PKM KONSERVASI AIR TANAH DI KECAMATAN MAPPAKASUNGGU DAN MANGGARABOMBANG KABUPATEN TAKALAR

Authors

  • Muhammad Hamzah Syahruddin Hasanuddin University
  • Amiruddin Amiruddin Hasanuddin University
  • Halmar Halide Hasanuddin University
  • Sakka Sakka Hasanuddin University
  • Makhrani Makhrani Hasanuddin University

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v4i2.4896

Keywords:

Biopori, permeability, ground water, conservation

Abstract

Groundwater Conservation in Mappakasunggu and Manggarabombang, District TakalarAbstract. Groundwater is water that is contained in layers of soil or rocks below the surface. Many damages are caused by excessive groundwater extraction. For example, one of the residents' wells in Tamaona Lengkese that had been closed because the water had turned to salt water after being used for 10 years. This phenomenon shows that there is sea water intrusion because the rate of groundwater exploitation is greater than the rate of recharge. Besides that, every year there is a drought in the dry season and flooding in the rainy season. Therefore, to avoid a prolonged water crisis, there must be efforts from the government and all levels of society to conserve groundwater. To overcome the various problems of the partners, the Unhas PPMU-PKM team conducted groundwater conservation counseling and training. Counseling is done to the community to understand the existence of ground water and how its conservation. While training was given to improve the skills of the community to conserve groundwater. The results of this education and training are that more than 80% participants have understood how the presence of ground water and its conservation and are able to conserve groundwater with infiltration holes and injection wells.Keywords: Biopore, permeability, ground water, conservation.Abstrak. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Banyak dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Sebagai contoh, salah satu sumur  warga di Tamaona Lengkese yang telah ditutup karena airnya sudah berubah menjadi air asin setelah digunakan 10 tahun. Fenomena ini menunjukkan adanya intrusi air laut karena laju pengambilan air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan laju pengimbuhan. Selain itu setiap tahun di daerah tersebut terjadi kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan. Oleh karena itu, harus ada upaya pemerintah dan lapisan masyarakat untuk melakukan konservasi air tanah untuk menghindari krisis air berkepanjangan. Untuk mengatasi berbagai persoalan mitra tersebut tim PPMU-PKM Unhas melakukan penyuluhan dan pelatihan konservasi air tanah. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat untuk memahami keberadaan air tanah dan bagaimana konservasinya. Sedangkan pelatihan diberikan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat untuk melakukan konservasi air tanah. Hasil dari penyuluhan dan pelatihan ini adalah peserta telah memahami bagaimana keberadaan air tanah dan konservasinya diatas 80% dan mampu melakukan konservasi air tanah dengan lubang resapan dan sumur injeksi.Kata kunci:  Biopori, permeabilitas, air tanah, konservasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Muhammad Hamzah Syahruddin, Hasanuddin University

geophysics

References

Azis, A., Yusuf, H., & Faisal Z. (2006). Konservasi Airtanah Melalui Pembuatan Sumur Resapan Air Hujan Di Kelurahan Maradekaya Kota Makassar, Journal intek, 3(2), 87-90.

Brata, K.R., & Nelistya, N. (2008). Lubang Resapan Biopori. Depok, Penebar Swadaya, Jakarta.

Kudsiah, H., Tresnati, J., Ali , S.A., & Rifa’I, M.A. (2018). IbM Kelompok Usaha Bandeng Segar Tanpa Duri di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Panrita Abdi Jurnal, 2(1), 55-63.

Notodarmojo, S. (2005). Pencemaran Tanah dan Air Tanah, Penerbit ITB Bandung,

Purwantara, S. (2015). Dampak Pengembangan Permukiman Terhadap Air Tanah Di Wilayah Yogyakarta Dan Sekitarnya, Jurnal Geodukasi, 4(1), 31-40.

Rahmasari, A.F., Surupin., & Sudarno. (2015). Pengaruh Peresapan Air Hujan Menggunakan Lubang Resapan Biopori (LRB), Jurnal Wahana Teknik Sipil, 20(1), 11-15.

Rifa’i, M.A., Kudsiah, H., & Muzdalifah. (2017). Alih teknologi produksi benih anemon laut secara aseksual. Jurnal Panrita Abdi, 1(1), 33-39.

Rifa’i, M.A., Syahdan, M., Muzdalifah, & Kudsiah, H. (2018). Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus: Anemon Laut Ornamen. Jurnal Panrita Abdi, 2(1), 40-47.

Rosyidah, E. & Wirosoedarmo, R. (2013). Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh di 5 Penggunaan Lahan, Jurnal Agritech UGM, 33(3) 340-345.

Sunarto, B. (2007). Teknik Sumur Injeksi untuk Pengendalian Banjir dan Keperluan Lain Serta Berbagai Teknik Ekivalen Lainnya, Journal JSDA, 3(4), 49-61.

Syahruddin, M.H. (2018). Groundwater Conservation with Hole Infiltration of Biopore Cube, IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science (279), 01-07

Tresnadi, H. (2007). Dampak Kerusakan yang Ditimbulkan Akibat Pengambilan Air tanah yang Berlebihan. Jurnal Alami, 12 : 76 – 81.

---------- (2016). Dokumen Perencanaan Sanitasi Kabupaten Takalar http://ppsp. nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/newssk/kab.takalar/BAB%20II.pdf. Diakses 14 Agustus 2018.

Downloads

Published

2020-02-28

How to Cite

Syahruddin, M. H., Amiruddin, A., Halide, H., Sakka, S., & Makhrani, M. (2020). PKM KONSERVASI AIR TANAH DI KECAMATAN MAPPAKASUNGGU DAN MANGGARABOMBANG KABUPATEN TAKALAR. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(2), 172-183. https://doi.org/10.20956/pa.v4i2.4896