season are inundated with water and form a temporary habitat for lakes. In the dry season, this land is in the form of an open expanse that is arid; it is very easy to re-burn. Of course, this condition is very detrimental to the peat ecosystem and the surrounding environment, including humans interested in peat. On the other hand, community knowledge in managing peatlands is relatively lacking, as seen from the tradition of working peat by burning for efficiency reasons. The people of Kalumpang Village need assistance to know the impact of peat management by burning. This service activity is in the form of an assistance program for managing peatlands without burning. The purpose of this activity is to increase public knowledge and awareness of sustainable peat management. This activity includes assistance on the benefits of peat ecosystems and the impact of peat fires on the surrounding environment, training on managing peatlands without burning with compost techniques, and assisting in making village regulations on peatland management without burning. The results of this activity are 100% successful until the product of village regulations which will later become signs for all communities in managing sustainable peatlands. --- Desa Kalumpang merupakan salah satu wilayah kesatuan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah. Kebakaran lahan sangat rentan terjadi di Desa Kalumpang. Sesuai data analisa rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten kapuas tahun 2017, disebutkan bahwa Desa Kalumpang memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi. Sejumlah wilayah lahan gambut bekas terbakar di musim hujan tergenangi air dan membentuk habitat danau-danau yang bersifat sementara, sedangkan di musim kemarau, lahan ini berbentuk hamparan terbuka yang gersang dan kering sehingga sangat mudah terbakar kembali. Tentunya kondisi ini sangat merugikan ekosistem gambut dan lingkungan sekitar, termasuk pula manusia yang memiliki kepentingan dengan gambut. Di sisi lain, pengetahuan masyarakat dalam mengelola lahan gambut relatif kurang, terlihat dari tradisi pengelolaan gambut dengan cara bakar dengan alasan efisiensi. Masyarakat Desa Kalumpang perlu pendampingan untuk mengetahui secara jelas dampak dari pengelolaan gambut dengan cara bakar. Kegiatan pengabdian ini berupa program pendampingan pengelolaan lahan gambut tanpa bakar. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan gambut secara berkelanjutan. Kegiatan ini mencakup penyuluhan manfaat ekosistem gambut dan dampak kebakaran gambut bagi lingkungan sekitar, pelatihan pengelolaan lahan gambut tanpa bakar dengan teknik kompos, serta pendampingan pembuatan peraturan desa tentang pengelolaan lahan gambut tanpa bakar. Hasil dari kegiatan ini adalah berhasil 100% sampai dengan produk peraturan desa yang nantinya akan menjadi rambu-rambu seluruh masyarakat dalam mengelola lahan gambut berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-11-01

How to Cite

Haridison, A., & Afridon Eka Kaharap. (2021). PENDAMPINGAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT TANPA BAKAR DI DESA KALUMPANG, KECAMATAN MENTANGAI, KABUPATEN KAPUAS, KALIMANTAN TENGAH. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(1), 62-70. https://doi.org/10.20956/pa.v6i1.12609