PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR TERINTEGRASI PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK ITIK DALAM MENDUKUNG KESEJAHTERAAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI DESA LAWULO KECAMATAN SAMATURU KABUPATEN KOLAKA
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v8i2.23103Keywords:
Desa Lawulo, Masyarakat Pesisir, Integrasi Pengembangan, Budidaya ItikAbstract
Pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Lawulo memiliki potensi yang cukup besar untuk mengintegrasikan antara budidaya hasil laut berupa ikan dan rumput laut dengan bidang pertanian dan peternakan. Berbagai permasalahan yang ada, pertama produk hasil laut seperti ikan dan rumput laut yang diperoleh tidak memiliki value added, hal ini dikarenakan masyarakat pesisir hanya menjual dalam bentuk bahan mentah dengan harga yang lebih murah, dan lahan pemukiman yang tidak termanfaatkan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat melalui budidaya rumput laut dan ternak. Solusinya adalah pertama melakukan pengolahan bersama mitra dari hasil laut menjadi produk yang bernilai tambah (value added). Kedua, memanfaatkan lahan sekitar pemukiman secara maksimal yang tidak produktif secara ekonomi, sehingga terbentuk peta potensi usaha baru dengan mengintegrasikan pengembangan budidaya ternak itik yang bertujuan agar mitra tidak hanya terfokus dengan hasil laut yang kadang sangat terpengaruh cuaca dan iklim. Ketiga, melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok masyarakat guna mengasah kemampuan berkreasi yang inovatif terhadap potensi sumberdaya lokal, sehingga tercipta kreatifitas baru pada mitra masyarakat yang telah dibekali dengan skill dan terbentuknya karakter wirausaha baru pada mitra sebagai Start up usaha. Keempat, melakukan coaching clinic pada mitra secara berkesinambungan, tidak terbatas hanya selama kegiatn PKM berlangsung, namun pasca kegiatan pun tetap dapat terjalin kerjasama. Metode pelaksaan kegiatan terdiri dari survei, penyuluhan partisipatif, pelatihan, pendampingan dan monitoring. Capain kegiatan keseluruhan mencapai 100% dengan menghasilkan luaran berupa terbentuk kelompok wirausaha baru dan atau desa binaan yang dimonitori dan dibina secara langsung oleh Perguruan Tinggi Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
Kata kunci: Masyarakat pesisir, pemberdayaan masyarakat, budidaya ternak itik, desa Lawulo.
ABSTRACT
Empowerment of coastal communities in Lawulo Village has considerable potential to integrate marine aquaculture products in the form of fish and seaweed with agriculture and storage. Various problems exist, firstly marine products such as fish and seaweed obtained do not have added value, this is because coastal communities only sell raw materials at lower prices, and residential land is not utilized to support community economic development through seaweed cultivation and livestock. The solution is first to carry out processing with partners from marine products into value added products. Second, to make maximum use of the land around settlements that is not economically productive, so that a map of new business potential is formed by integrating the development of duck farming which aims to make partners not only focused on marine products which are sometimes very affected by weather and climate. Third, carry out outreach and training activities for community groups to hone innovative creative abilities on local resource potential, so that new creativity is created for community partners who have been equipped with skills and the formation of new entrepreneurial characters for partners as business start-ups. Fourth, conducting coaching clinics with partners on an ongoing basis, not only during PKM activities but after the activity’s collaboration can still be established. The method of implementing the activity consists of supervision, participatory counseling, training, g, and monitoring. The overall achievement of the activities reached 100% by producing the output in the form of forming new entrepreneurial groups and/or assisted villages which were monitored and fostered directly by the College of Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
Keywords: Coastal communities, community empowerment, duck farming, Lawulo village.
References
Darmansyah, A, Sulistiono, Nugroho, T., Supriyono, E. 2016. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan budidaya ikan lele di Desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Jurnal Agrokreatif IPB. 2(1): 8-16.
Direktorat Kelautan dan Perikanan. 2008. Kajian Kebijakan Kelautan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Direktorat Kelautan dan Perikanan Kemnterian Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta.
Hastuti dan Husnaeni. 2019. Pemberdayaan kelompok petani dan peternak di Kelurahan Tandebura Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka. Jurnal Dinamika Pengabdian, Vol.4(2),91-103. https://journal.unhas. ac.id/ index.php/jdp/article/view/7409.
Hudaidah, S., Wardiyanto, Qadar, H., Maulid, W. Y. 2017. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan budidaya ikan lele teknologi bioflok di Kelurahan Pinang Jaya, Bandar Lampung, Lampung. Sakai Sembayang Vol.1(1): 17-22. http://jss.lppm.unila. ac.id/ index.php/ojs/article/view/13.
Polakitan, D., Paat, P., dan Taulu, L. 2011. Sistem Produksi Ternak Itik di Sulawesi Utara. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi dalam Mendukung Usaha ternak Unggas Berdayasaing. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian SULUT, Manado.
Prasetyo, E., Dwidjatmiko, S., Sumekar. W., Ekowati, T., dan Mukson. 2005. Model Manajemen Permodalan dan Manajemen Agribisnis Sebagai Upaya Pengembangan Peternakan Rakyat di Jawa Tengah. Laporan Penelitian. Dibiayai oleh DIKTI Departemen Pendidikan Nasional No:031/SPPP/PP/DP3M/IV/ 2005.
Ostewalder, A., dan Yves, P. 2015. Business Model Generation. Cetakan ke-8. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Zulkarnain. 2015. Analisis Hubungan Jaringan Komunikasi Dengan Perubahan Taraf Penghidupan Dan Pola Pikir Dalam Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Kampar, Riau. [disertasi]. Bogor (ID) Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.