Interkoneksitas Resouces Organization Norm Dalam Kelembagaan Agribisnis Usahatani Cabai Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar

Isi Artikel Utama

Bachtiar Bachtiar
Ratnawati Tahir
Jumiati Lira

Abstrak

Tujuan penelitian adalah mengkaji peran Kelembagaan agribisnis dalam pemasaran cabai dan menganalisis Interkoneksitas R – O – N dalam pengelolaan kelembagaan agribisnis usahatani cabai. Penentuan Informan dalam penelitian ini yaitu Ketua Gapoktan Sukamaju 1 orang, Ketua Kelompok Tani 6 orang, anggota kelompok tani 12 orang, ketua Aspartan 1 orang, pedagang besar 1 orang, pedagang pengumpul 2 orang, pedagang pedagang pedagang pengecer 2 orang. Analisis menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kelembagaan agribisnis pemasaran cabai lembaga (Gapoktan dan kelompok tani) dalam pemasaran adalah memfasilitasi petani di dalam mencari informasi pasar dan harga jual, Aspartan adalah salah satu lembaga agribisnis juga berperan menjual hasil pertanian dari petani langsung ke konsumen, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer berperan dalam pembelian dan penjualan (fungsi pertukaran).
Interkoneksitas Resources, Organitation dan Norm (RON) pada semua lembaga yang terlihat dalam pemasaran agribinsis cabai berbeda – beda.  Lembaga tingkat petani terdapat sumberdaya yang rendah baik dari segi manusia maupun dari keuangan, memiliki organisasi yang kuat dan ada aturan atau nilai berjalan, sedangkan lembaga di tingkat pedagang besar dan pedagang pengumpul terdapat sumberdaya yang kuat dari segi modal, organisasi yang lemah dan aturan main yang tidak tertulis, Pedagang pengecer memiliki sumberdaya, organisasi dan aturan yang lemah. Sedangkan Aspartan memiliki sumberdaya yang kuat, baik dari manusia maupun dari keuangan, tetapi belum ada struktur organisasi dan aturan main yang jelas.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Bachtiar, B., Tahir, R. dan Lira, J. (2022) “Interkoneksitas Resouces Organization Norm Dalam Kelembagaan Agribisnis Usahatani Cabai Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 18(3), hlm. 247-257. doi: 10.20956/jsep.v18i3.20829.
Bagian
Articles

Referensi

Amelira Haris Nasution, Hanter dan Primananda Rahman, 2020. Peran Kelembagaan dalam Sistem Pemasaran Cabai Merah Di Sumatera Utara JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian 2020:5(5):176-185 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIA doi: http://dx.doi.org/10.37149/JIA.v5i5.14225.ISSN:2527-273X (Online)

Amruddin, Harniati, Putri P, Eksa R., Wahyu T, Eka N,

Achmad M, Mochamad S, Wasrob N, Tri R.S, Vivi Z, 2021. Kelembagaan Agribisnis. ISBN: 978-623-342-231-4. Penerbit Kita Menulis. Cetakan 1, September 2021

Anonim, 2015. Macam-macam Kelembagaan dalam Agribisnis Beserta Perannya. Artikel. http://ariplie.blogspot.co.id201505macam-macamkelembagaan-dalam.htm. (Diakses 20 Oktober 2021).

Anonim, 2016. Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian dan Perekonomian. Makalah. https://danielfery18.wordpress.com. pertanian.agribisnis.peran-agribisnis-dalam-pembangunan-pertaniandan-perekonomian. (Diakses 20 Oktober 2021).

Arifin dan Arsyad Biba, 2017. Pengantar Agribisnis. Penerbit. Mujahid

Arifin Fattah, 2018. Keberlanjutan Kelembagaan Agribisnis Tanaman Hortikultura Di Kabupaten Bantaeng. http://digilib.unhas.ac.id/di akses 2021

Nur Azizah HS, 2019. Interkoneksitas Kelembagaan Dalam Mendukung Keberlanjutan Agribisnis Cengkeh (Studi Kasus Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan). http://digilib.unhas.ac.id/di akses 2021

Bungin, M.B., 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Creswell, J., 2014. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih diantara lima Pendekatan. Pustaka Pelajar

Chambers, Robert, Pembangunan Desa, Mulai Dari Belakang, (Jakarta: LP3ES, 1987).

Denzin, N.K. dan Lincoln, Y. S. 2017. The SAGE Handbook Of Quality Research. Sage Publications

Denzin, N.K., 1989. The Research Act in Sociology. New York: McGraw Hill.

Djogo et al. 2003. Kelembagaan dan Kebijakan dalam Pengembangan Agroprofesi. Bogor.

Dharma (2011) Metodologi Penelitian keperawatan. Jakarta :CV. Trans Info Media.

Downey, W.D dan S.P.,Erickson, 1992. Manajemen Agribisnis. Erlangga, Jakarta.

Feder, E., 1978. Stawberry Capitalism: An Enquiry into the Mechanism of Dependency in Mexican Agriculture. Mexi co City: Editoral Campesina.

Freeman, O., 1981. The Multional Company. Instrument for World Growth. New York: Praeger.

Hamer, 1981. Self-Intest an Corruption in Bukusu Coopeartives. Human Organization.

Hernanto, 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta

Irawan, P., 2007. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu – Ilmu Sosial. Depok: Depertement Ilmu Adminitrasi FISIP UI

Kartono, K. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Penerbit Alumni.

Kerlinger F.N., & Lee H.B., 2000. Foundations of Behavioral Research. Harcpiurt College.

Korten dan Alfonso, 1981, Pembangunan Yang Memihak Rakyat, Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan

Lincoln, Y. S. and Guba, E. G. 2000, 'Paradigmatic Controversies, Contradictions, and Emerging Confluences', in Denzin, N.K. and Lincoln, Y.S. [Eds.] The Handbook of Qualitative Research, Sage, Beverly Hills, CA. pp. 163-188.

Lincoln, Y. S. and Guba, E. G., 1994, Naturalistic Inquiry. California: Sage Publication

Mosher (1984). Menggerakkan dan Mengembangkan Pertanian. Yasaguna, Jakarta

Muhammad Tito Apriyanto, Ivan Chofyan, 2021. STRATEGI Pengembangan Agribisnis Cabai Merah di Kawasan Agropolitan Kabupaten Ciamis . Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota vol. 16, no. 1, hal. 9-16, Bulan Maret Tahun 2021 ISSN 01412-0690.

North W., Awang S.A., Purwanto, R.H dan Erny, 2013 Analisis Stakeholder Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 20, No.1, Maret. 2013: 11 – 21

North, C.D. 1991.Institutions, Institutional change and Economic Performance, Political Economy of Institutions and Decisions. Cambri University, Cambridge. P 49 – 51.

North, C.D. 2005. Understanding the Process of Institutional Change. Princeton: Princeton University Press.

Ohama, Y., 2001. Conceptual Framework of Participatory Local Social Development, Nagoya: JICA.

Ohama, Y., 2007. Participatory Local Social Development – An Emerging Discipline,. Bhrat B ook Centre: India.

Oxby, C., 1983. Farmer Groups in Rural Areas of the Third World. Community Development Journal. 18 (1), 50-59.

Pakpahan, Agus, 1989. Kerangka Analitik untuk penelitian untuk Rekayasa Sosial Perspektif Ekonomi Institusi” dalam prosiding Patanas Evolusi Kelembagaan Pedesaan. Pusat Penelitian Agro Ekonomi. Bogor.

Perkins, D.D., Florin P., Rich, R.C., Wandersman, A. 1999. Participation and the Social and Physical Environment of Residential Block: Crime and Community context.

Ruttan dan Hayami. 1984. Dilema Ekonomi Desa: Suatu Pendekatan Ekonomi Terhadap Perubahan Kelembagaan di Asia.Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Salman, D., 2012 Sosiologi Desa, Revolusi Senyap dan Tarian Kompleksitas , Penerbit Ininnawa.

Sesbany. 2010. Penguatan Kelembagaan Petani Untuk Posisi Tawar Petani. STTP Medan. Medan.

Soekartawi, 1997. Analisis Usahatani. Universitas Indoenesia. Jakarta.

Soekartawi, Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil – Hasil Tani Teori dan Aplikasinya. Raja Graindo Utama. Jakarta

Suharjito, D., 2014. Pengantar Metodologi Penelitian. IPB Press.

Sukmadinata, N.S, 2005. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Uphoff, N., 1986. Local Institutional Development. An Analitycal Sourcebook with Cases. West Hartford Connecticut: Kumarian Press.

Uphoff, N., 1986. Improving International Irrigation Management With Farmers’s Participation, West View Press, London.

Yin, R.,2006. Case Study Research: Design and Methods. Beverly Hills, CA: Sage Publication.

Yustika AE: 2013 Ekonomi Kelembagaan: definisi, teori, dan strategi. Bayumedia Publishing. Malang.