KARAKTERISASI SIMPLISIA MADU KELULUT (Heterotrigona itama) SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN OBAT PENYEMBUHAN LUKA

Article History

Submited : May 17, 2022
Published : December 30, 2022

Karakterisasi bahan alam merupakan langkah untuk mengetahui kejelasan identitas bahan alam. Identitas bahan alam merupakan aspek penting pada produksi suatu obat herbal. Madu kelulut (Heterotrigona itama) adalah salah satu bahan alam yang diperoleh dari lebah kelulut. Madu kelulut berkhasiat sebagai obat penyembuhan luka karena bersifat antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi proses pembuatan simplisia dan simplisia madu kelulut yang berasal dari Desa Pangkalan 2, Kabupaten Bengkayang, sebagai bahan baku sediaan obat penyembuhan luka. Simplisia dikarakterisasi secara biologi meliputi habitat dan morfologi, secara fisika meliputi organoleptis, kadar air, kadar abu total, pH, dan bobot jenis, serta secara kimia meliputi skrining fitokimia. Proses pembuatan simplisia madu kelulut terdiri dari pengumpulan sampel, penyaringan, pengemasan, dan penyimpanan. Rendemen simplisia madu kelulut yang diperoleh sebesar 89,6%. Hasil karakterisasi yaitu lebah kelulut (Heterotrigona itama) hidup di daerah dataran rendah dengan iklim tropis, wilayah yang hangat dan lembap, serta memiliki sistem vegetasi yang didominasi 60% pohon kelapa (Cocos nucifera L.), 5% pohon kaliandra (Calliandra haematocephala), 5% tanaman air mata pengantin (Antigonon leptopus), serta 30% terdiri atas pisang (Musa paradisiaca L.), pinang (Areca catechu), rambutan (Nephelium lappaceum L), durian (Durio zibethinus), ceri (Prunus cerasus), buah naga (Selenicereus polyrhizus), dan beberapa tanaman liar. Morfologi lebah kelulut terbagi menjadi bagian kepala, dada, dan perut, berukuran panjang 6 mm, dan berwarna hitam. Simplisia madu kelulut memiliki rasa asam sedikit manis, berwarna hitam, beraroma khas madu kelulut, kadar air 27,11%, kadar abu total 0,28%, pH 3,07, bobot jenis 1,34 g/mL, serta mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Berdasarkan hasil karakterisasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan simplisia madu kelulut yang diperoleh memiliki kualitas yang baik.

References

  1. Purnama H, Sriwidodo, Ratnawulan S. Review sistematik: proses penyembuhan dan perawatan luka. Farmaka. 2017;15(2):255–6. DOI: 10.24198/jf.v15i2.13366
  2. Putri NA, Asparini RR. Peran madu dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada luka bakar. Saintika Med. 2017;13(2):63. DOI: 10.22219/sm.v13i2.5413
  3. Cahyadi MA, Sidharta BBR, To N. Karakteristik dan efektivitas salep madu klanceng dari lebah Trigona sp. sebagai antibakteri dan penyembuh luka sayat. Biota. 2019;4(3):104–9. DOI: 10.24002/biota.v4i3.2520
  4. Azri M, Kasmuri AR. Stingless bee honey, the natural wound healer: a review. Ski Pharmacol Physiol. 2017;30:66–75. DOI: 10.1159/000458416
  5. Andrie M, Taurina W. In vitro antibacterial effectiveness test of several herbal plant extract in an strongest antibacterial herbal attempt to discover the topical against Staphylococus aureus dan Pseudomonas aeruginosae. Eur J Biomed Pharm Sci. 2019;6(12):375–9.
  6. Fadhilah R, Kiki R. Laba: lebah tanpa sengat. Depok: PT. Trubus Swadaya; 2015.
  7. Al-Hatamleh MAI, Boer JC, Wilson KL, Plebanski M, Mohamud R, Mustafa MZ. Antioxidant-based medicinal properties of stingless bee products: recent progress and future directions. Biomolecules. 2020;10(923):1–28. DOI: 10.3390/biom10060923
  8. Saputra SH, Saragih B, Kusuma IW, Arung ET. Antioxidant and antibacterial screening of honey of Heterotrigona itama collected from differents meliponiculture areas in East Kalimantan, Indonesia. Nusant Biosci. 2021;13(2):232–7. DOI: 10.13057/nusbiosci/n130213
  9. Hakim SS, Wahyuningtyas RS, Rahmanto B. Sifat fisikokimia dan kandungan mikronutrien pada madu kelulut (Heterotrigona itama) dengan warna berbeda. J Penelit Has Hutan. 2021;39(1):1–12. DOI: 10.20886/jphh.2021.39.1.1-12
  10. Gela A, Ararso Z, Kebebe D, Gebresilassie A. Physicochemical characteristics of honey produced by stingless bees (Meliponula beccarii) from West Showa zone of Oromia Region, Ethiopia. Heliyon. 2021;7:1–7. DOI: 10.1016/j.heliyon.2020.e05875
  11. Syafrizal, Ramadhan R, Kusuma IW, Egra S, Shimizu K, Kanzaki M, et al. Diversity and honey properties of stingless bees from meliponiculture in East and North Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas. 2020;21(10):4623–30. DOI: 10.13057/biodiv/d211021
  12. Suharmiati, Maryani H. Khasiat dan manfaat daun dewa dan sambung nyawa.Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2003.
  13. Handayani S, Wirasutisna KR, Insanu M. Penapisan fitokimia dan
  14. karakterisasi simplisia daun jambu mawar (Syzygium jambos Alston). JF FIK
  15. UINAM. 2017;5(3):174–83. DOI: 10.24252/jfuinam.v5i3.4353
  16. Sugarti L, Tri S. Karakteristik mutu simplisia rimpang jahe di PJ Cap Klanceng Kudus. J Keperawatan dan Kesehat Masy. 2017;2(5):43–52. DOI:
  17. 31596/jcu.v2i5.163
  18. Syahidan HH, Wardhana YW. Review jurnal: parameter standarisasi tanaman
  19. herbal untuk pengobatan. Farmaka. 2019;17(1):263–72. DOI:
  20. 24198/jf.v17i2.22094
  21. Evahelda E, Pratama F, Malahayati N, B Santoso. Sifat fisik dan kimia madu
  22. dari nektar pohon karet di Kabupaten Bangka Tengah, Indonesia. Agritech.
  23. ;37(4):363–8. DOI: 10.22146/agritech.16424
  24. Trianto M, Purwanto H. Morphological characteristics and morphometrics of
  25. stingless bees (Hymenoptera: Meliponini) in Yogyakarta, Indonesia.
  26. ;21(6):2619–28. DOI: 10.13057/biodiv/d210633
  27. Rumagit BI, Nahor E, Lalura CC. Identifikasi senyawa metabolit sekunder
  28. pada ekstrak etanol kulit buah mangga kweni (Mangifera odorata Griff.). In:
  29. Prosiding Seminar Nasional. 2020. p. 14–9.
  30. Bhuvaneswari S, Ashwin Karthick N, Deepa S, Aishwarya H, Udayaprakash
  31. NK. Quality analysis of phytocomposition of branded and unbranded honey procured from the markets of Chennai, India. Int J ChemTech Res. 2014;6(9):4070–7.
  32. Yelin A, Kuntadi. Phytochemical identification of honey from several regions in Java and Sumbawa. In: AIP Conference Proceedings 2120. AIP Publishing; 2019. p. 3–8.
  33. Fajriah S, Megawati. Penapisan fitokimia dan uji toksisitas dari daun Myristica fatua Houtt. Chim Nat Acta. 2015;3(3):116–9. DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9219
  34. Wulandari DD. Analisa kualitas madu (keasaman, kadar air, dan kadar gula pereduksi) berdasarkan perbedaan suhu penyimpanan. J Kim Ris. 2017;2(1):16. DOI: 10.20473/jkr.v2i1.3768
  35. Hasan AEZ, Herawati H, Purnomo P, Amalia L. Fisikokimia madu multiflora asal Riau dan potensinya sebagai antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Chem Prog. 2020;13(2):81–90. DOI: 10.35799/cp.13.2.2020.31594
  36. Iskandar B, Sidabutar SEB, Leny. Formulasi dan evaluasi lotion ekstrak alpukat (Persea americana) sebagai pelembab kulit. J Islam Pharm. 2021;6(1):14–21. DOI: 10.18860/jip.v6i1.11822
  37. Iskandar B, Lukman A, Tartilla R, Surboyo MDC, Leny. Formulasi, karakterisasi dan uji stabilitas mikroemulsi minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.). J Ilm Ibnu Sina. 2021;6(2):282–91. DOI: 10.36387/jiis.v6i2.724
  38. Sanjaya V, Astiani D, Sisillia L. Studi habitat dan sumber pakan lebah kelulut di kawasan Cagar Alam Gunung Nyiut Desa Pisak Kabupaten Bengkayang. J Hutan Lestari. 2019;7(2):786–98. DOI: 10.26418/jhl.v7i2.34072
  39. Krishnan R, Mohammed T, Kumar GS, Sh A. Honey crystallization: mechanism, evaluation, and application. Pharma Innov. 2021;10(5):222–31. DOI: 10.22271/tpi.2021.v10.i5Sd.6213
  40. Badan Standardisasi Nasional. SNI 8664:2018. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional; 2018.
  41. Karnia I, Hamidah S, Rahmat A. Pengaruh masa simpan madu kelulut (Trigona sp.) terhadap kadar gula pereduksi dan keasaman. J Sylva Sci. 2019;2(6):1094–9. DOI: 10.20527/jss.v2i6.1908
  42. Hasan AEZ, Andrianto D, Rahmania A, Ahmada IGC, Abdillah RM. Effect of heating on flavonoid concentration in honey harvested from across Indonesian archipelago. Pharmacologyonline. 2021;3:615–23. DOI: 10.35799/cp.13.2.2020.31594
  43. Savitri NPT, Hastuti ED, Suedy SWA. Kualitas Madu Lokal dari Beberapa Wilayah di Kabupaten Temanggung. Bul Anat dan Fisiol. 2017;2(1):58. DOI: 10.14710/baf.2.1.2017.58-66
  44. Harjo SST, Radiati LE, Rosyidi D. Perbandingan madu karet dan madu rambutan berdasarkan kadar air, aktivitas enzim diastase dan hidroximetilfurfural (HMF). J Ilmu dan Teknol Has Ternak. 2015;10(1):18– 21. DOI: 10.21776/ub.jitek.2015.010.01.3
  45. Hakim S, Siswandi, Wahyuningtyas R, Rahmanto B, W H, F Lestari. Sifat fisikokimia dan kandungan mikronutrien pada madu kelulut (Heterotrigona itama) dengan warna berbeda. J Penelit Has Hutan. 2021;39(1):1–12. DOI: 10.20886/jphh.2021.39.1.1-12
  46. Rio DH, Dasir. Studi berbagai jenis bahan pengembang terhadap reabsorbsi tekwan kering ikan gabus. Edible. 2017;6(1):36–45. DOI: 10.32502/jedb.v6i1.630
  47. Chuttong B, Chanbang Y, Sringarm K, Burgett M. Physicochemical profiles of stingless bee (Apidae: Meliponini) honey from South East Asia (Thailand). Food Chem. 2016;192:149–55. DOI: 10.1016/j.foodchem.2015.06.089
  48. Pratama F, Malahayati N, Santoso B, E E. Sifat fisik dan kimia madu dari nektar pohon karet di Kabupaten Bangka Tengah, Indonesia. Agritech. 2017;37(4):363–8. DOI: 10.22146/agritech.16424
  49. Suhartini EA, Moechtar J, Darmawati A. Mutu produk madu yang dijual di Surabaya. J Farm dan Ilmu Kefarmasian Indones. 2018;5(1):45. DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.45-55
  50. Rahmawati A, Supartono, Cahyono E. Kandungan kimia dan potensi beberapa jenis tepung ubi jalar pada pembuatan roti. Indones J Chem Sci. 2015;4(1):6–10. DOI: 10.15294/ijcs.v4i1.4757
  51. Anggraeni OC, Widyawati PS, Budianta TDW. Pengaruh konsentrasi madu terhadap sifat fisikokimia dan sifat organoleptik minuman beluntas-teh hitam dengan perbandungan 25:75% (b/b). J Teknol Pangan dan Gizi. 2016;15(1):30–5. DOI: 10.33508/jtpg.v15i1.1528
  52. Okeola F, Oluade O, Liad M. Stingless bee honey as bio-indicator of heavy metals pollution in and around the University of Ilorin Environ Kwara State, Nigeria. J Appl Sci Environ Manag. 2020;24(5):773–8. DOI: 10.4314/jasem.v24i5.7
  53. Sujanto ISR, Ramly NS, Ghani AA, Huat JTY, Alias N, Ngah N. Composition and functional properties of stingless bee honey: A review. Malaysian J Appl Sci. 2021;6(1):111–27. DOI: 10.37231/myjas.2021.6.1.281
  54. Istiani NA. Analisis kualitas madu yang beredar di kota Semarang berdasarkan parameter massa jenis, indeks bias, dan tegangan permukaan. Universitas Islam Negeri Walisongo; 2018.
Afriliah, N., Taurina, W., & Andrie, M. (2022). KARAKTERISASI SIMPLISIA MADU KELULUT (Heterotrigona itama) SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN OBAT PENYEMBUHAN LUKA. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 26(3), 104-110. https://doi.org/10.20956/mff.v26i3.20969

Downloads

Download data is not yet available.
Fulltext