PERSEPSI PETANI TERHADAP LADA ORGANIK DAN NON ORGANIK
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pertanian organik merespon dampak negatif dari pertanian modern. Trend pertanian organik mulai diperkenalkan kepada petani yang sudah memahami keunggulan sistem pertanian organik. Salah satu produk organik yang dikembangkan saat ini adalah lada. Desa Swatani Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu daerah yang telah mengadopsi sistem pertanian organik, tetapi banyak pula diantara petani yang masih mengadopsi cara bertani secara non organik. Adanya perbedaan cara budidaya menimbulkan persepsi yang berbeda dikalangan masyarakat tani. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan persepsi petani lada organik dan non organik, mendeskripsikan relasi profil sosial ekonomi petani lada organik dan mendeskripsikan perbedaan tingkat pendapatan petani organik dan non organik. Analisis yang digunakan yaitu, analisis deskriptif, analisis spearman rank dan analisis perbandingan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem pertanian lada organik dan non organik melalui tahapan yaitu pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemangkasan, pemanenan, pascapanen hingga pemasaran. Persepsi positif yang diberikan yaitu pada sistem pengolahan tanah, pembibitan, pemeliharaan tanaman,pemanenan dan pemasaran . Usia dan pendidikan merupakan 2 indikator profil yang memiliki hubungan sangat kuat dengan persepsi petani lada organik. Pendapatan petani lada organik lebih menguntungkan dibandingkan dengan pendapatan petani lada non organik.
Kata Kunci: Persepsi , Lada, Pertanian Organik , Pertanian Non Organik