EVALUASI KEMANDIRIAN KELEMBAGAAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR DI KAWASAN FOOD ESTATE LAHAN RAWA KALIMANTAN TENGAH

Isi Artikel Utama

Yanti Rina Darsani
Yiyi Sulaeman
Masganti Masganti
Wahida Annisa Yusuf
Muhammad Noor

Abstrak

Pengelolaan air yang baik merupakan kunci sukses pertanian di lahan rawa. Salah satu unsur penting dalam pengelolaan air adalah kelembagaan P3A sebagai pelaku utama yang mengatur tata air dan memelihara infrastruktur tata air. P3A mempunyai peran penting sebagai wadah belajar, kerjasama dalam mendukung  proses produksi. Kelembagaan P3A yang mandiri akan mampu memenuhi kebutuhan kelompok P3A secara mandiri. Penelitian pendahuluan ini bertujuan untuk menilai keragaam kelembagaan P3A di kawasan food estate lahan rawa di Kalimantan Tengah.  Penelitian dilakukan di Desa Belanti Siam dan Gedabung, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau dan Desa Terusan Karya dan Terusan Mulya, Kecamatan Betaguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah yang dijadikan sebagai lokasi demfarm.  Penelitian dilakukan dengan wawancara dan diskusi kelompok dengan pengurus dan anggota kelompok P3A. Parameter yang diamati meliputi: aspek organisasi, keuangan, teknik irigasi (operasionalisasi dan pemeliharaan), dukungan pemerintah, teknologi budidaya, dan hubungan dengan kelembagaan lain sebagai indikator kemandirian kelompok. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok P3A di kawasan food estate masih tergolong mandiri sedang. Upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai tingkat kemandirian meliputi: (i) pembinaan dan pendampingan yang kontinyu dari instansi terkait, (ii) penumbuhan dan peningkatan kapasitas kelembagaan baik dalam hal organisasi/pengurus maupun kemampuan anggotanya. Kelembagaan P3A yang mandiri menjamin keberlanjutan food estate lahan rawa.
 
 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Darsani, Y. R., Sulaeman, Y. ., Masganti, M., Yusuf, W. A. . dan Noor, M. . (2021) “EVALUASI KEMANDIRIAN KELEMBAGAAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR DI KAWASAN FOOD ESTATE LAHAN RAWA KALIMANTAN TENGAH”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 16(3), hlm. 257-271. doi: 10.20956/jsep.v16i3.11407.
Bagian
Articles

Referensi

BBSDLP. 2014. Sumberdaya Lahan Pertanian Indonesia : Luas Penyebaran dan Potensi Ketersediaan. 62 Hal. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian.

BPTP Kal Teng. 2020. Data Base Lahan Demfarm Food Estate 2000 Ha di Pulang Pisau dan Kapuas KalTeng. Materi disampaikan pada Rakoor Food Estate Badan Litbang Pertanian Tanggal 3 Agustus 2020.

Kusdariyanto, I. 2013. Model Kelembagaan Pengelolaan Teknologi Mikrohidro Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas). Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum 5(1): 1-18.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 79/Permentan/OT.140/12/2012 tentang Pedoman, Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air, Kementerian Pertanian. 36 Hal

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 33/PRT/M/2007 tentang Pedoman Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A. 15 Hal