UJI ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI MASOYI (Massoia aromatica) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans

Authors

  • Rollando Rollando Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur

Abstract

Karang gigi merupakan salah satu keadaan patologis dari gigi. Salah satu penyebab karang gigi adalah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri tersebut tidak bekerja sendiri tetapi didukung oleh beberapa faktor lainnya yaitu host (gigi dan saliva), substrat (makanan), dan waktu. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan tumbuhnya karang gigi adalah dengan mengontrol akumulasi plak pada permukaan gigi. Tumbuhan masoyi merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di Indonesia. Dari kajian teoritis yang ada, minyak atsiri masoyi (Massoia aromatica) mengandung senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas minyak atsiri masoyi (Massoia aromatica) sebagai antibakteri terhadap  Streptococcus mutans dengan melihat nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum) dan KHM (Kadar Hambat Minimum). Penentuan nilai KBM dan KHM dilakukan metode kualitatif dan kuantitatif. Pada pengujian dengan metode kualitatif dilakukan  disc diffusion test, metode dilusi cair, dan metode dilusi padat. Sedangkan pada pengujian kuantitatif dilakukan metode mikrodilusi. Penelitian ini menggunakan 8 konsentrasi yaitu 2000, 1000, 500, 250, 125, 62,5, 31,25, dan 15,625 µg/mL. Hasil penelitian dengan metode kualitatif menunjukkan nilai KHM didapatkan pada konsentrasi 500 µg/mL dan nilai KBM didapatkan pada konsentrasi lebih dari 2000 µg/mL. Hasil penelitian dengan metode kuantitatif menunjukkan nilai IC50 85,047 µg/mL dan IC90 491,481 µg/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak atsiri masoyi (Massoia aromatica) terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

References

Yuliandari, R., 2015, Uji Aktivitas Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro, Skripsi S-1, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Program Studi Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Ogawa, A., et al, 2011, Inhibition of Streptococcus mutans Biofilm Formation by Streptococcus salivarius FruA, Applied and Environmental Microbiology, 77(5):1572-1580.

Pratiwi, S.U.T., Lagendijk, E.L., Weert, S. de, Hertiani, T., Idroes, R., dan Hondel, C.A.V.D., 2015, Effect of Cinnamomum burmannii Nees ex Bl. and Massoia aromatica Becc. Essential Oils on Planktonic Growth and Biofilm formation of Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus In Vitro, International Journal of Applied Research in Natural Products, Vol 8, Hal 1–13.

Haryati, A.N., Saleh, C., Erwin, 2015, Uji Toksisitas Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Merah Tanaman Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli, Jurnal Kimia Mulawarman, 13(1):35-40.

Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Universitas Erlangga.

Rali, T., Wossa, S.W., dan Leach, D.N., 2007, Comparative Chemical Analysis of the Essential Oil Constituents in the Bark, Heartwood and Fruits of Cryptocarya massoia (Oken) Kosterm. (Lauraceae) from Papua New Guinea, Molecules, Vol 12, Hal 149–154.

Rollando, Sitepu, R., 2018, Efek Antibakteri Dari Kombinasi Minyak Atsiri Masoyi dan Kayu Manis, Jurnal Kefarmasian Indonesia, 8(1):26 – 33.

Triatmoko, B., Hertiani, T., Yuswanto, A., 2016, Sitotoksisitas Minyak Mesoyi (Cryptocarya masoy) Terhadap Sel Vero, E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(2).

Downloads

Published

2019-11-18

Issue

Section

Articles