Main Article Content

Abstract




Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Kabupaten Luwu telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang menggunakan metode biologis, meskipun demikian limbah yang dihasilkan, dikhawatirkan masih mengandung bahan berbahaya yang memiliki potensi yang berdampak penting terhadap penurunan kualitas lingkungan dan secara langsung memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air limbah di tinjau dari mikroplastik pada rumah sakit umum Daerah Batara Guru Kabupaten Luwu berdasarkan parameter mikroplastik. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan metode observasional dengan pendekatan deskriptif, menggunakan uji laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah semua air limbah yang berasal dari hasil kegiatan RSUD Batara Guru. Sampel pada penelitian ini adalah 4 titik pembuangan air limbah. Penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel pada air Limbah Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru yang diperiksa positif (100%) mengandung mikroplastik. Mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada IPAL bagian intlet, dengan kelimpahan mikroplastik sebanyak 1,4 partikel/L. Pada instalasi rawat inap kelimpahan mikroplastik yang didapatkan yaitu 0,7 partikel/L dan pada IPAL bagian outlet kelimpahan mikroplastik yang dihasilkan yaitu, 0,7 partikel/L. Pengolahan yang paling sedikit ditemukan pada bagian instalasi gizi, dengan kelimpahan mikroplastik sebanyak 0,3 partikel/L. Kesimpulan: Sebanyak 4 sampel air minum isi ulang yang diteliti didapatkan semua sampel positif (100%) mengandung mikroplastik. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan sistem IPAL.




Keywords

Kualitas air limbah mikroplastik;

Article Details

Author Biographies

Nurhasmi Nurhasmi, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Kesehatan Lingkungan, FKM Universitas Hasanuddin

Anwar Daud, FKM Universitas Hasanuddin

 

Departemen Kesehatan Lingkungan, FKM Universitas Hasanuddin

Agus Bintara Birawida, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Kesehatan Lingkungan, FKM, Universitas Hasanuddin

How to Cite
Nurhasmi, N., Daud, A., & Birawida, A. B. (2021). STUDI KUALITAS AIR LIMBAH DI TINJAU DARI MIKROPLASTIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU: Study of Wastewater Quality in View of Microplastics in Batara Guru Regional General Hospital. Hasanuddin Journal of Public Health, 2(1), 11–20. https://doi.org/10.30597/hjph.v2i1.12269

References

  1. A’yun, Neily, Qurrata. Analisis Mikroplastik Menggunakan Ft-Ir pada Air, Sedimen, dan Ikan Belanak (Mugil Cephalus) di Segmen Sungai Bengawan Solo yang Melintasi Kabupaten Gresik. [Skripsi]. Surabaya: Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel; 2019.
  2. Blair, M. Reina. et.al. Average Daily Flow of Miroplastic Through a Tertiary Wastewater Treatment Plant Over a Ten-Month Period. Elsevier. 2019;163.
  3. Damayanti, D, dkk. Perencanaan Sistem Jaringan Pengolahan Air Limbah Domestik di Perumnas Kelurahan Paniki Dua Kecamatan Mapanget. Jurnal Sipil Statik. 2018;6(5):301 - 314.
  4. Djaja, I, Made, & Maniksulistya, Dwi. Gambaran Pengelolaan Limbah Cair di Rumah Sakit X Jakarta. [Skripsi]. Depok: Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2006.
  5. Edo, carlos, et.al., Fate of Microplastic in Wastewater Treatment Plants and Their Environmental Dispersion with Effuetnt and Sludge. Elsevier. 2020;259.
  6. Hidayaturrahman, Haerul & Lee, Tae Gwan. A Study on Characteristic of Microplastic in Wastewater of Soult Korea: Identiation, Quantification, and Fate of Fate of Microplastic During Treatment Process. Elsevier. 2019;146.
  7. Israwati. Studi Kualitas Air Limbah Rumah Sakit Umum Daerah Haji Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Makassar: Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin; 2011.
  8. Jambeck, J.R., R. Geyer, C. Wilcox, T. R. Siegler, M. Perryman, A. Andrady, R. Narayan, K. L. Law. Plastic Waste Inputs from Land into the Ocean. Science. 2015;347(6223):768–771.
  9. Moore, C.J. Synthetic Polymers in the Marine Environment: Arapidly Increasing. Elsevier. 2008; 108:131–139.
  10. Rochman, C.M., A. Tahir., S.L. Williams, D. V. Baxa, R. Lam, J. T. Miller, Foo-Ching Teh, S. Werorilangi, S. J. Teh. Anthropogenic Debris in Seafood: Plastic Debris and Fibers from Textiles in Fish and Bivalves Sold For Human Consumption. Nature. 2015.
  11. Satrianegara, M. Fais. Pendekatan Analisis Manajemen Kebijakan dalam Pengelolaan Limbah Rumah Sakit. Higiene. 2016;2.
  12. Liu, Weiyi et al. A Review of the Removal of Microplastics in Global Wastewater Treatment Plants: Characteristics and Mechanisms. Elsevier. 2021;146.
  13. Seltenrich, N. New Link in the Food Chain. Marine Plastic Pollution and Seafood Safety. Environ Health Perspect. 2015;123:34–41.
  14. Sun, Jing, et.al. Microplastics in Wastewater Treatment Plants: Detection, Occurrence and Removal. Elsevier. 2019;152.
  15. Talvitie, Julia, et.al. How Well is Microliter Purified from Wastewater?- A Detailed Study on the Stepwise Removal of Microplastic in a Wastewater Treatment Plant. Elsevier. 2017;109.

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.