PENERAPAN PELAYANAN INFORMASI OBAT DI BEBERAPA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR

A. Anggriani Bio | Yulia Yusrini Djabir Bio | Nurhaeni Bio | Nabila Hakim Bio | Rahyunita Bio | St. Atifah Ananda Usman Bio
Article History

Submited : November 4, 2022
Published : December 30, 2022

Pelayanan informasi obat (PIO) merupakan salah satu bentuk pelayanan farmasi klinik yang esensial untuk dilakukan di Puskesmas. Hal ini juga diatur pada Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan PIO pada sarana pelayanan kesehatan yaitu empat Puskesmas di Kota Makassar yang dipilih sebagai tempat penelitian yang dapat menggambarkan pelaksanaan PIO dikarenakan telah memiliki Apoteker aktif dan representatif dalam pelaksanaan PIO. Kegiatan pengumpulan data dilakukan selama dua bulan, sejak bulan Agustus hingga Oktober 2022 dengan total pasien sebagai subjek penelitian sebanyak 277 orang, yang diambil berdasarkan kriteria yaitu pasien rutin berobat dengan penyakit kronis pada periode pengambilan data tersebut agar dapat dievaluasi dan dikonfirmasi terkait dengan pelaksanaan PIO di Puskesmas. Kuesioner survei tertutup dan terstruktur digunakan dalam penelitian ini untuk menilai parameter layanan PIO, kuesioner ini diadaptasi berdasarkan literatur berupa regulasi pada petunjuk teknis pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2019 sebagai penjelasan lebih lanjut dan melengkapi Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dalam Permenkes Nomor 74 Tahun 2016. Kuesioner survei berisi total 7 pertanyaan terkait pemberian PIO pada pasien dan kuesioner pengumpulan data untuk mengetahui proses pemberian PIO berupa dokumentasi, sumber informasi, kualifikasi pemberi PIO, serta hal lainnya yang terkait dengan kebijakan pelaksanaan PIO di Puskesmas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PIO yang diberikan kepada pasien di Puskesmas, pada tiga aspek informasi yaitu terkait waktu, lama atau durasi, dan cara penggunaan obat telah (100%) disampaikan, namun empat dari tujuh aspek masih belum optimal meliputi efek samping obat dan cara penyimpanan obat, bahkan untuk informasi interaksi obat dan cara pembuangan obat masih belum diberikan. Hal ini perlu menjadi perhatian oleh Apoteker dan staf farmasi yang ada di Puskesmas untuk mendukung keamanan penggunaan obat dan keberhasilan pengobatan.

References

  1. George, B.; Rao, P.G. Assessment and evaluation of drug information services provided in a South Indian teaching hospital. Indian. J. Pharmacol. 2005, 37, 315–318.
  2. Shah, A.; Naqvi, A.A.; Ahmad, R. The need for providing pharmaceutical care in geriatrics: A case study of diagnostic errors leading to medication-related problems in a patient treatment plan. Arch. Pharm. Pract.2016, 7, 87–94.
  3. Naqvi, A.A.; Shah, A.; Ahmad, R.; Ahmad, N. Developing an integrated treatment pathway for a post coronary artery bypass grafting (CABG) geriatric patient with comorbid hypertension (HTN) and type 1 diabetes mellitus (DM) for treating acute hypoglycemia and electrolyte imbalance. J. Pharm. Bioallied Sci. 2017, in press.
  4. Khan, N.; Naqvi, A.A.; Ahmad, R.; Ahmed, F.R.; McGarry, K.; Fazlani, R.Y.; Ahsan, M. Perceptions and Attitudes of Medical Sales Representatives (MSRs) and Prescribers Regarding Pharmaceutical Sales Promotion and Prescribing Practices in Pakistan. J. Young Pharm. 2016, 8, 244–250. Pharmacy 2017, 5, 37 7 of 7
  5. Ali, A.A.; Yusoff, S.M.; Joffry, S.M.;Wahab, M.A. Drug information service awareness program and its impact on characteristics of inquiries at DIS unit in Malaysian public hospital. Arch. Pharm. Pract. 2013, 4, 9–14.
  6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
  7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. 2019.
  8. Tefera, Y.G., Gebresillassie, B.M., Ayele, A.A. et al. The characteristics of drug information inquiries in an Ethiopian university hospital: A two-year observational study. Sci Rep 9, 13835. 2019, https://doi.org/10.1038/s41598-019-50204-1
  9. Alamri, S.A., Jaizani, R.A.A., Naqvi, A.A., and Ghamdi, M.S.A., Assessment of Drug Information Service in Public and Private Sector Tertiary Care Hospitals in the Eastern Province of Saudi Arabia. MDPI. 2017,5,37;
  10. Amaranggana, L. 2017. Pelayanan Informasi Obat yang Efektif dari Beberapa Negara untuk Meningkatkan Pelayanan Farmasi Klinik: Review. Jurnal Farmaka. 15 (1). p 20-28.
  11. Anggriani, A., Rahmawati, F., dan Wahab, I.A., Aspek Beban Pengasuh Pasien Geriatri dan Hubungannya Terhadap Kepatuhan Pengobatan pada Etnis Bugis di Kecamatan Wajo Sulawesi Selatan. Majalah Farmaseutik. 2021, 17,2 175-181
  12. Insani, W.N.,, Qonita, N.A., Jannah, S.S., Nuraliyah, N.M., Supadmi, W., Gatera, V.A., Alfian, S.D., Abdulah, R. 2020. Improper disposal practice of unused and expired pharmaceutical products in Indonesian households. Heliyon. 2020, 6, 1-5.
  13. Gelayee, D.A., Mekonnen, G.B., Birarra, M.K., "The Needs and Resources of Drug Information at Community Pharmacies in Gondar Town, Northwest Ethiopia", BioMed Research International, vol. 2017, Article ID 8310636, 6 pages, 2017, https://doi.org/10.1155/2017/8310636
  14. Chou, Y-C., Dang, V. T., Yen, H-Y., Lai, K-M. Influence of Risk of Drug–Drug Interactions and Time Availability on Patient Trust, Satisfaction, and Cooperation with Clinical Pharmacists. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2019, 16, 1-10
Anggriani, A., Djabir, Y. Y., Nurhaeni, Nabila Hakim, Rahyunita, & St. Atifah Ananda Usman. (2022). PENERAPAN PELAYANAN INFORMASI OBAT DI BEBERAPA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 26(3), 111-113. https://doi.org/10.20956/mff.v26i3.23846

Downloads

Download data is not yet available.
Fulltext