MITIGASI BENCANA KAWASAN PESISIR KOTA PALU

Isi Artikel Utama

Anisa Ramadani
Cynthia Sampe Lolo
Reskyah Fitriani
Muhammad Mustafa Algifari
Alfred Payung
Adhitya Arya Prayudha Kurniawan

Abstrak

Kota Palu merupakan salah satu kota dengan tingkat rawan bencana yang tinggi. Tidak hanya menimbulkan gempa
bumi, namun juga tsunami dan fenomena likuifaksi. Salah satu cara untuk mengurangi dampak bencana adalah
dengan melakukan mitigasi bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Palu merupakan badan yang
bertanggung jawab untuk menangani bencana yang terjadi di kota Palu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan mitigasi bencana pada kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota
Palu serta faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif. Selain itu juga dilihat dari faktor pendorong dan penghambat manajemen organisasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Planning belum maksimal, karena masih terdapat program atau kegiatan yang
belum mencapai target. Directingbelum sepenuhnya memahami Garis komando, serta masih terdapat ego sektoral
sehingga proses penanganan bencanamenjadi lambat. Budgeting masih kurang, dimana biaya di padatkan dalam
artian melakukan 2 kegiatan dengan satu dana. Faktor yang menghambat manajemen adalah kurangnya SDM yang
handal, kekurangan sarana dan prasarana, keterbatasan dana, sedangkan banyaknya dukungan dari pihak luar
menjadi pendorong.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ramadani, A., Lolo, C. S., Fitriani, R., Algifari, M. M., Payung, A., & Kurniawan, A. A. P. (2022). MITIGASI BENCANA KAWASAN PESISIR KOTA PALU. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 5(1), 61–64. https://doi.org/10.62012/sensistek.v5i1.19409
Bagian
Kebencanaan Pantai dan Lingkungan Laut

Referensi

Aitsi-selmi, A., Egawa, S., & Sasaki, H. (2015). The Sendai Framework for Disaster Risk Reduction : Renewing the Global Commitment to People ’ s Resilience , Health , and Well-being. International Journal of Disaster Risk Science, 6(2), 164–176. https://doi.org/10.1007/s13753-015-0050- 9 Cordero- reyes,

A. M., Palacios, I., Ramia, D., Daswati, D., Samad, M. A., & Wekke, I. S. (2019). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Integrated Shelter Pasca Bencana Di Kota Palu Collaborative Governance in the management of Integrated Community Shelters post disaster (ICS) in the City of Palu.

Hisbulloh Akbar, M. A., Abdul Kharis, F., & Rahmawati, O. P. (2020). Perencanaan Lanskap Mitigasi Tsunami Berbasis Ekosistem Mangrove di Kota Palu. Jurnal Lanskap Indonesia, 12 (2), 41–53. https://doi.org/10.29244/jli.v12i2.32383

Widarti Gularsih Sukino, Muhammad Ahsan Samad, Nasir Mangngasing, & Abdul Rivai. (2019). Manajemen Mitigasi Bencana Kota Palu Palu City Disaster Mitigation Management. Journal of Public Administration and Government, 1(2), 1–8. https://doi.org/10.22487/jpag.v1i2.26

West, R., Valencia, M., Ramia, N., Grunauer, M. (2016). Natural disaster management : experience of an academic institution after a 7.8 magnitude earthquake in Ecuador. Public Health, 144, 134– 141. https://doi.org/10.1016/j.puhe.2016.12.00

N. Indah, R. Ranteallo, N. Nurul, M. A. D. Abadi, Dan M. Nizam, “Analisa Karakteristik Responden Terhadap Pemahaman Akan Mitigasi Bencana Tsunami Di Desa Maloku Pantai Losari”, Sensistek, Vol. 4, No. 1, Hlm. 31-36, Nov 2021.

D. R. Dundu, T. Rachman, Dan C. Paotonan, “Penanganan Perubahan Garis Pantai Kawasan Pesisir Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan”, Sensistek, Vol. 3, No. 1, Hlm. 32-36, Nov 2020.

Artikel Serupa

1 2 3 4 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.