Kinerja Sistem Agribisnis Cabai Merah Pada Kelompok Tani Tunas Harapan

Isi Artikel Utama

Rania Alisa Syifawanda Yasmin
Dyah Aring Hepiana Lestari
Lina Marlina

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem agribisnis cabai merah pada Kelompok Tani Tunas Harapan di Desa Binjai Ngagung, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah.  Kinerja sistem agribisnis cabai merah yang dinilai terdiri dari subsistem pengadaan sarana produksi, subsistem usahatani, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem jasa layanan penunjang. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2021 hingga Januari 2022.  Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode studi kasus yang melibatkan 42 petani cabai merah yang tergabung dalam kelompok tani, 4 pedagang pengumpul yang dipilih dengan metode sensus, 2 pedagang besar, dan 2 pedagang pengecer yang dipilih dengan metode snowball sampling. Metode analisis data yang digunakan ialah indeks sistem agribisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem agribisnis cabai merah pada Kelompok Tani Tunas Harapan masih belum baik dengan skor sebesar 13,83 dari nilai maksimal 18,90 atau sebesar 73,17%.  Indeks subsistem pengadaan sarana produksi, usahatani, pengolahan, dan jasa layanan penunjang sudah dalam kategori baik.  Sementara, indeks subsistem pemasaran belum baik.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Syifawanda Yasmin, R. A., Hepiana Lestari, D. A. dan Marlina, L. (2022) “Kinerja Sistem Agribisnis Cabai Merah Pada Kelompok Tani Tunas Harapan”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 18(3), hlm. 259-276. doi: 10.20956/jsep.v18i3.21620.
Bagian
Articles

Referensi

Abriani, D., Lestari, D. A. H., & Rosanti, N. (2022). Keberhasilan Sistem Agribisnis Jagung pada Korporasi Petani di Desa Marga Catur, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 6(2), 463–477. https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/view/990/460

Anwarudin, J., Sayekti, A. L., Marendra, A., & Hilman, Y. (2015). Dinamika Produksi dan Volatilitas Harga Cabai: Antisipasi Strategi dan Kebijakan Pemerintah. Pengembangan Inovasi Pertanian, 8(1), 33–42. https://media.neliti.com/media/publications/30886-ID-dinamika-produksi-dan-volatilitas-harga-cabai-antisipasi-strategi-dan-kebijakan.pdf

Badan Pusat Statistik. (2021). Produk Domestik Bruto (Lapangan Usaha). https://www.bps.go.id/indicator/11/65/2/-Seri-2010-Pdb-Seri-2010.html.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. (2021). Lampung Tengah dalam Angka 2021. https://lampungtengahkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/d43f1ef5c17aa0f35bd45c3a/kabupaten-Lampung-Tengah-Dalam-Angka-2021.html.

Departemen Pertanian. (2002). Pembangunan Sistem Agribisnis sebagai Penggerak Ekonomi Nasional.http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/8641/0111.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Departmental Program on Food and Nutritional Security. (2007). Guidelines “Good Agricultural Practices for Family Agriculture.” http://www.fao.org/3/a-a1193e.pdf.

Fitriani. (2015). Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gapoktan Melalui Pembentukan Koperasi Pertanian. Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik, 28(2), 63–69.

Jumari, A. (2019). Potensi Pelanggaran Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jurnal Bestuur, 7(2), 76–83. https://jurnal.uns.ac.id/bestuur/article/view/40414/26608

Kementerian Pertanian. (2009). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur Yang Baik (Good Agriculture Practices for Fruit and Vegetables). https://adoc.pub/queue/2009-tentang01d1de4b9c86c1a818e89cc55f65ee0097415.html.

Kementerian Pertanian. (2013). Peraturan Menteri Pertanian No.73/Permentan/OT.140/7/2013 tentang Pedoman Panen, Pascapanen dan Pengelolaan Bangsal Pascapanen Hortikultura Yang Baik. Https://adoc.pub/pedoman-Panen-Pascapanen-Dan-Pengelolaan-Bangsal-Pascapanen-.html.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2020a). Pandemi Covid-19 Jadi Momen Mendongkrak Bisnis Hortikultura. https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=4382.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2020b). Produksi Cabai Besar Menurut Provinsi Tahun 2015-2019. https://www.pertanian.go.id/home/index.php?show=repo&fileNum=288.

Mantra, I. B. (2004). Demografi Umum Edisi Kedua. Pustaka Belajar.

Marhaendro, A. S. D. (2013). Penyajian Data. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132295850/pendidikan/PENYAJIAN+DA TA.pdf.

Nursidiq, A., Noor, T. I., & Trimo, L. (2020). Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Paprika di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 4(4), 827–837. https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/view/505/274.

Saptana, Agustin, N. K. A., & ArRozi, A. M. (2021). Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Cabai Merah. https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/anjak_2012_10.pdf.

Saragih, B. (2001). Suara dari Bogor: Membangun Sistem Agribisnis. Yayasan USESE bekerja sama dengan Sucofindo.

Soegiri, H. (2009). Prospek Indeks Tendensi Bisnis Jawa Timur. Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 9(2), 66–79. http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/rebis/article/viewFile/30/20.

Soekartawi. (2011). Ilmu Usahatani. Universitas Indonesia.

Tim Bina Karya Tani. (2008). Pedoman Bertanam Cabai. Yrama Widya.

Virgiana, S., Arifin, B., & Suryani, A. (2019). Sistem Agribisnis Jagung di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 7(4), 458–465. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/3860