Main Article Content
Abstract
Makassar City is one of the areas most at risk of Dengue Fever (DHF). One form of dengue prevention is to break the chain of transmission of mosquitoes, which is to prevent the breeding of mosquito vectors through efforts to eradicate mosquito nests (PSN). Mapping the density of aedes aegypti mosquitoes based on the behavior of eradicating mosquito nests (PSN) in Paccerakkang Village, Tamalanrea Village, Makassar City. This type of research is an observational survey with cross sectional method with descriptive analytic approach and using a questionnaire as an interview guide. The sample in this study was the house of DHF sufferers and houses within a radius of 100 meters from patients who were in Paccerakkang Village as many as 98 houses and Tamalanrea Village 61 houses were determined using purposive sampling method. The results of this study found that 39.8% of respondents' houses in Paccerakkang were found to be larvae and in Tamalanrea at 62.3%. 3M's behavior in both village is also incomplete and low, namely 14.3% and 13.1% respectively, while the use of bubate abate is 48% and 34.4%. Based on the Density Figure (DF) determined by WHO, the two villages are included in areas with Angka Bebas Jentik (ABJ) which have a high risk of DHF transmission.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2020 by author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Every manuscript submitted to must observe the policy and terms set by the Hasanuddin Journal of Public Health (HJPH).
- Publication rights to manuscript content published by the Journal of Public Health is owned by the journal with the consent and approval of the author(s) concerned. (download copyright agreement)
- Complete texts of electronically published manuscripts can be accessed free of charge if used for educational and research purposes according to copyright regulations.
Hasanuddin Journal of Public Health Universitas Hasanuddin is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Sukohar, A. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Medula. 2014:2(2);1-15.
- Arsin, A. A. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Makassar: Masagena Press; 2013.
- Rahmawati, N., D., Nurjazuli dan Dangiran, H. L. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik, Biologi dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Ngawi (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Ngawi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016:4(3);845-851.
- Boekoesoe, L. Kajian Faktor Lingkungan terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Studi Kasus di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. [Disertasi]. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo; 2013.
- Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
- Dinkes Kota Makassar. Profil Kesehatan Kota Makassar 2015. Makassar: Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Makassar; 2015.
- Lestari, e., Sianturi, C. L. J., Hestiningsing, R. & Wuryanto, M. A. Kepadatan Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Aedes Sp. di Daerah Endemis, Sporadis dan Potensial Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Balaba. 2014:10(2);767-776.
- Hidayati, R., N., dan Kusumaningrum, A. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Kader Jumantik dalam Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD 3M Plus di Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Mojokerto. Jurnal Medica Majapahit. 2015:7(2);64-75.
- Hidayatullah, A, F. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penanganan Penyebaran Penyakit Demam Berdarah. [Skripsi]. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; 2010.
- Nugrahaningsih, M., Putra, N. & Aryana I. W. R. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara. Ucortrophic. 2010:5(2);93-97.
- Desniawawti, F. Pelaksanaan 3M Plus terhadap Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Kota Tanggerang Selatan Bulan Mei-Juni Tahun 2014. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2014.
- Rendy, M.P. Hubungan Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan Dengan keberadaan larva Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama Tahun 2013. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2013.
- Salawati, T., Astuti, R. & Nurdiana H. Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010:6(1);57-66.
- Poetra, R . Analisis Hubungan Densitas Larva Aedes Aegypti Dan Perilaku Masyarakat terhadap Tingkat Endemisitas Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. [Tesis]. Makassar: Pascasarjana FKM Universitas Hasanuddin; 2013.
- Kurniawan, A., Made A.N., & Yuyun S. Penggunaan Temephos di Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Kepadatan Jentik Aedes sp di Kelurahan Balaroa, Kota Palu. Jurnal Vektor Penyakit. 2019:13(1);67–76.
- Nahumury, N. A. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Keberadaan Larva di Kelurahan Kassi-Kassi Kota Makassar. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2013:9(3);147-152.
- Rahim, S.H., Ishak, H., & Wahid, I. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Tingkat Endemisitas DBD di Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2013.
- Baharuddin, A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Densitas Larva Aedes Aegypti di Kelurahan Daya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012.
- Mutmainna, Nurul. Gambaran Densitas Larva Aedes Aegypti Berdasarkan Pengetahuan dan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Daerah Endemis dan Non Endemis DBD Kecamatan Rappocini Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2017.
- WHO. Demam Berdarah Dengeu: Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian. Edisi 2, Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1999.
- Sunaryo & Pramestuti, N. Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014:8(8);423-429.
- Sivagnaname, N dan Gunasekaran, K. Need for an Efficient Adult Trap for the Surveillance of Dengue Vectors. Indian Journal of Medical Research. 2012:136(5);739-749.
- Alupaty, S., M. Pemetaan Distribusi Densitas Larva Aedes aegypti dan Pelaksanaan 3M dengan Kejadian DBD di Kelurahan Kalukuang Kec. Tallo Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.
References
Sukohar, A. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Medula. 2014:2(2);1-15.
Arsin, A. A. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Makassar: Masagena Press; 2013.
Rahmawati, N., D., Nurjazuli dan Dangiran, H. L. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik, Biologi dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Ngawi (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Ngawi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016:4(3);845-851.
Boekoesoe, L. Kajian Faktor Lingkungan terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Studi Kasus di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. [Disertasi]. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo; 2013.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
Dinkes Kota Makassar. Profil Kesehatan Kota Makassar 2015. Makassar: Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Makassar; 2015.
Lestari, e., Sianturi, C. L. J., Hestiningsing, R. & Wuryanto, M. A. Kepadatan Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Aedes Sp. di Daerah Endemis, Sporadis dan Potensial Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Balaba. 2014:10(2);767-776.
Hidayati, R., N., dan Kusumaningrum, A. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Kader Jumantik dalam Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD 3M Plus di Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Mojokerto. Jurnal Medica Majapahit. 2015:7(2);64-75.
Hidayatullah, A, F. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penanganan Penyebaran Penyakit Demam Berdarah. [Skripsi]. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; 2010.
Nugrahaningsih, M., Putra, N. & Aryana I. W. R. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara. Ucortrophic. 2010:5(2);93-97.
Desniawawti, F. Pelaksanaan 3M Plus terhadap Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Kota Tanggerang Selatan Bulan Mei-Juni Tahun 2014. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2014.
Rendy, M.P. Hubungan Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan Dengan keberadaan larva Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama Tahun 2013. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2013.
Salawati, T., Astuti, R. & Nurdiana H. Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010:6(1);57-66.
Poetra, R . Analisis Hubungan Densitas Larva Aedes Aegypti Dan Perilaku Masyarakat terhadap Tingkat Endemisitas Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. [Tesis]. Makassar: Pascasarjana FKM Universitas Hasanuddin; 2013.
Kurniawan, A., Made A.N., & Yuyun S. Penggunaan Temephos di Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Kepadatan Jentik Aedes sp di Kelurahan Balaroa, Kota Palu. Jurnal Vektor Penyakit. 2019:13(1);67–76.
Nahumury, N. A. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Keberadaan Larva di Kelurahan Kassi-Kassi Kota Makassar. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2013:9(3);147-152.
Rahim, S.H., Ishak, H., & Wahid, I. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Tingkat Endemisitas DBD di Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2013.
Baharuddin, A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Densitas Larva Aedes Aegypti di Kelurahan Daya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012.
Mutmainna, Nurul. Gambaran Densitas Larva Aedes Aegypti Berdasarkan Pengetahuan dan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Daerah Endemis dan Non Endemis DBD Kecamatan Rappocini Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2017.
WHO. Demam Berdarah Dengeu: Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian. Edisi 2, Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1999.
Sunaryo & Pramestuti, N. Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014:8(8);423-429.
Sivagnaname, N dan Gunasekaran, K. Need for an Efficient Adult Trap for the Surveillance of Dengue Vectors. Indian Journal of Medical Research. 2012:136(5);739-749.
Alupaty, S., M. Pemetaan Distribusi Densitas Larva Aedes aegypti dan Pelaksanaan 3M dengan Kejadian DBD di Kelurahan Kalukuang Kec. Tallo Kota Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.