Nutrient Content In Raw Water, Reservoirs, Evaporator And Crystallizers In Salt Ponds
Main Article Content
Abstract
Tambak garam terdiri dari beberapa kolam dengan fungsinya masing masing. Pada kolam kolam air tersebut terdapat biota mikro lengkap dengan nutrien yang mendukung asupan nutrisinya. Nutrien yang terakumulasi terlalu banyak dalam air akan mempengaruhi kualitas hasil produksi garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien yang terdiri dari nitrat, fosfat dan amonia serta pengaruhnya terhadap parameter kualitas air. Penelitian dilakukan pada 2 tambak garam di Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan. Pengambilan sampel air dilakukan di air baku, bozem, peminihan, dan meja kristalisasi tambak garam yang kemudian sampel air tersebut dimasukan kedalam botol PET. Selanjutnya, sampel tersebut air dianalisis kandungan nitrat dengan metode brusin disulfanilat (SNI 06-2480-1991), asam askorbat untuk fosfat (SNI 06-6989.31-2005) dan alkalin sitrat untuk amonia (SNI 06-6989.30-2005). Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukan adanya perbedaan kandungan nitrat, fosfat dan amonia yang signifikan pada masing masing tiitk pengambilan sampel. Hal tersebut menunjukkan bahwa tiap kolam dengan kondisi kualitas air dan lingkungan sekitar mempengaruhi kandungan nutrien di air baku garam.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Allow anyone to modify, improve, and make derivative works, even for commercial purposes, as long as they credit to you for the original work.
References
F. F. Madkour and M. M. Gaballah, “Phytoplankton assemblage of a solar saltern in Port Fouad, Egypt,” Oceanologia, vol. 54, no. 4, pp. 687–700, 2012, doi: 10.5697/oc.54-4.687.
J.S. Davis and M. Giordano, “Biological and physical events involved in the origin, effects, and control of organic matter in solar saltworks”. International J. Salt Lake Rsch. Vol. 4, no.4, pp. 335–347.1995
Badan Standardisasi Nasional [BSN], SNI 6989.59:2008 tentang Air dan Air Limbah – Bagian 59: Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah.2008.
Badan Standardisasi Nasional [BSN], SNI 06-2480-1991. Metode Pengujian Kadar Nitrat Dengan Alat Spektrofotometer Secara Brusin Sulfat.1991.
Badan Standardisasi Nasional [BSN], SNI 06-6989.31-2005. Cara Uji Kadar Fosfat Dengan Spetrofotometer Secara asam Askrobat .2005.
Badan Standardisasi Nasional [BSN], SNI 06-6989.30-2005. Air dan Air Limbah Bagian 30: Cara Uji Kadar Amonia Dengan Spektrofotometri Secara Fenat. 2005.
Muaddama, J. Jayadi, and H. Usman, “Analisis Kandungan Phospat dan N-Nitrogen (Amoniak, Nitrat Dan Nitrit) Pada Tambak Di Wilayah Pesisir Di Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep”, japp, vol. 17, no. 2, pp. 59-67, Jun. 2020.
B. Hamuna,R. H. R. Tanjung, S. Suwito, and H .K. Maury (2018). “Konsentrasi amoniak, nitrat dan fosfat di Perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura” EnviroScienteae. Vol. 14, no.1, p. 8, 2018, https://doi.org/10.20527/es.v14i1.4887
D. P. Renitasari, Ihwan, “Monitoring pertumbuhan dan kualitas air pada budidaya ikan klown, capungan banggai dan blue tang dengan sistem resirkulasi”. Jvip, Vol. 1, no. 2, pp. 1–7. 2021
W. A. E. Putri, A. I. S. Purwiyanto, Fauziyah, F. Agustriani and Y. Suteja, “Kondisi nitrat, nitrit, amonia, fosfat dan bod di Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan” J. Ilmu. Tek. Kel. Tropis, Vol. 11, no. 1, pp. 65–74. 2019, https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i1.18861
B. Romadhona, B. Yulianto, and S. Sudarno, “Fluktuasi kandungan amonia dan beban cemaran lingkungan tambak udang vaname intensif dengan teknik panen parsial dan panen totaL ” SAINTEK Perikan. Indones. J. Fish. Sci. Technol., vol. 11, no. 2, p. 84, 2016, doi: 10.14710/ijfst.11.2.84-93