PERENCANAAN TAMAN WISATA TERAPUNG BERBASIS EDUKASI LINGKUNGAN

Isi Artikel Utama

Nurul Munadiah

Abstrak

 


Wilayah pesisir sebagai tempat pertemuan daratan dengan laut memiliki peran penting bagi aktivitas manusia seperti  perikanan, pelabuhan, rekreasi dan pemukiman. Pulau komodo merupakan salah satu desa pesisir yang berada di  kecamatan Komodo kabupaten Manggarai Barat. Kabupaten Manggarai Barat memiliki luas wilayah 2.947,50 km²  dengan luas daratan 2.974,5 km² yang terdiri dari daratan Flores dan beberapa pulau besar seperti Pulau Komodo,  Rinca, Longos, beberapa buah pulau-pulau kecil lainnya dan luas laut 7.052,97 km² . Tahun 2014 jumlah Kecamatan  di Kabupaten Manggarai Barat bertambah 7 menjadi 10 kecamatan. Terdiri dari Kecamatan Komodo, Boleng, Sano  Nggoang, Mbeliling, Lembor Selatan, Kuwus, Ndoso, dan Macang Pacar. Mengenai lokasi, penulis memilih Pantai  Pink di Nusa Tenggara Timur yang memiliki keindahan pasir pantai berwarna pink yang berasal dari serpihan  cangkang kerang tertentu yang setiap hari tergerus oleh air laut dan menjadi butiran-butiran halus pasir dan tentunya  dengan warna merah muda. Tak hanya itu, lokasi ini juga menawarkan keberadaan dari hewan endemik atau hewan  asli pulau tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dimana datanya  digunakan untuk menyajikan gambar pembangunan. Dan juga menggunakan data sekunder, yaitu data disajikan  menampilkan gambaran proyek pembangunan yang telah dibuat dalam suatu sketsa yang dirancang dengan  mendapatkan referensi dari buku, jurnal, dan data yang didapatkan dari berbagai sumber dimedia. 


 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Munadiah, N. (2022). PERENCANAAN TAMAN WISATA TERAPUNG BERBASIS EDUKASI LINGKUNGAN. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 5(1), 41–44. https://doi.org/10.62012/sensistek.v5i1.19389
Bagian
Teknologi Kelautan

Referensi

Nuzir, F.A., Sukoco, A. and Sutanto, A.T., 2011. Desain Dan Perencaaan Taman Wisata yang Berwawasan Mutu dan Lingkungan Serta Berbasis Teknologi Informasi (Studi Kasus: Twa Dam Raman). Jurnal Arsitektur, 2(1).

Dianita, E., 2015. Taman Wisata Apung:‘LAMP-ON-TOON’Kabupaten Banyuwangi (Doctoral dissertation, Institut Technology Sepuluh Nopember).

Afriza, L., Riyanti, A. and Indrianty, S., 2017. Pengembangan Pariwisata Kawasan Gede Bage Berbasis Ekowisata. The Journal: Tourism and Hospitality Essentials Journal, 7(2), pp.53-64.

Astuti, Y.P., 2020. Perancangan Kampung Wisata Apung di Sungai Arut dengan Pendekatan Ecoturism (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).

R. Riska, F. Ramadani, Dan R. Purwasih, “Analisis Pengembangan Wisata Bahari Pantai Apparalang Di Bulukumba”, Sensistek, Vol. 3, No. 1, Hlm. 87-91, Nov 2020.

H. Harianto, “Desain Wisata Terapung Center Point Of Indonesia”, Sensistek, Vol. 4, No. 1, Hlm. 28-30, Nov 2021.

B. Bulkia, “Perancangan Bangunan Apung Sivalenta Floating Villa Dengan Software Sketchup”, Sensistek, Vol. 4, No. 1, Hlm. 93-96, Nov 2021.

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.