DISEMINASI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN MENGGUNAKAN SEMEN KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DENGAN PENGENCER AIR KELAPA MUDA DAN KUNING TELUR DI KECAMATAN BATI BATI KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN

Authors

  • Muhammad Riyadhi Department of Animal Science Faculty of Agriculture Lambung Mangkurat University
  • Mihammad Rizal
  • Anis Wahdi

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v1i2.2711

Keywords:

kambing PE, pelatihan, pengolahan semen, sinkronisasi estrus, IB.

Abstract

Abstrak. Ketersediaan kambing yang sesuai dengan keinginan konsumen menjadi penting.  Persoalan yang selama ini muncul adalah terbatasnya pejantan yang berkualitas untuk memperbaiki kualitas kambing yang diproduksi bagi masyarakat luas serta belum diterapkannya sistem tatalaksana pemeliharaan yang baik dan benar, khususnya di kelompok petani peternak sasaran yang berlokasi di Kecamatan Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut.  Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan sistem perkawinan inseminasi buatan (IB) memanfaatkan semen pejantan unggul dengan pengencer berbasis bahan alami, sehingga dapat melayani beberapa ekor betina dari satu ejakulat.  Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dan inseminator juga merupakan upaya yang dapat dilakukan sebagai bagian untuk mempercepat peningkatan populasi dan perbaikan mutu genetik ternak.

Tujuan kegiatan ini adalah menerapkan teknologi IB untuk mempercepat peningkatan populasi dan perbaikan mutu genetik kambing PE, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak kelompok mitra dalam tatalaksana pemeliharaan ternak kambing PE, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan inseminator, dan dalam jangka panjang akan meningkatkan pendapatan usaha dan minat beternak kambing, sehingga mempercepat peningkatan populasi dan perbaikan kualitas genetik ternak kambing di Kalimantan Selatan.

Metode yang dilakukan mengatasi permasalahan adalah dengan menerapkan paket  teknologi reproduksi dan pelatihan kepada petani-peternak mitra dan inseminator.  Serangkaian rencana kegiatan ini menghasilkan luaran berupa: Peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan budidaya kambing PE secara utuh, dan memanfaatkan teknologi tepat guna berbasis sumberdaya lokal; Peternak memiliki kemampuan melakukan deteksi estrus pada ternak kambing dan melaporkan kepada petugas untuk dilakukan IB; Inseminator terampil melakukan IB pada kambing, yang secara teknik dan peralatan memiliki beberapa perbedaan dengan teknik IB pada sapi dan kerbau yang umumnya telah dikuasai oleh inseminator; Semen cair yang diencerkan dengan bahan pengencer alami dan murah (air kelapa muda dan kuning telur) yang siap digunakan untuk pelaksanaan IB; Anak-anak kambing PE yang diturunkan dari pejantan unggul; dan Publikasi hasil kegiatan di jurnal ilmiah.

References

Ahmed M.M.M., S.E. Makawi, A.S. Jubara. 1998. Synchronization of oestrus in Nubian goats. Small Ruminant Research 30:113-120.

Badan Standardisasi Nasional. 2014. SNI 4869.3: Semen Beku-Bagian 3: Kambing dan Domba. BSN. Jakarta.

Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. 2012. Statistik Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru.

Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. 2015. Statistik Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru.

Evans G., W.M.C. Maxwell. 1987. Salamon’s Artificial Insemination of Sheep and Goats. Butterworths. London.

Hafez E.S.E., B. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animals 7th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Baltimore.

Hafizuddin, W.N. Sari, T.N. Siregar, Hamdan. 2011. Persentase berahi dan kebuntingan kambing Peranakan Etawa (PE) setelah pemberian beberapa hormon prostaglandin komersial. Jurnal Kedokteran Hewan 5:84-88.

Inounu I. 2014. Upaya meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan pada ternak ruminansia kecil. Wartazoa 24:201-209.

Karagiannidis A., S. Varsakeli, G. Karatzas, C. Brozos. 2001. Effect of time of artificial insemination on fertility of progestagen and PMSG treated indigenous Greek ewes, during non-breeding season. Small Ruminant Research 39:67-71.

Rizal. 2005. Fertilitas Spermatozoa Ejakulat dan Epididimis Domba Garut Hasil Kriopreservasi Menggunakan Modifikasi Pengencer Tris dengan Berbagai Krioprotektan dan Antioksidan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rizal M., Herdis. 2008. Inseminasi Buatan pada Domba. Rineka Cipta, Jakarta.

Rizal M., B. Irawan, D. Biyatmoko, A. Wahdi, Habibah, M. Riyadhi. 2014. Keberhasilan kebuntingan kambing peranakan ettawa yang diinseminasi dengan semen cair. Agrinimal 4:1-4.

Romano J.E. 1998. Effect of two doses of cloprostenol in two schemes for estrous synchronization in Nubian goats. Small Ruminant Research 28:171-176.

Satiti D., I.N. Triana, A.P. Rahardjo. 2014. Pengaruh penggunaan kombinasi progesteron (medoxy progesterone acetate) dan prostaglandin (PGF2) injeksi terhadap persentase berahi dan kebuntingan pada domba ekor gemuk. Veterinary Media 7:126-133.

Toelihere MR. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa. Bandung.

Downloads

Published

2017-10-01

How to Cite

Riyadhi, M., Rizal, M., & Wahdi, A. (2017). DISEMINASI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN MENGGUNAKAN SEMEN KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DENGAN PENGENCER AIR KELAPA MUDA DAN KUNING TELUR DI KECAMATAN BATI BATI KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(2), 125–130. https://doi.org/10.20956/pa.v1i2.2711

Similar Articles

<< < 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.