KARAKTERISASI SIMPLISIA MADU KELULUT (Heterotrigona itama) SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN OBAT PENYEMBUHAN LUKA
Keywords:
karakterisasi, simplisia madu kelulut (Heterotrigona itama),, lebah kelulut, bahan baku obat, karakterisasi, simplisia madu kelulut (Heterotrigona itama), lebah kelulut, bahan baku obatAbstract
Karakterisasi bahan alam merupakan langkah untuk mengetahui kejelasan identitas bahan alam. Identitas bahan alam merupakan aspek penting pada produksi suatu obat herbal. Madu kelulut (Heterotrigona itama) adalah salah satu bahan alam yang diperoleh dari lebah kelulut. Madu kelulut berkhasiat sebagai obat penyembuhan luka karena bersifat antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi proses pembuatan simplisia dan simplisia madu kelulut yang berasal dari Desa Pangkalan 2, Kabupaten Bengkayang, sebagai bahan baku sediaan obat penyembuhan luka. Simplisia dikarakterisasi secara biologi meliputi habitat dan morfologi, secara fisika meliputi organoleptis, kadar air, kadar abu total, pH, dan bobot jenis, serta secara kimia meliputi skrining fitokimia. Proses pembuatan simplisia madu kelulut terdiri dari pengumpulan sampel, penyaringan, pengemasan, dan penyimpanan. Rendemen simplisia madu kelulut yang diperoleh sebesar 89,6%. Hasil karakterisasi yaitu lebah kelulut (Heterotrigona itama) hidup di daerah dataran rendah dengan iklim tropis, wilayah yang hangat dan lembap, serta memiliki sistem vegetasi yang didominasi 60% pohon kelapa (Cocos nucifera L.), 5% pohon kaliandra (Calliandra haematocephala), 5% tanaman air mata pengantin (Antigonon leptopus), serta 30% terdiri atas pisang (Musa paradisiaca L.), pinang (Areca catechu), rambutan (Nephelium lappaceum L), durian (Durio zibethinus), ceri (Prunus cerasus), buah naga (Selenicereus polyrhizus), dan beberapa tanaman liar. Morfologi lebah kelulut terbagi menjadi bagian kepala, dada, dan perut, berukuran panjang 6 mm, dan berwarna hitam. Simplisia madu kelulut memiliki rasa asam sedikit manis, berwarna hitam, beraroma khas madu kelulut, kadar air 27,11%, kadar abu total 0,28%, pH 3,07, bobot jenis 1,34 g/mL, serta mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Berdasarkan hasil karakterisasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan simplisia madu kelulut yang diperoleh memiliki kualitas yang baik.
References
Purnama H, Sriwidodo, Ratnawulan S. Review sistematik: proses penyembuhan dan perawatan luka. Farmaka. 2017;15(2):255–6. DOI: 10.24198/jf.v15i2.13366
Putri NA, Asparini RR. Peran madu dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada luka bakar. Saintika Med. 2017;13(2):63. DOI: 10.22219/sm.v13i2.5413
Cahyadi MA, Sidharta BBR, To N. Karakteristik dan efektivitas salep madu klanceng dari lebah Trigona sp. sebagai antibakteri dan penyembuh luka sayat. Biota. 2019;4(3):104–9. DOI: 10.24002/biota.v4i3.2520
Azri M, Kasmuri AR. Stingless bee honey, the natural wound healer: a review. Ski Pharmacol Physiol. 2017;30:66–75. DOI: 10.1159/000458416
Andrie M, Taurina W. In vitro antibacterial effectiveness test of several herbal plant extract in an strongest antibacterial herbal attempt to discover the topical against Staphylococus aureus dan Pseudomonas aeruginosae. Eur J Biomed Pharm Sci. 2019;6(12):375–9.
Fadhilah R, Kiki R. Laba: lebah tanpa sengat. Depok: PT. Trubus Swadaya; 2015.
Al-Hatamleh MAI, Boer JC, Wilson KL, Plebanski M, Mohamud R, Mustafa MZ. Antioxidant-based medicinal properties of stingless bee products: recent progress and future directions. Biomolecules. 2020;10(923):1–28. DOI: 10.3390/biom10060923
Saputra SH, Saragih B, Kusuma IW, Arung ET. Antioxidant and antibacterial screening of honey of Heterotrigona itama collected from differents meliponiculture areas in East Kalimantan, Indonesia. Nusant Biosci. 2021;13(2):232–7. DOI: 10.13057/nusbiosci/n130213
Hakim SS, Wahyuningtyas RS, Rahmanto B. Sifat fisikokimia dan kandungan mikronutrien pada madu kelulut (Heterotrigona itama) dengan warna berbeda. J Penelit Has Hutan. 2021;39(1):1–12. DOI: 10.20886/jphh.2021.39.1.1-12
Gela A, Ararso Z, Kebebe D, Gebresilassie A. Physicochemical characteristics of honey produced by stingless bees (Meliponula beccarii) from West Showa zone of Oromia Region, Ethiopia. Heliyon. 2021;7:1–7. DOI: 10.1016/j.heliyon.2020.e05875
Syafrizal, Ramadhan R, Kusuma IW, Egra S, Shimizu K, Kanzaki M, et al. Diversity and honey properties of stingless bees from meliponiculture in East and North Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas. 2020;21(10):4623–30. DOI: 10.13057/biodiv/d211021
Suharmiati, Maryani H. Khasiat dan manfaat daun dewa dan sambung nyawa.Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2003.
Handayani S, Wirasutisna KR, Insanu M. Penapisan fitokimia dan
karakterisasi simplisia daun jambu mawar (Syzygium jambos Alston). JF FIK
UINAM. 2017;5(3):174–83. DOI: 10.24252/jfuinam.v5i3.4353
Sugarti L, Tri S. Karakteristik mutu simplisia rimpang jahe di PJ Cap Klanceng Kudus. J Keperawatan dan Kesehat Masy. 2017;2(5):43–52. DOI:
31596/jcu.v2i5.163
Syahidan HH, Wardhana YW. Review jurnal: parameter standarisasi tanaman
herbal untuk pengobatan. Farmaka. 2019;17(1):263–72. DOI:
24198/jf.v17i2.22094
Evahelda E, Pratama F, Malahayati N, B Santoso. Sifat fisik dan kimia madu
dari nektar pohon karet di Kabupaten Bangka Tengah, Indonesia. Agritech.
;37(4):363–8. DOI: 10.22146/agritech.16424
Trianto M, Purwanto H. Morphological characteristics and morphometrics of
stingless bees (Hymenoptera: Meliponini) in Yogyakarta, Indonesia.
;21(6):2619–28. DOI: 10.13057/biodiv/d210633
Rumagit BI, Nahor E, Lalura CC. Identifikasi senyawa metabolit sekunder
pada ekstrak etanol kulit buah mangga kweni (Mangifera odorata Griff.). In:
Prosiding Seminar Nasional. 2020. p. 14–9.
Bhuvaneswari S, Ashwin Karthick N, Deepa S, Aishwarya H, Udayaprakash
NK. Quality analysis of phytocomposition of branded and unbranded honey procured from the markets of Chennai, India. Int J ChemTech Res. 2014;6(9):4070–7.
Yelin A, Kuntadi. Phytochemical identification of honey from several regions in Java and Sumbawa. In: AIP Conference Proceedings 2120. AIP Publishing; 2019. p. 3–8.
Fajriah S, Megawati. Penapisan fitokimia dan uji toksisitas dari daun Myristica fatua Houtt. Chim Nat Acta. 2015;3(3):116–9. DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9219
Wulandari DD. Analisa kualitas madu (keasaman, kadar air, dan kadar gula pereduksi) berdasarkan perbedaan suhu penyimpanan. J Kim Ris. 2017;2(1):16. DOI: 10.20473/jkr.v2i1.3768
Hasan AEZ, Herawati H, Purnomo P, Amalia L. Fisikokimia madu multiflora asal Riau dan potensinya sebagai antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Chem Prog. 2020;13(2):81–90. DOI: 10.35799/cp.13.2.2020.31594
Iskandar B, Sidabutar SEB, Leny. Formulasi dan evaluasi lotion ekstrak alpukat (Persea americana) sebagai pelembab kulit. J Islam Pharm. 2021;6(1):14–21. DOI: 10.18860/jip.v6i1.11822
Iskandar B, Lukman A, Tartilla R, Surboyo MDC, Leny. Formulasi, karakterisasi dan uji stabilitas mikroemulsi minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.). J Ilm Ibnu Sina. 2021;6(2):282–91. DOI: 10.36387/jiis.v6i2.724
Sanjaya V, Astiani D, Sisillia L. Studi habitat dan sumber pakan lebah kelulut di kawasan Cagar Alam Gunung Nyiut Desa Pisak Kabupaten Bengkayang. J Hutan Lestari. 2019;7(2):786–98. DOI: 10.26418/jhl.v7i2.34072
Krishnan R, Mohammed T, Kumar GS, Sh A. Honey crystallization: mechanism, evaluation, and application. Pharma Innov. 2021;10(5):222–31. DOI: 10.22271/tpi.2021.v10.i5Sd.6213
Badan Standardisasi Nasional. SNI 8664:2018. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional; 2018.
Karnia I, Hamidah S, Rahmat A. Pengaruh masa simpan madu kelulut (Trigona sp.) terhadap kadar gula pereduksi dan keasaman. J Sylva Sci. 2019;2(6):1094–9. DOI: 10.20527/jss.v2i6.1908
Hasan AEZ, Andrianto D, Rahmania A, Ahmada IGC, Abdillah RM. Effect of heating on flavonoid concentration in honey harvested from across Indonesian archipelago. Pharmacologyonline. 2021;3:615–23. DOI: 10.35799/cp.13.2.2020.31594
Savitri NPT, Hastuti ED, Suedy SWA. Kualitas Madu Lokal dari Beberapa Wilayah di Kabupaten Temanggung. Bul Anat dan Fisiol. 2017;2(1):58. DOI: 10.14710/baf.2.1.2017.58-66
Harjo SST, Radiati LE, Rosyidi D. Perbandingan madu karet dan madu rambutan berdasarkan kadar air, aktivitas enzim diastase dan hidroximetilfurfural (HMF). J Ilmu dan Teknol Has Ternak. 2015;10(1):18– 21. DOI: 10.21776/ub.jitek.2015.010.01.3
Hakim S, Siswandi, Wahyuningtyas R, Rahmanto B, W H, F Lestari. Sifat fisikokimia dan kandungan mikronutrien pada madu kelulut (Heterotrigona itama) dengan warna berbeda. J Penelit Has Hutan. 2021;39(1):1–12. DOI: 10.20886/jphh.2021.39.1.1-12
Rio DH, Dasir. Studi berbagai jenis bahan pengembang terhadap reabsorbsi tekwan kering ikan gabus. Edible. 2017;6(1):36–45. DOI: 10.32502/jedb.v6i1.630
Chuttong B, Chanbang Y, Sringarm K, Burgett M. Physicochemical profiles of stingless bee (Apidae: Meliponini) honey from South East Asia (Thailand). Food Chem. 2016;192:149–55. DOI: 10.1016/j.foodchem.2015.06.089
Pratama F, Malahayati N, Santoso B, E E. Sifat fisik dan kimia madu dari nektar pohon karet di Kabupaten Bangka Tengah, Indonesia. Agritech. 2017;37(4):363–8. DOI: 10.22146/agritech.16424
Suhartini EA, Moechtar J, Darmawati A. Mutu produk madu yang dijual di Surabaya. J Farm dan Ilmu Kefarmasian Indones. 2018;5(1):45. DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.45-55
Rahmawati A, Supartono, Cahyono E. Kandungan kimia dan potensi beberapa jenis tepung ubi jalar pada pembuatan roti. Indones J Chem Sci. 2015;4(1):6–10. DOI: 10.15294/ijcs.v4i1.4757
Anggraeni OC, Widyawati PS, Budianta TDW. Pengaruh konsentrasi madu terhadap sifat fisikokimia dan sifat organoleptik minuman beluntas-teh hitam dengan perbandungan 25:75% (b/b). J Teknol Pangan dan Gizi. 2016;15(1):30–5. DOI: 10.33508/jtpg.v15i1.1528
Okeola F, Oluade O, Liad M. Stingless bee honey as bio-indicator of heavy metals pollution in and around the University of Ilorin Environ Kwara State, Nigeria. J Appl Sci Environ Manag. 2020;24(5):773–8. DOI: 10.4314/jasem.v24i5.7
Sujanto ISR, Ramly NS, Ghani AA, Huat JTY, Alias N, Ngah N. Composition and functional properties of stingless bee honey: A review. Malaysian J Appl Sci. 2021;6(1):111–27. DOI: 10.37231/myjas.2021.6.1.281
Istiani NA. Analisis kualitas madu yang beredar di kota Semarang berdasarkan parameter massa jenis, indeks bias, dan tegangan permukaan. Universitas Islam Negeri Walisongo; 2018.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Majalah Farmasi dan Farmakologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The copyright to this article is transferred to Universitas Hasanuddin (UNHAS) if and when the article is accepted for publication. The undersigned hereby transfers all rights in and to the paper including without limitation all copyrights to UNHAS. The undersigned hereby represents and warrants that the paper is original and that he/she is the author of the paper, except for material that is clearly identified as to its original source, with permission notices from the copyright owners where required. The undersigned represents that he/she has the power and authority to make and execute this assignment.
We declare that:
- This paper has not been published in the same form elsewhere.
- It will not be submitted anywhere else for publication prior to acceptance/rejection by this Journal.
- A copyright permission is obtained for materials published elsewhere and which require this permission for reproduction.
Furthermore, I/We hereby transfer the unlimited rights of publication of the above-mentioned paper in whole to UNHAS The copyright transfer covers the exclusive right to reproduce and distribute the article, including reprints, translations, photographic reproductions, microform, electronic form (offline, online) or any other reproductions of similar nature.
The corresponding author signs for and accepts responsibility for releasing this material on behalf of any and all co-authors. This agreement is to be signed by at least one of the authors who have obtained the assent of the co-author(s) where applicable. After submission of this agreement signed by the corresponding author, changes of authorship or in the order of the authors listed will not be accepted.