PEMANFAATAN AZOLLA SEBAGAI SUBSTITUSI PAKAN ENTOK PADA KELOMPOK TERNAK DI DESA MANDIRANCAN KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS

Authors

  • Atang Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia http://orcid.org/0000-0002-3484-3124
  • Bahrun Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • Ahmad Fauzi Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • Okti Herlina Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia

Keywords:

muscovy duck, feed, Azolla

Abstract

Abstract. Raising Muscovy duck commonly has not become a profitable business because of the high price of feed. Azolla is an alternative feed source that can be used as a substitute for commercial feed to save production costs. This activity aims to improve farming efficiency in the Sekar Tani farmer group in the village of Mandirancan through the use of Azolla as a substitute feed. The activity was started by building an Azolla pond demonstration plot and a duck coop. Counseling and training aimed at improving the skills of farmers in muscovy duck farming and the use of Azolla as the feed. Counseling and training after the demonstration plot runs can increase the effectiveness of technology transfer and the enthusiasm of farmers to support. The use of Azolla as a substitute feed can reduce feed costs and save time, therefore, farmers income could increase by 10%. In addition to being given training, farmers are given assistance with start-up packages consisting of Azolla seeds, plastic ponds, cage repairs, ducks, and commercial feed. To stabilize the production system in farmers groups, an automatic hatching machine with a capacity of 150 was given.

 

 

 

 

 

 

 

Abstrak. Budidaya entok bagi masyarakat belum menjadi bisnis yang menguntungkan karena terkendala harga pakan yang mahal. Azolla merupakan salah satu sumber pakan alternatif yang dapat dijadikan substitusi pakan komersil sehingga menghemat biaya produksi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi budidaya entok pada kelompok ternak Sekar Tani desa Mandirancan melalui pemanfaatan azolla sebagai pakan substitusi. Kegiatan diawali dengan membuat demplot kolam azolla dan kandang panggung untuk pembesaran entok. Penyuluhan dan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam budidaya entok dan pemanfaatan azolla sebagai pakan. Penyuluhan dan pelatihan setelah demplot berjalan dapat meningkatkan efektifitas transfer teknologi dan antusiasme peternak untuk mengadopsi. Penggunaan azolla sebagai pakan substitusi mampu mengurangi biaya pakan dan menghemat waktu peternak sehingga keuntungan meningkat rata-rata 10%. Selain penyuluhan dan pelatihan, peternak diberikan bantuan paket permulaan berupa benih azolla, kolam terpal, perbaikan kandang, ternak entok, dan pakan komersil. Untuk memantapkan sistem produksi dalam kelompok, berikan bantuan mesin tetas otomatis berkapasitas 150 untuk menyediakan DOD bagi anggota kelompok sehingga produksi entok dapat berkelanjutan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan mampu menciptakan peluang usaha baru berupa produk olahan daging entok dan penetasan.

References

BKP. (2015). Data statistik ketahanan pangan tahun 2014. Jakarta (Indonesia): Badan Ketahanan Pangan.

BKP. (2016). Laporan tahunan Badan Ketahanan Pangan tahun 2016. Jakarta (Indonesia): Badan Ketahanan Pangan.

Dewanti, R. (2007). Potensi Nutrisi Tepung Azolla microphylla dalam Memperbaiki Performan Itik Manila (Cairina moschata). Sains Peternakan.5 (2),12-17.

Hagman, J., Chuma, E., Murwira, K., & Connoly, M. (2000). Learning Together Through Participatory Extension: A Guide to an Approach Developed in Zimbabwe, Departement of Agricultural Technical & Extension Services (AGRITEX) Zimbabwe, Harare.

Hakim, M.R., Rahardja, D.P., Pakiding, W., Lestari, V.S., Daryatmo, & Prahesti, K.I. (2018). Pemberdayaan Peternak Ayam Kampung Unggul Sinjai Melalui Aplikasi Teknologi Penetasan. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 75-82.

Prawitasari, R. H., Ismadi, V. D. Y. B. & Estiningdriyati, I. (2012). Kecernaan Protein Kasar dan Serat Kasar serta Laju Digesta pada Ayam Arab yang Diberi Ransum Dengan Berbagai Level Azolla microphylla. Animal Agriculture Journal, 1(1), 474.

Rhoades, R. E., & Boath, R.H. (1982). Farmer-back-to-farmer: a Model for Generating Acceptable Agriculture Technology. Agr. Admin. 11;127-137.

Rogers, E.M. (2003). Diffusion of Innovations. Fifth Ed., New York Press, New York.

Saleh, E. (2012). Pengelolaan ternak itik di pekarangan rumah.

Sari, F. S., Roesdiyanto & Ismoyowati. (2013). Pengaruh Penggunaan Azolla microphylla dan Lemna polyrhiza dalam Pakan Itik Peking pada Level Protein yang Berbeda terhadap Bobot dan Persentase Karkas dan Bagian-Bagian Karkas. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(3),914-923.

Sari, O., Priyono, B., & Utami, N. R. (2012). Suhu, Kelembaban, serta Produksi Telur Itik pada Kandang Tipe Litter dan Slat. Life Science, 1(2).

Sudaro & Siriwa. (2003). Ransum Ayam dan Itik. Penebar Swadaya, Jakarta

Supartoto, P. Widyasunu, Rusdiyanto, & M. Santoso. (2012). Eksplorasi Potensi Azolla microphylla dan Lemna polyrhizza sebagai Produsen Biomas Bahan Pupuk Hijau, Pakan Itik dan Ikan. PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II” Purwokerto, 27-28 Nopember 2012.

Downloads

Published

2021-06-29