PEMBANGUNAN INTEGRAL OPRIT JEMBATAN PENGHUBUNG KAMPUNG NANGGELA DAN NANGGERANG, KABUPATEN BOGOR
Abstract
The access road connecting the road in the village of Kampung Nanggela and the village road of Kampung Naggerang is still a bamboo bridge whose condition is dangerous to be used as the accessibility of public transportation and the mobility of goods and services between the two villages. Therefore a new bridge is needed that is appropriate for it. To build a proper and strong bridge, it is necessary to support the construction of a bridge oprit/approach road as a road tread plate to the bridge, and the bridge oprit is often damaged, namely a decrease in elevation to cracks which can endanger the bridge structure. To overcome this problem, this Community Service Activity aims to build an integral oprit bridge that connects Naggela and Nanggerang villages with innovative use of wire mesh on the oprit plate to prevent soil subsidence and cracks in the oprit integral bridge and integrate the oprit plate and head structure. Bridge. Community Service Activities are carried out using discussion and lecture methods to produce designs, budget plans, and the sequence of stages of development implementation, then use practical methods during the development process with technical assistance from the Community Service Activity team. The result of this activity is the construction of an integral bridge oprit connecting the village of Kampung Nanggela and the village road of Kampung Nanggerang and partners having skills and additional knowledge in building integral bridge operations. --- Akses jalan penghubung antara jalan di desa Kampung Nanggela dan jalan desa Kampung Nanggerang masih berupa jembatan bambu yang kondisinya membahayakan untuk digunakan sebagai aksesibilitas transportasi warga dan mobilitas barang dan jasa antara kedua kampung tersebut, oleh karena itu diperlukan jembatan baru yang layak bagi warga. Untuk membangun jembatan yang layak dan kuat perlu didukung pembangunan oprit jembatan/ jalan pendekat sebagai pelat injak jalan menuju jembatan, oprit jembatan sering mengalami kerusakan yaitu terjadi penurunan elevasi hingga keretakan yang dapat membahayakan struktur jembatan. Untuk mengatasi persoalan tersebut Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan melakukan pembangunan integral oprit jembatan yang menghubungkan Kampung Nanggela dan Nanggerang dengan inovasi penggunaan wiremesh pada pelat oprit sehingga mencegah terjadinya penurunan tanah dan keretakan pada integral oprit jembatan serta mengintegrasikan antara pelat oprit dan struktur kepala jembatan. Kegiatan PKM dilakukan dengan menggunakan metode diskusi dan ceramah untuk menghasilkan desain, rencana anggaran biaya (RAB) serta urutan tahapan pelaksanaan pembangunan, selanjutnya menggunakan metode praktek saat proses pembangunan dengan pendampingan teknis oleh tim PKM. Hasil dari kegiatan ini adalah terbangunnya integral oprit jembatan penghubung desa Kampung Nanggela dan jalan desa Kampung Nanggerang serta mitra memiliki keterampilan dan tambahan pengetahuan dalam membangun integral oprit jembatan
References
Barker, R. M., Duncan, J. M., & Via, T. C. E. (1999). The behavior of integral abutment bridge. Environmental Engineering.
Briaud, J.L., Seo, J., & Ha, H. (2002). Investigation of Settlement at Bridge Approach Slab Expansion Joint: Numerical Simulations and Model Tests. 7(3), 280.
Dhaneswara, R., Sugihardjo, H., Kumalasari, T., Sipil, T., Teknik, F., Ftsp, P., Teknologi, I., Nopember, S., Arief, J., & Hakim, R. (2016). Studi Perbandingan Kinerja Sistem Jembatan Integral Dengan Jembatan Konvensional Pada berbagai Variasi Bentang. 1–6.
Hassona, F., Hashem, M. D., Abdelmalak, R. I., & Hakeem, B. M. (2017). Bumps at Bridge Approaches: Two Case Studies for Bridges at El-Minia Governorate, Egypt. In International Congress and Exhibition "Sustainable Civil Infrastructures: Innovative Infrastructure Geotechnology, 265–280.https://doi.org/10.1007/978-3-319-61914-9
Hastuti, F. D., Sarma, M., (2019). Strategi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Investasi Infrastruktur Jalan Dan Jembatan Di Provinsi Banten. Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 8(1). https://doi.org/10.29244/jurnal_mpd.v8i1.24659
Lestari, I. S., & Tinov, M. T. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Infrastruktur (Jalan dan Jembatan) di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2011-2013. In Doctoral dissertation, Riau University (Vol. 3, Issue 1).
Lestari, E. P., Adiono, R. (2015). ( Studi pada Pavingisasi Jalan Desa di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro ). Jurnal Administrasi Publik, 3(5), 800–806.
Nurrizki, Y., Gusti, I., & Raka, P. (2020). Studi Perbandingan Efisiensi Struktur Atas Jembatan Beton Pratekan Antara Sistem Jembatan Konvensional dengan Jembatan Integral pada Berbagai Variasi Bentang. Jurnal Teknik ITS, 9(2), C64–C67.
Pramesti, P. U., & Susanti, R. (2021). Desain Jembatan Penghubung Kawasan Wisata Religi Desa Gogodalem, Bringin, Semarang. Jurnal Pengabdian Vokasi, 02, 46–50. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpv/article/view/9387
Prihadi, D. O. (2017). Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Sistem Jalan Pracetak SpRigWP.
Setiati, N. R. (2017). Increased of the capacity integral bridge with reinforced concrete beams for single span. AIP Conference Proceedings, 1903(November). https://doi.org/10.1063/1.5011484
Sukirno, S. (2021). Pengantar teori mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.
Zain, Z., Putro, J. D., Nurhamsyah, M., & Andi, U. F. (2022). Pendampingan Desain Ulang Surau Sebagai Wadah Berkumpul Masyarakat Muslim Dari 3 Rukun Tetangga (Rt). Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(2), 345–355.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Denny Yatmadi, Yanuar Setiawan, Kartika Hapsari Sutantiningrum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.