PREPARASI ETOSOM EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI (Coffea arabica L.) MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI SOYA LESITIN DAN ETANOL

Authors

  • Andi Nur Zam Zam Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam, Makassar
  • Latifah Rahman Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Sartini Sartini Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Subehan Lallo Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Asnah Marzuki Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan konsentrasi antara soya lesitin dan etanol agar menghasilkan etosom ekstrak etanol biji kopi hijau dengan efisiensi penjerapan terbaik serta mengetahui perbedaan permeasi antara gel etosom ekstrak etanol biji kopi hijau dan gel ekstrak etanol biji kopi. Ekstraksi biji kopi hijau dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya ekstrak diformulasikan dalam bentuk etosom menggunakan soya lesitin dengan konsentrasi yang divariasikan. Selanjutnya etosom diformulasikan dalam bentuk gel kemudian diuji laju permeasinya dan dibandingkan dengan gel ekstrak etanol biji kopi. Lipid yang digunakan adalah soya lesitin dan alkohol yang digunakan adalah etanol 95%. Perbandingannya dipilih berdasarkan formula yang paling banyak menjerap ekstrak etanol biji kopi hijau. Optimasi penjerapan dilakukan dengan menaikkan konsentrasi soya lesitin dan etanol hingga diperoleh penjerapan optimum. Pengujian permeasi dilakukan dengan sediaan gel etosom berbasis karbopol dan menggunakan kulit manusia secara in vitro. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh etosom ekstrak etanol biji kopi hijau dengan bentuk Large Unilamellar Vesicles (LUV) dengan ukuran 0,63–12,08 µm. Formula dengan perbandingan b/b soya lesitin : etanol (1:10) dapat menjerap ekstrak etanol biji kopi (EEBK). Uji permeasi menunjukkan bahwa total polifenol EEBK dalam sediaan gel etosom adalah 2,03 mg dalam waktu 240 menit dengan kecepatan lintas membran 1,37 mg/menit cm2. Sedangkan permeasi EEBK dalam sedian gel ekstrak adalah 3,12 mg dalam waktu 240 menit dengan kecepatan lintas membran 1,23 mg/menit cm2.

References

Lupi, O., Semenovitch, I.J., Treu, C., Bottino, D. & Bouskela, E., 2006, Evaluation of the effects of caffeine in the microcirculation and edema on thighs and buttocks using the orthogonal polarization spectral imaging and clinical parameters, J Cosmet Dermatol.Covic, A., Goldsmith, D., Segall, L., Stoicescu, C., Lungu, S., Volovat, C., et al. Rifampicin-induced acute renal failure: a series of 60 patients. Nephrology, dialysis, transplantation: official publication of the European Dialysis and Transplant Association-European Renal Association, 1998;13(4): 924-929.

Sainio, E.L., Rantanen, T. & Kanerva, L. 2000. Ingedients and safety of cellulite creams. Eur. J. Dermatol., 10: 596 – 603.Cadenas, E., and Davies, K.J. Mitochondrial free radical generation, oxidative stress, and aging1. Free Radical Biology and Medicine, 2000;29(3-4): 222-230.

Rawlings, A.V. (2006). Cellulite and its treatment. Int. J Cosmet. Sci., 28: 175 – 190.Chen, R., Wang, J., Zhang, Y., Tang, S., and Zhan, S. Key factors of susceptibility to anti-tuberculosis drug-induced hepatotoxicity. Archives of toxicology, 2015;89(6): 883-897.

Onakpoya, I., Terry, R., & Ernst, E. 2011. The use of geen coffee extract as a weight loss supplement: A systematic reviev and meta-analysis of randomized clinical trials. Gastroent. Res. Pract.Ayala, A., Muñoz, M.F., and Argüelles, S. Lipid peroxidation: production, metabolism, and signaling mechanisms of malondialdehyde and 4-hydroxy-2-nonenal. Oxidative medicine and cellular longevity, 2014.

Cho AS, Jeon SM, Kim MJ,. Yeo, J., Seo, KI., Choi, MS., & Lee, MK. 2010. Chlorogenic Acid Exhibits Anti-Obesity Property and Improves Lipid Metabolism in High-Fat Diet-Induced-Obese Mice. Food and Chemical Toxicology,48 (3): 937-43

Djide, M.N., Sartini, Amir., M.N., and Juniarti, N.. Pengembangan Formula Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Terstandar Sebagai Terap Alternatif/Supportif dalam Mengatasi Resistensi Obat Antituberkulosis. (Laporan Penelitian). Makassar: Universitas Hasanuddin.2017

Manach C., Scalbert A., Morand C., Rémésy C., Jiménez L., 2004, Polyphenols: food sources and bioavailability. Am J Clin Nutr.Fakeye, T.O., Pal, A., Bawankule, D., Yadav, N., and Khanuja, S. Toxic effects of oral administration of extracts of dried calyx of Hibiscus sabdariffa Linn.(Malvaceae). Phytotherapy research, 2009;23(3): 412-416.

Toitou dan Barry. 2007. Enhancement in Drug Delivery. United States of Amerika: CRC Press, New York.Hopkins, A.L., Lamm, M.G., Funk, J.L., and Ritenbaugh, C. Hibiscus sabdariffa L. in the treatment of hypertension and hyperlipidemia: a comprehensive review of animal and human studies. Fitoterapia, 2013;85: 84-94.

Sentjurc, 1999, Liposomes As a Topical Delivery System: The Role of Size on Transport Studies by the EPR Imaging Method. J. Control Rel, (Online) Khalili, H., Dashti-Khavidaki, S., Rasoolinejad, M., Rezaie, L., and Etminani, M. Anti-tuberculosis drugs related hepatotoxicity; incidence, risk factors, pattern of changes in liver enzymes and outcome. Daru, 2009;17(3).

Ashis, R., 2010, Ethosomes: Novel Approach in Transdermal Drug Delivery System, Reseach Journal of Pharmaceutical Dosage Form and Technology, Vol. 02, No. 01.

Tiwari G. Preparation and characterization of Ketoconazole Encapsulated Liposome and Ethosome: a Comparative Study (Tesis). National Institute of Technology. Rourkela. India. 2013.

Downloads

Published

2019-05-09

Issue

Section

Articles