INTEGRASI PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS) PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR DI INDRALAYA, SUMATERA SELATAN

Authors

  • Najmah Universitas Sriwijaya
  • Misnaniarti Misnaniarti Universitas Sriwijaya
  • Mutiara Wahyuliana Universitas Sriwijaya
  • Najwa Nurul Izzah Universitas Sriwijaya
  • Najmah Maulaya Universitas Sriwijaya
  • Citra Afny Sucirahayu Universitas Sriwijaya
  • Vanya Gita Purnamasari Universitas Sriwijaya
  • Salwa Safirah Universitas Sriwijaya
  • Annisa Soraya Salsabila Universitas Sriwijaya
  • Sherin Andrea Putri Universitas Sriwijaya
  • Nurul Rahma Universitas Sriwijaya
  • Saskia Rahma Irawan Universitas Sriwijaya
  • Novia Sri Anda Yani Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v8i2.26272

Keywords:

Children, personal hygiene, health and life skills education, reproductive health, moral lesson

Abstract

Recognising and understanding personality values such as positive habits at elementary school age. The increasing cases of sexual abuse of children and decreasing of moral values in educational institutions and the surrounding environment is a problem that needs attention in the era of globalisation. In addition, other issues among primary school children are related to their clean and healthy lifestyle, starting with maintainance of personal hygiene and the surrounding environment, which have not been implemented optimally, causing various problems in the health sector. Kampung Pandai Indralaya or smart village in Indralaya is an educational program for primary school children regarding balanced nutrition, healthy diet, healthy and clean living habits, environmental health, body recognition, attitude or morals, and sex education. The activities were conducted on three days in different weeks in SDN 1 and 16 in North Indralaya and include health education, literacy action and interactive games and creativity for kids. The activity results are evaluated by conducting a post-test for knowledge related to the education given among 64 respondents. Based on the cut-off point value, describes kids with high knowledge of 26 people (40.6%), insufficient knowledge of 22 people (34.4 %), and sufficient knowledge of 16 people (25%). According to the results of the analysis it can be said that this interactive educational activity is going well. So, it’s very important to integrate health education with fun and games in elementary school curiculum is necessary to increase children's knowledge about reproductive health and moral education.   ||   Proses pengenalan dan pemahaman pada nilai-nilai karakter seperti kebiasaan-kebiasaan positif di mulai pada anak-anak usia sekolah dasar. Semakin modern suatu zaman maka semakin maraknya juga kasus pelecehan seksual pada anak-anak terutama degradasi moral anak di institusi pendidikan atau dilingkungan terdekat anak sekalipun menjadi satu permasalahan yang menjadi perhatian. Selain itu permasalahan lain yang sering dijumpai pada anak-anak usia sekolah dasar yaitu berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mereka, seperti menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan di sekitar yang kurang diterapkan secara maksimal sehingga menyebabkan banyak permasalahan dalam bidang kesehatan. Kampung Pandai Indralaya merupakan suatu program edukasi kepada anak usia sekolah dasar berkenaan dengan gizi seimbang, makanan sehat, perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS), kesehatan lingkungan, pengenalan anggota tubuh, attitude atau moral, dan sex education. Kegiatan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan di SD Negeri 1 dan 16 Indralaya Utara, meliputi pendidikan kesehatan, aksi literasi dan permainan dan kreatifitas anak. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan penilaian nilai post-test untuk mendapatkan gambaran pengetahuan anak-anak tentang edukasi yang telah diberikan. Yang mana sampel penelitian ini terdiri dari 64 responden. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hampir sebagian tingkat pengetahuan anak adalah dengan pengetahuan tinggi sebanyak 26 orang (40,6%), kemudian diikuti anak dengan pengetahuan rendah sebanyak 22 orang (34,4%) dan pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (25%). Sesuai dengan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan edukasi interaktif ini berjalan dengan baik. Maka sangat penting untuk mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi anak dan moral dengan cara menyenangkan dan bermain pada kurikulum sekolah dasar.

Author Biographies

Misnaniarti Misnaniarti, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Mutiara Wahyuliana, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Najwa Nurul Izzah, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Najmah Maulaya, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Citra Afny Sucirahayu, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Vanya Gita Purnamasari, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Salwa Safirah, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Annisa Soraya Salsabila, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Sherin Andrea Putri, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Nurul Rahma, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Saskia Rahma Irawan, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

Novia Sri Anda Yani, Universitas Sriwijaya

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Palembang

References

Agustini, N. L. P. R. E. (2021). Character Education for Children in Indonesia. Journal of Educational Study, 1(1), 97–102. https://doi.org/10.36663/joes.v1i1.158

Berniyanti, T. (2021). Karies Gigi pada Anak: Pahami Penyebab dan Cara Cerdas Mengatasinya. UNAIR NEWS. https://news.unair.ac.id/2021/11/26/karies-gigi-pada-anak-pahami-penyebab-dan-cara-cerdas-mengatasinya/?lang=id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. https://ayosehat.kemkes.go.id/germas

Kurniawati, A. M. (2022). Pengaruh Genre Based Method Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Bercerita (Penelitian pada Siswa Kelas II di SD … [Universitas Muhammadiyah Magelang]. http://eprintslib.ummgl.ac.id/id/eprint/3661

Sonartra, E. N. (2021). Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Kesehatan Mental Anak Dan Remaja : Literatur Review. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 17(1), 25. https://doi.org/10.26753/jikk.v17i1.507

Wulandari, A. (2018). Pengaruh Penggunaan Kartu Uno Sebagai Media Permainan Tentang Buah Dan Sayur Pada Anak Sekolah Dasar Di Sdn Brosot Dan Sdn Prembulan Galur Kulonprogo. Repository POLKESYO. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7258/

Yusuf, I. (2020). Cara Cegah Karies Gigi. https://www.herminahospitals.com/id/articles/cara-cegah-karies-gigi.html

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Najmah, Misnaniarti, M., Wahyuliana, M., Izzah, N. N., Maulaya, N., Sucirahayu, C. A., … Yani, N. S. A. (2024). INTEGRASI PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS) PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR DI INDRALAYA, SUMATERA SELATAN. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 8(2), 451–459. https://doi.org/10.20956/pa.v8i2.26272

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.