HUBUNGAN TINDAKAN PENCEGAHAN MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAIHOKA KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON

Ludia Fin Laipeny

Abstract

Provinsi Maluku yang tergolong daerah endemis malaria tinggi kemudian diperparah dengan merebaknya konflik sosial yang mengakibatkan sebagian daerah/desa ditinggalkan oleh penduduknya sehingga menjadi sarang berbagai vektor penyakit terutama nyamuk malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tindakan pencegahan  masyarakat dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Waihoka Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dan menggunakan uji chi square. Jumlah sampel sebanyak 94 kepala keluarga. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari (p=0,035), penggunaan kawat kasa (p=0,036), penggunaan obat anti nyamuk (p=0,022), penggunaan kelambu (p=0,036) dan membersihkan semak belukar (p=0,011) dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Waihoka. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan antara kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari, penggunaan kawat kasa, penggunaan obat anti nyamuk, penggunaan kelambu dan membersihkan semak belukar dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Waihoka.

References

1. Departemen Kesehatan. Profil Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (PPM & PL) Tahun 2003. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.

2. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Profil Kesehatan Provinsi Maluku. Ambon: Dinas Kesehatan Provinsi Maluku; 2010.

3. Dinas Kesehatan Kota Ambon. Profil Kesehatan Puskesmas Waihoka Kota Ambon. Ambon: Dinas Kesehatan Kota Ambon; 2010.

4. Harijanto PN. Malaria Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis & Penanganan. Jakarta: Kedokteran EGC; 2000.

5. Sunarsih. Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria di Wilayah Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Propinsi Kepulauan Bangka Belitung [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2009.

6. Thaharuddin, et al. Lingkungan Perumahan Kondisi Fisik, Tingkat Pengetahuan, Perilaku Masyarakat dan Angka Kejadian Malaria di Kota Sabang [Online] [diakses 5 April 2011]. Available at: http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?-dataId=8260.

7. Lestari, dkk. Vektor Malaria di Daerah Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2007;17(1):30-5.

8. Prabowo A. Malaria, Mencegah dan Mengatasinya. Jakarta: Puspa Swara; 2004.

9. Darmadi. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Lingkungan Sekitar Rumah serta Praktik Pencegahan dengan Kejadian Malaria di Desa Buaran Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2002.

10. Kholis, Ernawati. Hubungan Faktor Resiko Individu dan Lingkungan Rumah dengan Malaria [Skripsi]. Malang: Universitas Negeri Malang; 2010.

11. Masra F. Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Teluk Betung Barat. MAKARA. 2011;15(2):51-7.
12. Shargie E.B, et al. Malaria Prevalence and Musquito Nets Coverage in Oromia and SNNPR Region of Ethiopia.2008.

13. Husin, Hasan. Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria di Puskesmas Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007.

14. Munawar A. Faktor-faktor Risiko Kejadian Malaria di Desa Sigeblok Wilayah Puskesmas Banjarmangu I Kabupaten Banjanegara Jawa Tengah’ [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2004.

15. Hustache, Sarah. Malaria Risk Factor in Amerindian Children in French Guinea. Am-JTrop meg Hyg. 2007;76(4):619-25.

Authors

Ludia Fin Laipeny
fin_loudia@yahoo.com (Primary Contact)
Laipeny, L. F. (2016). HUBUNGAN TINDAKAN PENCEGAHAN MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAIHOKA KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(1), 7-14. https://doi.org/10.30597/mkmi.v9i1.434
Copyright and license info is not available

Article Details