Analisis Secara Bakteriologik, Imunoserologik dan Polymerase Chain Reaction terhadap Sampel Pasien Suspek Limfadenitis tuberkulosis

Authors

  • Nur Afiah Departement of Clinical Pathhology, Medical Faculty, Hasanuddin University, Makassar
  • Mansyur Arief Hasanuddin University
  • Mochammad Hatta Hasanuddin University

DOI:

https://doi.org/10.20956/nmsj.v5i1.8442

Keywords:

Mycobacterium tuberculosis, apusan basil tahan asam, Imunokromatografi, Polymerase Chain Reaction

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan tes imunoserologi, bakteriologi dan sitologi untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis berdasarkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada penderita suspek limfadenitis tuberkulosa. Penelitian dilakukan secara cross sectional pada 35 sampel di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, RSD Labuang Baji, Laboratorium Patologi Anatomi Swasta dan Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Unhas. Ditemukan hasil positif paling banyak berturut-turut pada tes sitologi (80%), tes ICT (68,5%), tes PCR (62,8%), tes apusan basil tahan asam (BTA) (31,5%). Sensitivitas dan spesifisitas tes sitologi (72,3% dan 7,69%), tes ICT (63,64% dan 23,08%), dan tes apusan BTA (22,73% dan 58,85%) terhadap PCR. Sedangkan sensitivitas dan spesifisitas kombinasi tes Mycotec TB dengan BTA (22,73% dan 84,62%), kombinasi tes ICT dengan sitologi (50% dan 30,77%) dan kombinasi tes BTA dengan sitologi (22,73% dan 61,54%). Tes sitologi mempunyai sensitivitas yang paling tinggi terhadap PCR lalu diikuti oleh tes ICT, tes apusan BTA, sedangkan spesifisitasnya paling tinggi pada tes apusan BTA, lalu tes ICT dan tes sitologi. Nilai sensitivitas kombinasi tes ICT dengan sitologi lebih tinggi daripada kombinasi tes ICT dengan BTA dan kombinasi tes BTA dengan tes sitologi BTA yang mempunyai nilai yang sama.

 

 

References

Abe, C., Hirano, K., Wada, M., Kazumi, Y., Takahashi, M., Yoshimura, T., Miyagi, C., Goto, S. 1993. Detection of Mycobacterium Tuberculosis in Clinical Specimens by Polymerase Chain Reaction and Gene- Probe Amplified Mycobacterium tuberculosis Direct Test. J Clin Microbiol. 31: 3270- 3274.

American Thoracic Society. 2000. American Journal Critical Care Medicine. 161.1376-95. (http://www.atsjournals.org. )

Amin, Z., Bahar, A. 2006. Tuberkulosis Paru. Pulmonologi. Pusat Pendidikan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.998-1003.

Bathia, A.S., Kumar, S., Harinath, B. 2003. Immunodiagnosis Of TuberculosiUpdate. Indian Journal of Clinical Biochemistry, 18 (2) 1-5.

Boom, R., Sol, C.J.A., Salimans, M.M.M., Jansen, P.M.E., Dillen, W., Noordan, J. 1990. Rapid and simple methood for purification of nucleic acid. J Clin Microbiol. 33:752-754.

Chakravorty, S.et all.2005. Diagnosis of Extrapulmonary Tuberculosis by Smear, Culture and PCR using Universal Sample Processing Technology. J.Clin.Microbiol. 4357-4362.

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke-8, Jakarta.

Ditjen PPM dan PL DEPKES. 2004. Penyakit Tuberkulosis.. http://www.penyakitmenular.info/pm/detil.aspmO&1273

Eramova, I., Matic, S., Munz, M. 2006. Clinical Protocol for TB WHO European Region. World Health Organization,41-46.

Halimun W.A., Hamdani, C., Endardjo, S. 1998. Petunjuk Praktis Cara Pembuatan Sediaan Sitologi. Bagian Patologi Anatomik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Handayani, S. 2002. Respon Imunitas Seluler pada Infeksi Tuberkulosis Paru. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta. 137:33-36

Handojo, I. 2004. Serologic Approach To The Rapid Diagnosis Of Tuberculosis. TB UPDATE III. Editor: Kabat, Winariani, Hasan H. Surabaya. 51-61.

Harnoko, K. Nawas, A. 2005. Limfadenitis Tuberkulosis Servikalis. Jurnal Respirologi Indonesia. Jakarta. Vol.25. No.4 :192-197

Hatta, M., Smith, H.E. 2007. Nested PCR for Detection of Salmonella typhi in Faecal and Urine . American J.Trop.Med & Hygiene. Vol.21.6417-426.

Hopewell, P. 2005. Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases. TexTBook of Respiratory Medicine. Elsevier. Philadelphia. 1013-15.

Hopewell, P. 2005. Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases. TexTBook of Respiratory Medicine. Elsevier. Philadelphia. 1013-15

Jorde, LB et al. Medical Genetics. 3th Edition, Mosby, USA, 2003; 6-49

Kanaujia, G.V., Lam, P.K., Perry, S., Brusasca, P.N., Catanzaro, A., Gennaro, M.L. 2005. Integration of Microscopy and Serodiagnostic tests to Screen for Active Tuberculosis. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, Volume 9, Number 10. 1120-1126

Katalog Panbio. 2003. ICT TB, PT Pasific Biotekindo Indonesia.

Kidane, D. Et all. 2002. Identification of the Causative Organismof Tuberculous Lymphadenitis in Ethiopia by PCR. J Clin Microbiol.4230-

Downloads

Published

2021-04-03

How to Cite

Afiah, N., Arief, M. ., & Hatta, M. . (2021). Analisis Secara Bakteriologik, Imunoserologik dan Polymerase Chain Reaction terhadap Sampel Pasien Suspek Limfadenitis tuberkulosis . Nusantara Medical Science Journal, 5(1), 1–13. https://doi.org/10.20956/nmsj.v5i1.8442