PERBENIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK PADA TEACHING INDUSTRY UNIVERSITAS HASANUDDIN

Authors

  • Rinaldi Sjahril
  • Feranita Haring
  • Rusli M. Rukka
  • Rahmansyah Dermawan

DOI:

https://doi.org/10.20956/jdp.v4i2.7415

Abstract

Kegiatan PPMU-PPUPIK Perbenihan Kultur Jaringan Anggrek pada Teaching Industry Universitas Hasanuddin (UNHAS) bertujuan untuk mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan, mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset UNHAS bagi masyarakat, dan menunjang otonomi kampus melalui perolehan pendapatan mandiri atau bermitra. Dalam pencapaian tujuan jangka panjangnya, kegiatan ini dalam jangka pendek bertujuan untuk memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa, dan membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan kegiatan perbanyakan semaian biji dan bibit anggrek spesies/hibrida di laboratorium, dan pelatihan tentang teknik kultur jaringan skala rumah tangga dimana diajarkan tentang penyederhanaan teknik kultur jaringan tanaman sehingga dapat dilakukan pada skala rumah tangga. Kegiatan laboratorium dan pelatihan dilaksanakan di Teaching Industry UNHAS dan bermitra dengan pengusaha tanaman hias lokal yang berada di Makassar yang memiliki kebun anggrek di Bulu Dua, Kabupaten Barru. Produksi (production planning) yang dilakukan adalah semaian bibit botol/semai biji anggrek disubkultur dan dilakukan pemeliharaan sampai menjadi dewasa dan siap untuk aklimatisasi. Kemudian planlet yang telah diaklimatisasi dirawat dan dipelihara di screen house sampai menjadi anggrek dewasa yang siap jual ke pasaran. Selain itu planlet yang diperbanyak di laboratorium juga telah dipasarkan. Hasil penjualan anggrek yang paling digemari konsumen adalah Seedling Dendrobium dan Phalaenopsis Hibrida serta anggrek Macodes. Pelatihan kultur jaringan sederhana dilakukan dengan pengenalan budidaya anggrek dan teknik kultur jaringan sederhana, perakitan alat kultur jaringan sederhana, praktek teknik kultur jaringan dimulai dari pembuatan media, penanaman, sampai pada aklimatisasi. Dari hasil pelatihan yang dilaksanakan dapat disimpukan bahwa kultur jaringan tidak mahal dan rumit, serta dapat disederhanakan dengan teknik-teknik yang mudah dipahami peserta.


Kata kunci: anggrek, kultur jaringan sederhana, pelatihan, perbenihan

References

Hendaryono, D.P.S, dan A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Indrianto, Yuni, 2002, Pembiakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan, Jakarta: Gramedia Hutami,

Sri dan Purnamaningsih, Ragapadmi, 2003, Perbanyakan Klonal Temu Mangga (Curcuma mangga) melalui Kultur In Vitro, Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1.

Kartiman, R. 2004. Pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh dan potongan protocorm like bodies untuk perbanyakan anggrek bulan raksasa (Phalaenopsis gigantea) dengan metode kultur jaringan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut pertanian Bogor.

Lestari. 2008. Kultur Jaringan. AkaDemia. 60 hlm.

Sjahril, R., A. Achmad, T. S. Djohan, dan M. Riadi. 2011. Promoting Home Tissue Culture as A Tool in Propagation of Wild Orchids for Conservation based on Participatory Approach of Bolli Forest People, Enrekang South Sulawesi. Final Research Report Integrated-Collaborative Research Grant, I-MHERE. Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sudirman, Armin, dan Natsir. 2015. Laporan Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin. Makassar.

Yuliarti, N. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga, Pedoman Teknis dan Prospek Bisnis.Yogyakarta: Lily Publisher.

Zulkarnaen. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Cetakan Pertama; PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Downloads

Published

2019-08-27