HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PETUGAS APOTEK TERHADAP PELAYANAN ANTIBIOTIK ORAL DI KABUPATEN SIDOARJO, INDONESIA

Article History

Submited : March 6, 2021
Published : August 31, 2021

Salah satu faktor yang berkontribusi pada resistensi bakteri adalah penggunaan antibiotik yang tidak rasional seperti pada fenomena penggunaan antibiotik tanpa resep. Fenomena penggunaan antibiotik tanpa resep yang terjadi tidak lepas dari pola pikir masyarakat maupun petugas apotek. Kurangnya pengetahuan petugas apotek tentang antibiotik, resistensi bakteri, dan aspek legal dari dispensing antibiotik berkontribusi pada pemberian layanan antibiotik di komunitas di beberapa negara dengan pendapatan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan petugas apotek tentang antibiotik terhadap pelayanan antibiotik oral yang mereka berikan di Kabupaten Sidoarjo. Studi observasional dengan pendekatan secara cross sectional dilakukan kepada petugas apotek dengan membagikan kuisioner secara daring. Sebanyak 233 petugas apotek dari 56 apotek di Kabupaten Sidoarjo telah dilibatkan dalam penelitian. Sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan baik tentang antibiotik (48,93%) serta hanya melayani antibiotik oral hanya berdasarkan atas resep (68,00%) walaupun masih sekitar 30,00% yang melayani berdasar resep dan non resep. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan petugas apotek tentang antibiotik terhadap bentuk pelayanan antibiotik oral yang diberikan (p-value 0,001). Peningkatan pengetahuan petugas apotek tentang antibiotik akan berkontribusi pada bagaimana mereka melayani anitibiotik berdasarkan aturan yang berlaku sehingga peningkatan pengetahuan tentang antibiotik ditengah petugas apotek yang bertugas di layanan sangat penting untuk dilakukan.

References

  1. Tripathi K. Essentials of Medical Pharmacology [Internet]. 7/e. Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2013 [cited 2021 Feb 2]. Available from: http://www.jaypeedigital.com/bookdetails.aspx?id=9789350259375&sr=1
  2. Kementerian Kesehatan RI. Undang-undang Obat Keras (St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949). Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan; 1949.
  3. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013.
  4. Zawahir S, Lekamwasam S, Aslani P. A cross-sectional national survey of community pharmacy staff: Knowledge and antibiotic provision. Angelillo IF, editor. PLOS ONE. 2019 Apr 25;14(4):e0215484.
  5. Gulen TA, Guner R, Celikbilek N, Keske S, Tasyaran M. Clinical importance and cost of bacteremia caused by nosocomial multi drug resistant acinetobacter baumannii. Int J Infect Dis. 2015 Sep;38:32–5.
  6. Torres NF, Chibi B, Middleton LE, Solomon VP, Mashamba-Thompson TP. Evidence of factors influencing self-medication with antibiotics in low and middle-income countries: a systematic scoping review. Public Health. 2019 Mar;168:92–101.
  7. Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2019. Sidoarjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo; 2019.
  8. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Lembaran Negara Republik Indonesia; 2009.
  9. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI; 2016.
  10. Alhomoud F, Aljamea Z, Almahasnah R, Alkhalifah K, Basalelah L, Alhomoud FK. Self-medication and self-prescription with antibiotics in the Middle East—do they really happen? A systematic review of the prevalence, possible reasons, and outcomes. Int J Infect Dis. 2017 Apr;57:3–12.
  11. Asghar S, Atif M, Mushtaq I, Malik I, Hayat K, Babar Z-U-D. Factors associated with inappropriate dispensing of antibiotics among non-pharmacist pharmacy workers. Res Soc Adm Pharm. 2020 Jun;16(6):805–11.
  12. Barker AK, Brown K, Ahsan M, Sengupta S, Safdar N. What drives inappropriate antibiotic dispensing? A mixed-methods study of pharmacy employee perspectives in Haryana, India. BMJ Open. 2017 Mar;7(3):e013190.
  13. Hadi MA, Karami NA, Al-Muwalid AS, Al-Otabi A, Al-Subahi E, Bamomen A, et al. Community pharmacists’ knowledge, attitude, and practices towards dispensing antibiotics without prescription (DAwP): a cross-sectional survey in Makkah Province, Saudi Arabia. Int J Infect Dis. 2016 Jun;47:95–100.
Zulfa, I. M., & Yunitasari, F. D. (2021). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PETUGAS APOTEK TERHADAP PELAYANAN ANTIBIOTIK ORAL DI KABUPATEN SIDOARJO, INDONESIA. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 25(2), 59-62. https://doi.org/10.20956/mff.v25i2.13151

Downloads

Download data is not yet available.
Fulltext