SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK BEBERAPA TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN ETNIS DI SULAWESI SELATAN TERHADAP CELL LINE MCF-7 DAN T47D

Authors

  • Abdul Rahim Universitas Hasanuddin
  • Gemini Alam Universitas Hasanuddin
  • Rina Agustina
  • Sari Haryanti
  • Habibie Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Raihan Universitas Hasanuddin
  • Ismail
  • Muhammad Azwar AR

Keywords:

Skrining, Sitotoksik, Cell line MCF-7, T47D, Tithonia grandiflora

Abstract

Berbagai macam tumbuhan obat telah lama digunakan oleh para pengobat tradisional (battra) di beberapa etnis di Sulawesi Selatan untuk mengobati berbagai penyakit termasuk kanker. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan bukti ilmiah penggunaan tumbuhan obat yang biasa terdapat dalam ramuan obat tradisional untuk pengobatan kanker pada etnis di Sulawesi Selatan. Tahap awal penelitian dilakukan melalui pengujian mutu simplisia dan skrining aktivitas sitotoksik dari 11 tumbuhan obat terpilih yaitu Bambang epa (Cleome viscosa), Barrang-barrang (Drynaria quercifolia (L) J.Sm), Sereh dapur (Andropogun citratus L), Bu’ne (Antidesma bunius L.), Caleo (Jatropa curcas L.), Cambarinono, Korrong-korrong (Borreria ocymoides (Burm.F).CD), Minceng (Tithonia grandiflora (Hemsl.) A.Gay), Pelleng (Aleurites moluccanus L.), Pucuk Merah (Euphatorium triplinerve L) dan Porrok tongko menggunakan cell line kanker payudara yaitu MCF-7 dan T47D dengan metode MTT. Hasil skrining sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak daun minceng yang paling aktif dengan nilai IC50 sebesar 59,622 µg/ml untuk MCF-7 dan 35,313 µg/ml untuk T47D. Ekstrak Etanol daun Minceng kemudian dipartisi dengan etil asetat dan diuji kembali aktivitas sitotoksiknya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi yang larut etil asetat lebih aktif dibanding fraksi yang tidak larut etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 13,474 µg/ml pada MCF-7 dan 7,203 µg/ml pada T47D. Isolasi komponen kimia fraksi larut etil asetat dengan metode kromatografi cair vakum (KCV) diperoleh 7 fraksi, yaitu fraksi A, B, C, D, E, F dan G, dimana fraksi D yang paling aktif dengan nilai IC50sebesar 3,636 µg/ml pada MCF-7 dan 2,103 µg/ml pada T47D. Hasil identifikasi komponen kimia secara kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa fraksi D mengandung senyawa terpenoid. Berdasarkan hasil tersebut maka diduga senyawa aktif terhadap cell line MCF-7 dan T47D dari  daun minceng adalah senyawa golongan terpenoid.

References

Penyusun, T. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Newman, D.J., Cragg, G.M. (2019) Natural Products as Sources of New Drugs over the Nearly Four Decades from 01/1981 to 09/2019. J. Nat. Prod. 2020;83:770–803. doi: 10.1021/acs.jnatprod.9b01285

Unnati, S., Ripal, S., Sanjeev, A., & Niyati, A. (2011). Novel Anticancer Agents from Plant Sources. Chinese Journal of Natural Medicines, 16-23.

Ruiz-Ceja,K.A., Chirino,Y.I.(2017) Current FDA-approved treatments for non-small cell lung cancer and potential biomarkers for its detection. Biomed. Pharmacother;90:24–37. doi: 10.1016/j.biopha.2017.03.018

Hung, H.-Y., Nakagawa-Goto, K., Tokuda, H., Iida, A., Suzuki, N., Bori, I. D., et al. (2014). A-ring modified betulinic acid derivatives as potent cancer. Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, 14, 1005-1008.

Rahim, A., Saito, Y., Miyake, K., Goto, M., Goto, K N.(2021). Novel seco-phenanthroquinolizidine alkaloids from Indonesian Boehmeria virgata. Phytochemistry Letters 45, 132-136

Rahim, A., Mostofa, M.G., Sadik, M.G., Rahman, M.A.A., Khalil, M. I., Tsukahara, T., Goto, K. N & Alam, A. K (2021).The anticancer activity of two glycosides from the leaves of Leea aequata L., Natural Product Research, 35:24, 5867-5871, DOI: 10.1080/14786419.2020.1798661

Penyusun, T. (2012). Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA), Kementrian Kesehatan RI.

Agustina, R., Rahim, A., Kahar., Asrianni., Saud, A. 2012. Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Di Etnis Ammatoa Sulawesi Selatan, RISTOJA, Kementrian Kesehatan RI.

Penyusun, T. (2015). Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) lanjutan, Kementrian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI, (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Torres, M.R., Sousa, A.P.A., Pessoa, C., and Costalatufo, L.V. 2005, Biologycal Activity of Aqueous and Organic Extracts of Seaweeds from Ceare State, Brazil. Arq Clien. Mar, Fortaleza, 38: 55 – 63

Wei R, Zhao Y, Wang J, et al. (2022)Tagitinin C induces ferroptosis through PERK-Nrf2-HO-1 signaling pathway in colorectal cancer cells. International Journal of Biological Sciences. 2021 ;17(11):2703-2717. DOI: 10.7150/ijbs.59404. PMID: 34345202; PMCID: PMC8326123

Lin, C.-Y.; Liao, M.-H.; Yang, C.-Y.; Chang, C.-K.; Hsu, S.-M.; Juang, C.-L.; Wen, H.-C. (2022) .Anti-Metastatic Activity of Tagitinin C from Tithonia diversifolia in a Xenograft Mouse Model of Hepatocellular Carcinoma. Livers , 2, 400–411. https://doi.org/ 10.3390/livers2040030

Au, T.H.; Skarbek, C.; Pethe, S.; Labruere, R.; Baltaze, J.P.; Nguyen, T.P.H.; Vu, T.T.H; Thanh, G.V. (2011), Structural modification and biological activity studies of tagitinin C and its derivatives. Fitoterapia, 82, 331–341. https://doi.org/10.1016/j.tet.2021.132248

Downloads

Published

2023-08-31

Issue

Section

Articles