PENERAPAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SEMI-ORGANIK PADA TANAMAN CABAI RAWIT DI DESA SANROBONE
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v5i2.10093Abstract
Desa Sanrobone merupakan desa Mitra Binaan Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan menjadi daerah pengembangan cabai rawit di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Produksi cabai rawit di daerah ini mengandalkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia dosis tinggi pada tanaman cabai rawit hibrida. Jenis cabai hibrida membutuhkan pupuk dengan dosis yang tinggi untuk dapat berproduksi secara optimal. Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan ini yaitu penerapan teknologi budidaya cabai rawit semi-organik untuk mencapai peningkatan produksi cabai rawit dan menjaga kualitas lahan petani. Solusi yang ditawarkan berupa: (1) Transfer teknologi Budidaya cabai rawit semi-organik melalui pengurangan dosis pupuk kimia dan disubtitusi dengan penggunaan pupuk organik/Bokashi; (2) Penanaman cabai bukan hanya di lahan pertanian/sawah melainkan juga di pekarangan kelompok mitra menggunakan polybag; (3) Pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik berupa kompos yang dimanfaatkan pada budidaya tanaman cabai rat. Metode yang digunakan pada Program Pengembangan Desa Mitra (PPMD) ini berupa partisipasi aktif (pemberdayaan) masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan penanaman cabai rawit pada lahan petani. Hasil yang dicapai dari program ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat terutama petani dalam budidaya cabai rawit semi-organik.
Kata kunci: Pengembangan desa mitra, cabai rawit semi-organik.
ABSTRACT
Sanrobone Village is a the Partner Village of the Indonesian Muslim University and is an area for the development of chilli pepper in Takalar District, South Sulawesi. The production of chilli pepper in this area relies on the use of high-dose of chemical fertilizers and pesticides on hybrid crops. The hybrid crops requires high doses of fertilizer to produce optimally. The objectives to be achieved in this study are the application of semi-organic chilli pepper cultivation technology to achieve increased production of chilli pepper and maintain the quality of farmers' land. The solutions offered are: (1) technology transfer Cultivation of semi-organic chilli pepper through the reduction of chemical fertilizer doses and substituted with the use of organic fertilizer / Bokashi; (2) Chili cultivation not only in agricultural / paddy fields but also in the yard of partner groups using polybags; (3) Training and assistance in making organic fertilizer (compost) which is used in the cultivation of chilli pepper. The method used in this Program is development of active participation (empowerment) of the community through training and assistance in the cultivation of chilli pepper on the field. In addition, a comparison was also made between production of the chili pepper cultivation using chemical fertilizers (inorganic) with semi-organic chilli pepper cultivation. The results achieved from this program expected can change the mindset of the village people, especially the farmers in semi-organic chilli pepper cultivation.
Keywords: Partner village development, chilli pepper, semi-organic.
References
Agnellia, M.A. Dkk. 2016. Analisis Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Cabai Di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata. Vol.5, No.1, Januari 2016. http://download.portalgaruda.org/ article.php?article=411496&val=992&title=Analisis%......Kintamani,%20Kabupaten%20 Bangli diakses 25 Oktober 2016.
BPS Takalar, 2015. Statistik Daerah Kabupaten Takalar 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar. https://takalarkab.bps.go.id/websiteV2/pdf_publikasi/ Statistik-Daerah-Kabupaten-Takalar-2015.pdf diakses 25 Oktober 2016.
Hutabarat, B., dkk. 1999. Laporan Hasil Penelitian Sistem Komoditas Bawang Merah dan Cabai Merah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Rukmana. R. 2004. Usaha Tani Cabai Rawit. Kanisius. Jakarta.
Sutanto, R. 2006. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisus. 14-15p.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.